Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Para Penenun Toraja Pameran Foto

SA’DAN, KOMPAS.com – Bagi wanita Toraja, menenun bukan sekadar aktivitas pokok dan penggerak roda perekonomian. Lebih dari itu, tenun merupakan wujud dari kebebasan berekspresi serta pelestarian tradisi.

Para wanita Toraja biasa menenun di bagian bawah tongkonan (rumah adat Toraja), atau di lumbung padi yang terletak berseberangan dengan tongkonan. Tua, muda, tak ada batasan usia. Pewarna alami untuk tenun mereka dapatkan dari tumbuhan, akar-akaran, serta bebatuan.

Salah satu desa sentra tenun di Toraja adalah Sa’dan. Butuh sedikit perjuangan untuk mencapai desa mungil di lereng Gunung Sesean ini. Dari Bandara Palopo, Anda harus berkendara antara 3-4 jam. Melewati jalur berliku dengan kemungkinan longsor di beberapa titik.

Tiba di Sa’dan, jalan panjang untuk berburu tenun Toraja seakan terbayar lunas. Di sinilah semua tenun hasil karya wanita Toraja dipamerkan dan dijual.

“Ada banyak sekali penenun. Mereka biasa menenun di tongkonan, kemudian hasilnya dipamerkan di sini,” tutur Dinny Jusuf, pendiri komunitas Toraja Melo kepada KompasTravel, Jumat (5/4/2017).

Pada hari yang cerah itu, KompasTravel bersama rombongan Discovery Trip dari OPPO Indonesia melakukan satu hal berbeda: mengajarkan para penenun wanita untuk memotret menggunakan smartphone, kemudian mencetak dan memajang hasilnya.

Pelatihan fotografi

Mengapa pelatihan fotografi menggunakan smartphone ini penting bagi penenun Toraja? Fotografer Tanah Air, Nurulita Adriani Rahayu, menyebutkan bahwa sosial media punya andil yang sangat besar terhadap promosi pariwisata.

“Diharapkan lewat sosmed, para penenun bisa menjual hasil tangan mereka secara lebih luas,” tutur Nurul pada kesempatan yang sama.

Wanita yang tersohor lewat foto-foto ciamiknya pada Asian Games 2018 lalu inilah yang mengajarkan pelatihan fotografi kepada para penenun. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok diberikan satu unit OPPO R17 Pro.

Beberapa anggota Discovery Trip juga membantu para penenun untuk mengambil foto. Antara lain penulis buku dan ilustrator Lala Bohang, desainer Patrick Owen, photojournalist Yoppy Pieter, dan model Widika Sidmore.

Aktivitas sehari-hari dan tenun adalah tema pelatihan fotografi hari itu. Para penenun antusias untuk belajar dan mengambil foto menggunakan OPPO R17 Pro.

“Ternyata tidak susah, tapi harus terbiasa,” tutur Ibu Emong, salah satu peserta dari Desa Sa’dan.

Usai mengambil beberapa foto, para peserta memilih foto mana yang akan dicetak. Hasil jepretan foto mereka pun dipajang, dan beberapa pemenang mendapatkan merchandise dari OPPO Indonesia.

Discovery Trip

Aryo Meidianto selaku PR Manager OPPO Indonesia mengatakan inilah kali pertama OPPO Indonesia melakukan trip yang bukan berfokus pada produk.

“Discovery Trip ini pertama kali kami lakukan. Sebelumnya memang ada selfie trip, mengunjungi tempat-tempat wisata, namun masih fokus pada produk,” tutur Aryo, Minggu (7/4/2019).

Pada Discovery Trip, lanjut Aryo, OPPO Indonesia ingin mengajak para peserta memberikan sesuatu yang tak sebatas produk.

“Untuk itulah kami menggaet komunitas Toraja Melo, mengulik lebih dalam sisi Toraja yang minim terkena pariwisata,” tambahnya.

https://travel.kompas.com/read/2019/04/12/200900627/ketika-para-penenun-toraja-pameran-foto

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke