Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Sejarah Proses Pembuatan Kain Tenun di Sikka Flores

Proses pembuatan kain tenun warisan budaya di Sikka ini melewati sejumlah tahap yang membutuhkan waktu berbulan-bulan.  Untuk menghasilkan satu kain tenun, penenun membutuhkan kesabaran dan ketekunan.

Selasa (9/4/2019), Kompas.com berhasil menemui salah seorang penjual tenun di Pasar Alok bernama Tadeus Tara (66), asal Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka.

Tadeus adalah seorang penjual kain tenun terbesar di Pasar Alok Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.

Menurut Tadeus, sebagai warga Sikka, ia belajar melestarikan warisan nenek moyang, termasuk mempelajari sejarah tentang kain tenun adat Sikka.

"Kita sebagai generasi penerus jangan hanya bisa jual, tetapi harus memahami sejarah kain tenun sikka. Ini bagian dari kita menghargai warisan leluhur. Saya sejak 6 tahun lalu jual tenun. Selama itu juga saya belajar sejarah berdasarkan penuturan dari tua-tua adat. Saya tulis dan bukukan, meskipun itu hanya tulisan tangan," ujar Tadeus kepada Kompas.com di Pasar Alok.

Hasil penuturan orang tua yang disarikan dalam buku yang ia tuliskan, sejarah pembuatan kain tenun sikka bahwa pada zaman dahulu (batu purba) di Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka, Flores ada 3 perempuan bernama dua Hale, dua Koting dan dua Mehan.

Ketiganya bekerja sebagai petani kapas. Lalu, ketiga perempuan ini bersama suami berunding untuk melakukan proses tenun dengan mengolah kapas jadi benang. Kemudian dari benang menjadi sehelai kain tenun.

Setelah berunding, mereka langsung merancang alat-alat pembuatan kain tenun, mulai dari proses kapas jadi benang, proses pewarnaan, motif, kemudian dari benang jadi sehelai kain tenun.

Kapas yang bersih jatuh ke depan, sedangkan biji-bijinya jatuh ke belakang. Proses pertama ini membutuhkan kesabaran dan ketekunan.

Kedua, membuat alat yang namanya disebut Rabe. Alat ini berfungsi untuk menghaluskan atau membersihkan kapas yang sudah dipisahkan dari bijinya.

Ketiga, membuat alat yang namanya Ogor. Ogor ini bentuknya bulat. Alat ini berfungsi untuk memintal kapas yang sudah dibersihkan.

Keempat, membuat alat yang namanya Jata Kapa. Alat ini berfungsi untuk memintal kapas menjadi benang kapas.

Kelima, membuat alat yang namanya Kleo. Alat ini untuk menggulung (wolot) benang dari kapas.

Keenam, membuat alat yang namanya Lain Kapa. Alat ini untuk menggulung benang (polen).

Ketujuh, membuat alat Plapa. Alat ini untuk membuat motif. Kapas yang sudah digulung lalu membentuk motif dengan ragam hias.

Kesembilan, membuat alat yang namanya unu tanah (periuk tanah). Alat ini berfungsi untuk mencelupkan benang untuk diberi warna sesuai dengam bahan yang sudah dipadukan.

Kesepuluh, membuat alat yang namanya Teteng Kapa. Alat ini berfungsi untuk melembekkan benang. Sehingga pada saat tenun benangnya tidak putus, kendur, dan rusak.

Kesebelas, membuat alat-alat tenun. Pada alat tenun ini terdiri dari Goan Lorun, alat untuk merapikan tenun. Pine, alat untuk menopang bagian belakang penenun. Ai Bakat, alat penahan bagian depan penenun. Tuan, alat penahan kaki penenun. Pati, alat merapikan benang. Kemudian alat Luncing tenun yaitu Ekur, Bolen, Hawen, Lalan, dan Sipe.

Tadeus menjelaskan, setelah semua alat yang itu buat, barulah ketiga perempuan di Mapitara itu melakukan proses tenun untuk menghasillan selembar kain tenun.

Menenun Identitas Perempuan di Sikka

Tadeus menambahkan, menenun bukan saja sebagai pekerjaan tradisional dan ekonomi bagi kaum perempuan. Tetapi lebih dari itu, menenun itu menunjukkan identitas perempuan di Sikka, Flores. Mengapa? Karena menenun itu pekerjaan yang hanya dilakukan perempuan di Sikka.

Selain itu, menenun juga sebagai tanda kedewasaan seorang perempuan di Sikka untuk memasuki masa perkawinan.

Menurut Tadeus, aktivitas menenun adalah sarana bagi kaum perempuan di Sikka untuk menuangkan kreativitasnya melalui kain tenun.

Sebagai penjual kain tenun di Sikka, Tadeus berharap agar kain tenun sikka terus dilestarikan. Sehingga tidak punah digerus zaman.

"Warisan besar dan berharga dari nenek moyang kita perlu dihargai dengan cara merawat dan melestarikannnya. Saya mengajak kaum perempuan di Sikka agar terus mencintai pekerjaan menenun. Sekarang, kain tenun Sikka sudah menembus pasar nasional bahkan dunia," tutur Tadeus.

https://travel.kompas.com/read/2019/04/14/140500127/mengenal-sejarah-proses-pembuatan-kain-tenun-di-sikka-flores-

Terkini Lainnya

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke