Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana "Lazy Susan" Populer di Asia dan Restoran China?

JAKARTA, KOMPAS.com - Papan putar di atas meja makan restoran China yang disebut Lazy Susan memiliki berbagai versi asal-usul atau sejarah. Namun jika ditanya, mengapa Lazy Susan bisa populer sampai ke seluruh dunia, jawabannya tidak lepas dari sebuah restoran China di San Francisco, Amerika Serikat. 

Pecinan (Chinatown) di San Francisco, Amerika Serikat adalah pusat komunitas imgran China tertua di Amerika Utara. Para imigran China menetap di sana sejak abad ke 19 dan sampai sekarang. 

Geliat bisnis berkembang di pecinan ini, salah satunya bisnis restoran sajian China. Jhonny Kan adalah salah satu imigran yang membuka restoran hidangan Kanton yang beradaptasi dengan lidah orang Amerika Serikat. Pada 1953 Kan membuka restoran bersama dua kawan lainnya China campuran Amerika Serikat.  

Restoran Kan inilah yang menjadi restoran China pertama yang menghadirkan meja makan dengan papan putar di atasnya atau Lazy Susan. 

Seorang partner bisnis Kan, George Hall mengklaim ia mendesain sendiri bentuk Lazy Susan yang dipakai di restoran tersebut. Connie Young Yu, keponokan Hall mengatakan pamannya terinspirasi melihat perabotan selama berwisata di Inggris dan China. 

Seiring berjalan waktu, reestoran Jhonny Kan  menuai popularitas tinggi. Banyak selebriti yang hadir ke restoran tersebut, termasuk kompetitor bisnis restoran China di Amerika Serikat. Hal ini membuat papan putar Lazy Susan semakin terkenal di Amerika dan sampai ke Asia. Sampai sekarang restoran Kan masih beroperasional di pecinan San Francisco. 

Pada akhirnya Lazy Susan disukai bukan hanya karena mempermudah pengunjung mengambil lauk, Lazy Susan juga punya manfaat menghemat tempat penyajian hidangan China yang disajikan sekaligus.

Terlebih, pakar kesehatan menyebutkan dengan adanya Lazy Susan maka kesehatan pengunjung lebih terjamin. Setiap lauk punya sendok lauk sendiri dan tidak perlu dioper berkeliling dari orang ke orang. Membuat lauk lebih higienis dan mencegah penularan penyakit dari makanan.

https://travel.kompas.com/read/2019/04/22/170900327/bagaimana-lazy-susan-populer-di-asia-dan-restoran-china-

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Jalan Jalan
Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Travel Update
Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Travel Update
Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Travel Update
Rute ke Pantai Senggigi, Susuri Pesisir Barat Pulau Lombok

Rute ke Pantai Senggigi, Susuri Pesisir Barat Pulau Lombok

Travel Tips
Bikin Paspor Elektronik Kini Bisa di 102 Kantor Imigrasi Seluruh Indonesia

Bikin Paspor Elektronik Kini Bisa di 102 Kantor Imigrasi Seluruh Indonesia

Travel Update
Gunung Bromo Buka Lagi, Wisatawan Dilarang Injak Padang Sabana

Gunung Bromo Buka Lagi, Wisatawan Dilarang Injak Padang Sabana

Travel Update
Alasan Tak Ada Pasar Malam Sekaten Yogya, Dulu Strategi Penjajah Pecah Fokus Masyarakat

Alasan Tak Ada Pasar Malam Sekaten Yogya, Dulu Strategi Penjajah Pecah Fokus Masyarakat

Travel Update
Vredeburg Fair ke-9, Ada Agenda Sepedaan ke Museum hingga Konser Soegi Bornean

Vredeburg Fair ke-9, Ada Agenda Sepedaan ke Museum hingga Konser Soegi Bornean

Travel Update
Sepekan Setelah Diguncang Gempa, Maroko Mulai Didatangi Turis

Sepekan Setelah Diguncang Gempa, Maroko Mulai Didatangi Turis

Travel Update
5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan

5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan

Travel Tips
Pemulihan Pariwisata Global Sudah Capai 84 Persen

Pemulihan Pariwisata Global Sudah Capai 84 Persen

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke Flona 2023 di Lapangan Banteng, Datang Sore Hari

5 Tips Berkunjung ke Flona 2023 di Lapangan Banteng, Datang Sore Hari

Travel Tips
7 Spot Foto di Pameran Flona 2023, Hasilnya Instagramable

7 Spot Foto di Pameran Flona 2023, Hasilnya Instagramable

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke