Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bus Trans Sarbagita di Bandara Ngurah Rai Kembali Beroperasi

Gubernur Bali I Wayan Koster meresmikan beroperasinya kembali layanan transportasi massal  itu di shelter Trans Sarbagita terminal Kedatangan Domestik Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kamis (2/5/2019).

Hadir saat itu General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Gusti Ngurah Rai, Haruman Sulaksono,  Danlanud,  Kapolsek KP3 Bandara Ngurah Rai, perwakilan maskapai dan undangan lainnya.

Sulaksono menyambut baik beroperasinya layanan Trans Sarbagita.

"Dengan dioperasikannya kembali Trans Sarbagita melewati bandara,  kami berharap dapat menjawab pertanyaan masyarakat luas akan ketersediaan sarana transportasi massal yang melayani penumpang dari dan menuju bandar udara," katanya.

Layanan transportasi massal ini akan beroperasi dengan rute Bandara Ngurah Rai-Nusa Dua dan Bandara Ngurah Rai– Batubulan berkekuatan 6 armada bus.

Untuk setiap rute, bus beroperasi dengan tiga jam keberangkatan berbeda.

Bus yang melayani penumpang dari dan ke bandara akan berhenti di shelter yang terletak di area pick-up zone Terminal Domestik dan Terminal Internasional.

Untuk rute Bandara Ngurah Rai–Nusa Dua bus akan berangkat pada pukul 09.15, 13.15 dan 17.15 Wita.

Sementara rute Bandara Ngurah Rai-Batubulan jam keberangkatan bus adalah pukul 11.00, 15.00  dan 19.00 Wita.

Jam keberangkatan bus untuk kedua rute arah sebaliknya berlaku sama. Pengguna jasa dikenakan tarif Rp 3.500 per orang. Khusus pelajar gratis.

“Masyarakat memiliki semakin banyak ragam pilihan sarana transportasi darat yang terhubung dengan bandar udara,” kata Sulaksono.


Menurut Sulaksono pihaknya akan melakukan evaluasi apakah akan ada penambahan baik rute maupun armada bus.

Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi langkah Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

“Saya memikirkan bagaimana transportasi yang layak dikembangkan untuk penumpang yang akan menuju dan meninggalkan bandar udara. Transportasi harus kita bangun dan kembangkan  terus-menerus secara inovatif dengan moda yang tepat,” kata Koster.

Gubernur mengakui, pengoperasian kembali layanan transportasi ini akan dilihat perkembangannya lebih lanjut mengingat beberapa tahun lalu sempat dioperasikan  namun sepi peminat sehingga berhenti.

"Saat ini kita uji coba dulu, kita evaluasi nanti apakah efektif atau tidak. Terus terang, selama ini saya nilai Trans Sarbagita ini belum berjalan baik sehingga beberapa rute saya berhentikan karena menghabiskan anggaran. Namun saat ini karena kebutuhan bandara, transportasi ini saya uji coba dulu. Semoga transportasi ini bisa menjawab kebutuhan dasar di Bandara Ngurah Rai," ungkap Koster.


Beroperasinya kembali layanan transportasi umum ini juga merupakan upaya manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk terus menerus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa bandara.

Selain itu menjawab temuan dari Skytrax, perusahaan konsultan yang mengkhususkan diri dalam penilaian kualitas layanan bandar udara dan maskapai penerbangan.

Sejauh ini Bandara Gusti Ngurah Rai belum terkoneksi dengan layanan transportasi massal.

Diluncurkan pada 18 Agustus 2011, Trans Sarbagita adalah moda transportasi massal dengan jenis Bus Rapid Transit (BRT).

Sesuai nama yang disematkan, sarana transportasi ini  untuk melayani pengguna jasa angkutan dengan fokus pada area Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan.

https://travel.kompas.com/read/2019/05/03/071800427/bus-trans-sarbagita-di-bandara-ngurah-rai-kembali-beroperasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke