Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Awas, Sanksi Menanti Pendaki Merbabu saat Jalur Ditutup

BOYOLALI, KOMPAS.com – Saat ini pendakian Gunung Merbabu, Jawa Tengah, sedang ditutup dari tanggal 20 Mei -20 Juni 2019 karena kondisi jalur yang mengalami kerusakan cukup parah.

Penutupan itu ditujukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pendakian. Selain itu, pihak Balai Taman Nasional Gunung Merbabu selaku pengelola juga akan melakukan perbaikan di jalur yang rusak.

Penutupan itu tidak hanya ditujukan untuk satu jalur. Penutupan berlaku untuk semua jalur pendakian resmi Gunung Merbabu, yakni Selo, Suwanting, Wekas, Cunthel, dan Thekelan.

Tentu saja penutupan jalur pendakian Gunung Merbabu harus dipatuhi oleh semua kalangan pendaki, mengingat gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini merupakan tujuan favorit para pendaki seluruh Indonesia.

Sanksi bagi mereka yang nekat mendaki

Pihak Balai Taman Nasional Gunung Merbabu juga menerapkan langkah untuk melancarkan keputusan penutupan jalur pendakian ini. Salah satu langkah adalah memberikan sanksi bagi mereka yang melanggar peraturan dengan nekat mendaki.

Infomarsi mengenai sanksi tersebut disampaikan oleh PLH Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Johan Setiawan saat ditemui KompasTravel di kantornya, Kamis(22/05/2019).

“Jadi kita akan interogasi, masuk berita acara, kemudian ada sanksi. Kan sebenarnya ketentuan untuk masuk taman nasional itu ada aturannya sendiri. Kami sebagai pengelola  taman nasional, dengan alasan kelestarian bisa kami tutup,” ujar dia.

Johan melanjutkan, saat ditutup, kawasan taman nasional sementara bukan untuk pendakian. Jika ada yang mendaki, akan dilakukan interogasi interogasi. Ketentuan denda seperti membayar tiket berapa kali lipat juga kan diterapkan sebagai hukuman.

“Ada juga sanksi sosial, misalnya kita minta untuk membantu bersih gunung atau sebagainya, itu bisa dilakukan,” imbuh Johan.

Menurut Johan, sanksi berupa denda bisa diterapkan dengan meminta pendaki yang nekat mendaki Merbabu untuk membayar hingga 10 kali harga tiket. Sanksi tersebut diperuntukkan bagi pendaki yang baru pertama kali melanggar.

Sementara itu jika pelanggar aturan tersebut kembali nekat mendaki saat periode penutupan, maka pihak Taman Nasional Gunung Merbabu akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menindaknya.

Antisipasi pendaki nekat

Selain itu, pihak Taman Nasional Gunung Merbabu juga akan melakukan langkah antisipasi agar pendaki tidak nekat mendaki saat tutup. Langkah ini khususnya diterapkan saat periode libur lebaran.

“Kita antisipasi dengan menurunkan personel untuk berjaga . Jadi kita ada ada penugasan selama cuti bersama. Kita juga mengimbau dan berharap para pendaki agar mengikuti aturan. Karena jika terjadi sesuatu, maka itu akan repot,” ujar Johan Setiawan.

Ia melanjutkan, pendaki yang nekat mendaki sebenarnya akan rugi. Pertama, pendaki nekat itu pasti tidak membeli tiket dan melanggar ketentuan tutup. Evakuasi juga repot sehingga membahayakan diri sendiri karena di atas tidak ada orang.

https://travel.kompas.com/read/2019/05/23/200800427/awas-sanksi-menanti-pendaki-merbabu-saat-jalur-ditutup

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke