Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dulu di Jakarta Ada Bioskop “Misbar”, Gerimis Bubar...

KOMPAS.com – Bagi kamu warga Jakarta, kini menonton film di bioskop bukan perkara yang sulit. Tiket nonton dapat dipesan via online dengan harga terjangkau, kemudian kita tinggal datang ke gedung bioskop yang kita inginkan.

Tak hanya mudah, fasilitas yang tersedia di bioskop juga sangat nyaman. Kursi-kursi empuk, tempat yang bersih, hingga layar bioskop yang sangat berkualitas. Untuk mendapatkan sensasi lain saat menonton, saat ini kamu bisa mengunjungi bioskop-bioskop yang menawarkan teknologi 3D hingga 4DX.

Namun tahukah kamu, puluhan tahun yang lalu bioskop tak senyaman saat ini. Di tahun 1950-an, bioskop yang tersedia di Jakarta sangatlah terbatas jumlah dan fasilitasnya. Kebanyakan bioskop merupakan gedung-gedung peninggalan pemerintah Belanda yang ala kadarnya.

Selain mengenal gedung bioskop peninggalan Belanda, ternyata masyarakat Jakarta saat itu juga menonton film-film di bioskop-bioskop rakyat, bahkan ada yang disebut misbar. Misbar merupakan singkatan dari gerimis bubar.

Dalam buku berjudul Jakarta 1950-1970 karya Firman Lubis, saat itu bioskop rakyat yang cukup terkenal adalah Bioskop Ratna dan Bioskop Gembira. Masing-masing terletak di ujung Jalan Kawi yang merupakan perbatasan antara daerah gedongan dan kampung di Guntur.

“Bioskop Ratna ini tidak beratap, berdinding papan dan gedek yang lebih merupakan pembatas setinggi 2-3 meter, dan berlantai tanah. Karena tidak beratap atau open kap,  pertunjukan hanya tanyang di malam hari,” ujar Firman dalam bukunya.

Ada dua kali pertunjukan di Bioskop Ratna, yaitu pada pukul 19.00 dan 21.00 WIB.

“Nah kalau hujan turun di tengah pertunjukan, maka pertunjukan pun bubar dengan sendirinya alias misbar, gerimis bubar,” lanjutnya.

Jika pertunjukan bubar karena hujan, penonton boleh datang kembali keesokan harinya dengan membawa karcis yang sama. Harga karcis untuk menonton di bioskop ini sebesar Rp 1 tanpa dibedakan kelas. Harga ini cukup mahal untuk masyarakat kelas bawah kala itu.

Yang menarik, penonton biasanya tak hanya menonton film di dalam bioskop. Namun ada juga yang memanjat pohon hingga menaiki atap agar lebih jelas menonton film.

Berbeda dengan Bioskop Ratna, Bioskop Gembira memiliki fasilitas lebih baik. Gedung bioskop memiliki atap, jadi pertunjukan dapat dilakukan tiga kali dalam sehari.

“Tempat duduk di kedua bioskop ini hanya papan panjang biasa, tanpa nomor kursi, tanpa sandaran. Sehabis menonton pinggang cukup pegal,” ujar Firman.

Film yang diputar di bioskop rakyat bukanlah film baru. Biasanya film-film itu telah diputar terlebih dahulu di gedung-gedung bioskop mahal. Meski demikian bioskop rakyat tetap digemari masyarakat kelas bawah saat itu.

https://travel.kompas.com/read/2019/06/23/181000327/dulu-di-jakarta-ada-bioskop-misbar-gerimis-bubar-

Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke