Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto Terpilih Jadi Warisan Dunia UNESCO?

JAKARTA, KOMPAS.com - Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto resmi ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO. Selain Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto, terdapat 35 situs lain di dunia yang ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO pada 2019.

Dari siaran pers yang diterima KompasTravel dari Sekretariat Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Sabtu (6/7/2019), Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto unggul dalam dua kategori Nilai Universal Luar Biasa (Outstandting Universal Value) sehingga terpilih menjadi Warisan Dunia UNESCO.

Pertama adalah kriteria ii, tentang adanya pertukaran penting dalam nilai-nilai kemanusiaan sepanjang masa atau dalam lingkup kawasan budaya, dalam perkembangan arsitektur dan teknologi, seni monumental, perencanaan kota dan desain lanskap.

Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto menunjukkan adanya pertukaran informasi
dan teknologi lokal dengan teknologi Eropa terkait dengan eksploitasi batubara di masa akhir
abad ke-19 sampai dengan masa awal abad ke-20 di dunia, khususnya di Asia Tenggara.

Sedangkan kriteria iv tentang contoh luar biasa dari tipe bangunan, karya arsitektur dan
kombinasi teknologi atau lanskap yang menggambarkan tahapan penting dalam sejarah
manusia.

Dalam hal ini, keunikan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto menunjukkan contoh rangkaian kombinasi teknologi dalam suatu lanskap kota pertambangan yang dirancang untuk efisiensi sejak tahap ekstraksi batubara, pengolahan, dan transportasi, sebagaimana yang ditunjukkan dalam organisasi perusahaan, pembagian pekerja, sekolah pertambangan, dan penataan kota pertambangan yang dihuni oleh sekitar 7.000 penduduk.

Dari dua kriteria tersebut Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto mampu membawa nama Indonesia bersaing di tingkat internasional.

Ditambah Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto saat dicetuskan oleh Pemerintah Belanda pada masanya, menganut konsep tiga serangkai.

Meliputi industri pertambangan batubara di Sawahlunto, yang selanjutnya dibawa keluar Sawahlunto dengan menggunakan transportasi kereta api melalui wilayah Sumatera Barat, dan sistem penyimpanan di Silo Gunung di Pelabuhan Emmahaven, atau Teluk Bayur sekarang.

Konsep tiga serangkai menunjukkan perkembangan teknologi perintis abad ke-19 yang menggabungkan antara ilmu teknik pertambangan bangsa Eropa dengan kearifan lingkungan lokal, praktik tradisional, dan nilai-nilai budaya dalam kegiatan penambangan batubara yang dimiliki oleh masyarakat Sumatera Barat.

Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto berhasil mengubah daerah tambang terpencil menjadi perkotaan dinamis dan terintegrasi.

https://travel.kompas.com/read/2019/07/07/110600927/mengapa-tambang-batubara-ombilin-sawahlunto-terpilih-jadi-warisan-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke