Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fahombo Lahir dari Tradisi Perang di Nias

Tokoh pemuda adat Desa Bawömataluo, Nias, Tuha Föna Sohahau Duman Wau saat ditemui di Jakarta, Jumat (9/8/2019), mengatakan lompat batu menjadi ujian bagi para pemuda apakah mereka sudah layak ikut perang atau belum.

"Kemampuan melompat tersebut diperlukan karena secara topografi Nias itu berbukit-bukit. Jadi perlu kegesitan untuk melompati bebatuan, pagar atau bukit," kata Duman.

Menurut Duman sejak kecil, anak laki-laki di Nias Selatan sudah terbiasa untuk melompat. Mereka melompati apa saja rintangan yang ada di depan mereka.

Saat mereka dewasa, batu yang akan mereka lompati setidaknya setinggi dua meter. Jika mereka dapat melewatinya maka pemuda tersebut layak untuk ikut ke medan perang.

"Ada yang berpikir bahwa kedewasaan setelah mampu melewati batu adalah satu syarat kalau mereka sudah boleh menikah. Padahal bukan itu. Sebenarnya jika sudah dapat melewati batu tersebut maka pemuda itu layak mengikuti perang," kata Duman.

https://travel.kompas.com/read/2019/08/12/075000627/fahombo-lahir-dari-tradisi-perang-di-nias

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke