Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Benar Kualitas Turis Asing di Bali Menurun?

Viralnya video-video tersebut membuat banyak netizen di media sosial beranggapan bahwa kualitas wisatawan khususnya turis asing menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Apa benar sebenarnya turis asing yang datang ke Bali adalah mereka yang tak senonoh dan cuma bisa jadi biang onar?

"Untuk mengukur kualitas turis, menurut saya sebagai akademisi ada beberapa ukuran yang dapat digunakan. Pertama ada spending power (jumlah transaksi), kedua ada respect to nature (perlakuan hormat pada alam), dan ketiga respect to social cultural aspect (perlakuan hormat kepada aspek sosial budaya)," kata Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Bali, I Gede Pitana dihubungi KompasTravel, Selasa (13/8/2019).


Lebih lanjut Pitana menjelaskan spending power adalah besaran belanja wisatawan di suatu destinasi atau atraksi.

Rescpet to nature adalah perlakuan wisatawan terhadap alam, apakah ia suka merusak alam seperti mematahkan terumbu karang, membuang sampah sembarangan, mencoret pohon, atau justru melindungi alam, membantu orang lokal mengolah sampah, menanam terumbu karang, dan perbuatan baik lainnya.

Kemudian ada respect to social cultural aspect, perlakuan wisatawan terhadap kehidupan sosial dan budaya dengan menghormati tempat peribadatan, membantu desa miskin, atau sebaliknya melakukan pelecehan di tempat ibadah dan tidak menghormati penduduk lokal.


Kekuatan Media Sosial Menyebar Perilaku Turis

Berbagai kasus negatif wisatawan asing di Bali yang viral di media sosial, menurut Pitana, sangat mudah beredar lantaran adanya media sosial.

"Saya lihat sifatnya adalah kasus-kasus negatif selalu cepat beredar dibanding kasus positif. Kalau kasus negatif warga lokal tersinggung sehingga jadi lebih cepat disebarluaskan. Ini berlaku tidak cuma di Bali tetapi juga di berbagai tempat," katanya.

Padahal jika dilihat lebih jelas, lanjut Pitana, sebenarnya ada juga wisatawan asing di Bali yang memiliki perilaku positif dan patut dipuji.

Pitana mencontohkan beberapa waktu lalu ada video wisatawan asing yang menolong orang tenggelam dengan sigap di Nusa Penida. Padahal saat itu banyak orang lokal yang ikut melihat kejadian.

Ada juga wisatawan asing yang membantu mengambil sampah di pantai, melepas tukik atau anak penyu bersama operator tur, dan wisatawan asing yang berkunjung memberi bantuan ke desa miskin.

Ia sendiri tidak berani menyimpulkan kualitas wisatawan asing di Bali turun. Sebab jika ukurannya total pengeluaran wisatawan pada 2018 pengeluaran wisatawan asing di Bali rata-rata 1.240 dollar AS, meningkat terus dari tahun-tahun sebelumnya.


"Kalau indikatornya kesejahteraan, penduduk Bali lebih tinggi daripada (provinsi) tetangganya. Kalau indikatornya kebahagiaan, tingkat kebahagiaan penduduk Bali paling tinggi (se-Indonesia) dari data BPS. Tidak tahu apakah dari sektor lain seperti perikanan, pertambangan, atau perhutanan. Hanya saja Bali tidak punya sektor perikanan yang maju, pertambangan, atau hutan yang bisa ditebang," tutup Pitana.

https://travel.kompas.com/read/2019/08/14/074800527/apa-benar-kualitas-turis-asing-di-bali-menurun-

Terkini Lainnya

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke