Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hati-hati! Ini 4 Tanjakan Ekstrem Menuju Tempat Wisata di Yogyakarta

Kondisi jalan yang menanjak terjal biasanya merupakan rute menuju obyek wisata di kawasan pegunungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Perlu diketahui bahwa Yogyakarta memang dikelilingi oleh kawasan pegunungan.

Bentang pegunungan ada di sisi selatan, terutama wilayah Kabupaten Gunungkidul. Ada pula pegunungan di sisi timur yang ada di wilayah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, hingga Gunungkidul, serta pegunungan di sisi barat milik Kabupaten Kulon Progo.

Sementara di sisi utara Yogyakarta terdapat gunung yang menjulang tinggi, yakni merapi. Hal ini tentu menjadikan adanya beberapa jalan menanjak untuk menjangkau tempat-tempat di kawasan pegunungan itu.

Berikut ini adalah 4 tanjakan ekstrem yang biasanya sering dilalui untuk menuju tempat-tempat wisata di Yogyakarta:

Jalan menanjak dan berliku ini adalah rute yang cukup sering dilalui oleh pengendara karena merupakan jalan utama Yogyakarta menuju Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Biasanya, wisatawa yang akan berkunjung ke pantai-pantai di Gunungkidul akan lewat jalur ini.

Tikungan Slumprit tepatnya berada di Jalan Jogja-Wonosari kilometer 17,4, Dusun Patuk, Desa Patuk, Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Selain kondisinya yang menanjak, banyak pula kendaraan yang melintas dari sepeda motor hingga truk besar.

Saat melintas di jalan ini, hendaknya tetap bersabar, terutama saat banyak kendaraan besar yang berjalan pelan. Jika sembarangan menyalip kendaraan lambat, risiko kecelakaan adu banteng sangat rawan untuk terjadi.

Tanjakan kedua ini berada di jalan alternatif menuju Kabupaten Purworejo via Pegunungan Menoreh. Jalan dengan kondisi menanjak terjal dan berkelok ini harus dilewati mereka yang akan berkunjung ke obyek wisata seperti Gua Kiskendo atau Taman Air Sungai Mudal.

Jika ditempuh dari Tugu Jogja, tanjakan ini akan dijumpai sekitar 23 kilometer di sebelah barat menuju arah Godean, Nanggulan, dan terus ke arah barat memasuki kawasan Pegunungan Menoreh.

Terdapat sebuah pohon beringin besar yang ada di jalan menanjak dengan kelokan berbentuk huruf “S” ini. Jika hendak melalui jalan ini, pastikan kendaraan kuat menanjak dan memiliki sistem pengereman yang bagus.

Tidak ada maksud rasis pada nama jalan menanjak ini. Nama Cinomati sudah disematkan pada jalan ini sudah lama. Tanjakan Cinomati merupakan akses jalan dari Kecamatan Pleret (Bantul) menuju Kecamatan Dlingo (Bantul) atau Pathuk (Gunungkidul).

Jalan ini biasanya ditempuh mereka yang akan berkunjung ke beberapa obyek wisata seperti Pintu Langit Dahromo atau Puncak Becici. Terlebih, aplikasi penunjuk jalan seperti Google Maps juga kerap menyarankan pengendara untuk lewat Tanjakan Cinomati ini.

Selain tanjakannya terjal, tikungan di jalan ini juga begitu tajam sehingga rawan menyebabkan kecelakaan. Saat liburan, banyak personel yang bersiaga di jalan ini untuk mengantisipasi jika ada kendaraan yang tidak kuat menanjak agar tidak terjadi kecelakaan.

Tanjakan Clongop bisa dibilang merupakan ucapan selamat datang bagi mereka yang menuju Yogyakarta via Kecamatan Wedi, Gantiwarno (Klaten), melewati Kecamatan Gedangsari (Gunungkidul).

Rute ini biasanya akan disarankan oleh google maps untuk mereka yang akan berkunjung ke beberapa obyek wisata seperti Green Village Gedangsari dari Klaten atau Kota Solo, begitu pula sebaliknya.

Tanjakan Clongop selain terjal juga berkelok. Seolah masih kurang dengan tanjakan dan kelokan, kondis menanjak jalur ini juga cukup panjang. Tentu kondisi itu membahayakan bagi kendaraan matic, terutama saat perjalanan turun karena rawan menyebabkan rem blong.

https://travel.kompas.com/read/2019/08/19/180900327/hati-hati-ini-4-tanjakan-ekstrem-menuju-tempat-wisata-di-yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke