Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Jalur Pendakian Resmi Gunung Lawu, Yuk Pilih Jalur Favorit Kamu

Gunung Lawu pun tidak hanya terkenal di kalangan pendaki saja. Gunung ini juga menjadi tujuan favorit para peziarah. Itu karena di gunung inilah tempat Raja Terakhir Majapahit, Prabu Brawijaya V moksa. Petilasan Sang Prabu berada di Hargo Dalem.

Untuk mencapai Puncak Tertinggi Gunung Lawu, Hargo Dumilah, pendaki bisa melalui jalur berbeda. Saat ini per 3 September 2019, ada 3 jalur pendakian resmi untuk mencapai Puncak Lawu.

Berikut ini tiga jalur pendakian resmi Gunung Lawu:

1. Cemara Sewu

Salah satu jalur pendakian favorit untuk mencapai Puncak Gunung Lawu adalah Cemara Sewu yang ada di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Jalur ini berada tepat di samping jalan utama Karanganyar-Magetan. Hal itu membuat Basecamp Cemara Sewu mudah dijangkau.

Total ada 5 pos pendakian yang ada di jalur pendakian Cemara Sewu. Ada pula warung di Pos I dan Pos II sehingga pendaki bisa membeli makanan dan minuman untuk mengisi tenaga.

Kondisi jalur pendakian Gunung Lawu via Cemara Sewu juga terdiri dari batu-batu yang sudah ditata. Hal itu memudahkan pendaki naik lewat jalur ini.

Jalur Cemara Sewu juga merupakan rute tercepat untuk mencapai Puncak Gunung Lawu. Meski demikian, jalur ini penuh dengan tanjakan terjal. Tanjakan paling terjal ada di antara Pos II sampai Pos III.

Pendaki yang naik melalui jalur Cemara Sewu akan disuguhkan dengan panorama indah ke arah selatan berupa hamparan Bukit Mongkrang dan Lawu Selatan. Pemandangan itu bisa dinikmati menjelang sampai Pos IV.

2. Cemara Kandang

Basecamp Cemara Kandang terletak tidak jauh dari Basecamp Cemara Sewu. Jarak tempuhnya hanyalah sekitar 750 meter saja. Basecamp Cemara Kandang berada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Jika jalur Cemara Sewu relatif terjal, jalur Cemara Kandang relatif lebih landai. Namun, jarak tempuh menuju puncak akan lebih jauh karena jalurnya dibuat berkelok.

Jika mendaki dari Cemara Kandang, pendaki akan mendapat bonus berupa pemandangan terbuka ke arah barat saat sampai di Pos Bayangan antara Pos II menuju Pos III. Saat cuaca cerah Gunung Merapi dan Merbabu bisa terlihat dengan jelas.

Ada 4 pos yang harus ditempuh pendaki untuk sampai ke Puncak Hargo Dumilah. Pos 4 Cokro Suryo menjadi pos terakhir sebelum puncak.

Usai Pos 4, pendaki akan berjumpa dengan pertigaan. Mereka bisa memilih untuk langsung menuju Puncak Hargo Dumilah atau ke Hargo Dalem untuk mampir di Warung Mbok Yem.

Pendaki bisa mendaki secara lintas jalur dengan naik dari Basecamp Cemara Sewu dan turun di Cemara Kandang, atau sebaliknya.

3. Candi Cetho

Jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho menjadi rute yang paling terpisah dari Cemara Kandang dan Cemara Sewu. Jalur ini berada di sisi barat laut Gunung Lawu, tepatnya di Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Pendaki yang naik lewat jalur ini akan memulai perjalanan dari situs cagar budaya Candi Cetho dan Candi Kethek. Jika luang, mereka bisa terlebih dahulu berwisata di salah satu candi tertinggi di Indonesia itu.

Ada 5 pos yang ada di Jalur Candi Cetho. Setelah Pos V Bulak Peperangan, pendaki akan sampai di Gupakan Menjangan, Pasar Dieng, kemudian Hargo Dalem.

Satu kelebihan jalur Candi Cetho adalah pendaki akan melewati padang savana yang begitu indah. Padang savana itu bisa dijumpai usai Pos V, Gupakan Menjangan, sampai Pasar Dieng.

Jalur tidak resmi: Jogorogo dan Singolangu

Sementara itu, ada dua jalur pendakian lain di Provinsi Jawa Timur, yakni Jogorogo dan Singolangu. Namun, sampai sekarang kedua jalur itu masih belum resmi.

Hal itu disampaikan oleh Asper/Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Lawu Selatan, Marwoto saat dihubungi KompasTravel melalui telepon pada Hari Selasa (3/9/2019).

“Belum jalur resmi (jalur Jogorogo dan Singolangu) karena ini belum ada kerja sama dengan pihak Perhutani,” ujar Marwoto.

Ia melanjutkan, kedua jalur tersebut merupakan inisiatif masyarakat. Sampai saat ini, pihak Perhutani masih melakukan pengkajian terkait empat aspek, yakni ekologi, ekonomi, sosial, dan keamanan.

Jika ada kecelakaan pendaki maka hal itu menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari pengelola. Jika pendaki naik melalui jalur resmi, mereka akan mendapat asuransi.

https://travel.kompas.com/read/2019/09/03/190500927/3-jalur-pendakian-resmi-gunung-lawu-yuk-pilih-jalur-favorit-kamu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke