Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penggila Drone, Coba Tantangan Terbang di Pantai Bangka

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Kamu penggila drone? saatnya mencoba tantangan menerbangkan drone di kawasan pantai di Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.

Tentunya bukan perkara mudah untuk merekam keindahan pantai dari ketinggian. Salah satu destinasi yang pantas untuk dicoba yakni Pantai Koala Jembatan Emas dan Puri Tri Agung di pantai lintas timur Bangka.

Kedua destinasi tersebut memiliki keindahan sunrise atau matahari terbit. Jika kamu menerbangkan drone pada pagi hari, maka pencahayaan gambar akan langsung meredup saat kamera drone menghadap ke pantai.

Tidak hanya itu, angin yang berhembus kencang membuat pilot drone mesti ekstra hati-hati, sehingga untuk merekam sunrise dibutuhkan kesabaran dan kejelian.

"Bagi pemula memang tidak disarankan untuk langsung main di pantai. Angin yang berembus kencang dan landasan yang tidak terlalu bagus," kata salah satu pilot drone dari Pesona TV Bangka, Akbar kepada Kompas.com, Minggu (8/9/2019).

Dia menuturkan, dengan kondisi pantai yang demikian, beberapa drone seperti Phantom dan Mavic Pro bisa lebih bertahan karena ukuran baterai dan baling-baling yang lebih besar.

Sementara drone yang lebih kecil semisal DJI Spark Combo disarankan terbang tidak terlalu jauh.

"Kadang kalau sudang bisa terbang, sering lepas kendali, ambil jauh dan luas. Dalam kondisi angin kencang ini sangat berbahaya, apalagi jika kendali manual belum begitu dikuasai," ujar dia.

Cara paling ampuh saat kontrol manual tidak merespon, kata Akbar, dengan menekan tombol automatic return to home (RTH). Namun upaya ini harus didukung angin yang tenang serta bidang landasan yang cukup luas.

"Biasanya dengan RTH drone kembali dengan selisih satu sampai dua meter dari lokasi take off. Ini juga harus tidak banyak pohon dan angin," beber Akbar yang menerbangkan DJI Spark.

Kompas.com pun berkesempatan menerbangkan drone DJI Spark Combo 2019 dengan kendali manual. Angin berhembus kencang saat drone lepas landas dari halaman Puri Tri Agung.

Karena masih pagi, sinar matahari meredupkan lensa kamera saat menghadap ke laut lepas. Namun, sejumlah spot menarik masih bisa direkam.

Caranya dengan mengarahkan kamera lurus searah garis pantai. Meskipun tidak terlalu terang, topografi pantai masih bisa tertangkap kamera.

Nah jika ingin mengambil gambar pantai, disarankan siang atau sore harinya. Namun jika kamu sudah terbilang mahir, kapan pun bisa mencari angle yang bagus untuk merekam menggunakan drone.

Sekadar mengingatkan, kawasan Pantai Timur Bangka identik dengan hembusan angin kencang. Sepanjang tahun angin dan ombak dari Selat Malaka dan Laut China Selatan datang bergulung.

Terpecah saat menghantam bebatuan granit di sepanjang garis pantai. Dari ketinggian hembusan angin tentunya akan terasa lebih kuat.

Jadi bagi kamu yang hobi bermain drone, kawasan pantai di Bangka boleh dibilang sebagai salah satu tempat untuk uji kemampuan. Memacu adrenalin dengan melewati tantangan dari remote kontrol di tangan.

Jika berhasil terbang, tentu saja hasilnya sepadan. Kamu bisa merekam banyak momen menarik. Mulai dari keindahan pantai, aktivitas nelayan hingga kapal isap timah yang sedang beroperasi.

Patut diingat, jangan sampai angin kencang membuat hobi kamu menjadi sia-sia. Selamat mencoba!

https://travel.kompas.com/read/2019/09/09/132539327/penggila-drone-coba-tantangan-terbang-di-pantai-bangka

Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke