Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Yuk, Intip Koleksi Mobil Presiden dan Wakil Presiden Pertama di Museum Joang 45

"Museum Sejarah Jakarta (Fatahillah) membawahi tiga museum lain di Jakarta, salah satunya adalah Museum Joang 45." ujar Annisa, salah satu penjaga stan museum di Pagelaran Nilai Tradisi Sejarah Fatahillah (8/9/2019).

Museum ini awalnya merupakan bangunan Hotel Schomper 1 yang dibangun sekitar tahun 1938. Hotel ini dikelola oleh seorang pengusaha Belanda bernama L.C. Schomper.

Hotel Schomper dibangun khusus untuk pejabat tinggi Belanda, pengusaha asing dan pejabat pribumi.

Setelah Jepang menjajah Indonesia, hotel ini kemudian dijadikan asrama tempat pendidikan nasionalisme para pemuda yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pada masa itu, Hotel Schomper 1 kemudian berganti nama menjadi Gedung Menteng 31.

Museum Joeang 45 memamerkan sejumlah lukisan mengenai peristiwa seputar proklamasi kemerdekaan RI.

Terdapat beberapa diorama yang menggambarkan suasana Gedung Menteng 31 pada masa kemerdekaan dan orasi Soekarno dalam Rapat Besar di Lapangan IKADA pada 19 September 1945.

Selain itu, terdapat arsip dokumentasi berupa foto-foto dan patung dada dari para tokoh pergerakan kemerdekaan.

Keunikan dari museum ini adalah terdapat tiga mobil kendaraan kepresidenan yang digunakan Presiden dan Wakil Presiden pertama RI.

Mobil Rep-1 merk Buick buatan Amerika tahun 1939 digunakan oleh Ir.Soekarno dalam menjalankan tugas sebagau Presiden RI.

Mobil ini pertama kali dimiliki oleh Kepala Departemen Perhubungan, kemudian Sudiro ketua Barisan Pelopor mendekati supir tersebut dan meminta mobil itu secara diplomasi.

Setelah dibawa ke Pegangsaan Timur No.56, mobil itu pun diserahkan kepada Bung Karno sambil berkata "Iki loh Bung Mobil Sing Pantas Kanggo Presiden RI".

Kemudian pada tanggal 16 Mei 1979, pihak Istana dan keluarga Bung Karno menyerahkan mobil tersebut untuk diabadikan di Museum Joang 45 Jakarta.

Selanjutnya, Mobil Rep-2 Merk Desoto buatan Amerika tahun 1938 yang digunakan oleh Drs. Mohammad Hatta saat menjalankan tugas sebagai wakil Presiden RI. Mobil ini awalnya milik Djohan Djohor, seorang pengusaha di Jakarta yang merupakan paman dari Bung Hatta.

Kemudian mobil tersebut diserahkan kepada Bung Hatta untuk membantu mobilisasi perjuangannya. Pada tanggal 17 Agustus 1975, mobil Rep-2 ini pun diserahkan untuk diabadikan di Museum Joang 45.

Terakhir adalah Mobil Peristiwa Cikini yang merupakan merek Imperial buatan Amerika tahun 1939 berbahan baja anti peluru.

Mobil ini disebut sebagai mobil peristiwa cikini karena peristiwa tersebut merupakan usaha untuk membunuh Presiden Soekarno pada tanggal 30 November 1957 pukul 21.00 WIB.

Museum ini juga dilengkapi berbagai fasilitas, seperti ruang pameran tetap dan temporer yang dilengkapi pojok multimedia, bioskop joang 45 yang menayangkan berbagai film bertema perjuangan dan dokumenter dan perpustakaan umum yang menyediakan berbagai referensi sejarah.

Terdapat ruang anak-anak yang berisi aneka permainan, toko souvenir, foto studio dan plaza outdoor untuk aktivitas teater anak.

Museum Joeang 45 terletak di dalam Gedung Joang '45, Jalan Menteng Raya 31, Jakarta. Pengunjung dapat pergi ke museum ini dengan mengakses rute bus Tanah Abang-Kampung Melayu dan turun di Gedung Joang 45 atau rute Senen-Lebak Bulus dan turun di Halte Canesius.

Pilihan lainnya adalah dengan mengakses rute kereta dari stasiun terdekat menuju Stasiun Gondangdia.

Harga tiket masuk museum ini adalah Rp 5.000 untuk dewasa, Rp 3.000 untuk mahasiswa, dan Rp 2.000 untuk anak-anak. Museum buka setiap hari Selasa hingga Minggu dan tutup setiap hari Senin.

Pengunjung dapat menghubungi museum ini ke nomor 021-3909148.

https://travel.kompas.com/read/2019/09/10/213200527/yuk-intip-koleksi-mobil-presiden-dan-wakil-presiden-pertama-di-museum-joang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke