“Budaya kita itu makan steak itu karena Sate, dibakar seperti barbeque kekinian dengan arus globalisasi. Tidak bisa dipungkiri makanan menjadi trendsetter dan steak itu berkembang dari budaya Barat ke budaya Indonesia,” kata Maranata kepada KompasTravel, Kamis (19/9/2019).
Maranata melanjutkan, orang Amerika Serikat memiliki tradisi menyantap steak karena memang untuk memenuhi kebutuhan hidup agar keseimbangan antara protein dan karbohidrat tetap terjaga.
“Di sana udara dingin dengan memakan steak atau protein 1 hari sekitar 500 gram dapat membuat tubuh bertahan hidup dengan baik saat cuaca dingin,” jelasnya.
Lima Tingkat Penyajian Steak yang Nikmat
Biasanya saat memesan menu steak, pramusaji akan bertanya tentang tingkat kematangan daging yang diinginkan konsumen. Pramusaji akan menyebutkan istilah rare, medium rare, medium, medium well, atau well done.
Menurut Maranata, orang Barat cenderung lebih menyukai teknik memasak medium rare atau medium. Hal ini lantaran darah segar yang masih ada, dan masih banyak kadar juicynya.
Berbeda dengan orang Barat, orang Indonesia tentu punya teknik memasak tersendiri yang lebih disukai. Indonesia lebih suka memasak steak pada tingkat penyajian medium well atau welldone.
“Alasannya karena lebih matang, mungkin karena terbiasa makan sate yang matang hehehe tapi itu benar logika dan tradisi kita,” ujarnya.
Lalu, apa maksud dari istilah-istilah medium rare dan lainnya itu?
1.Rare
Tingkat kematangan daging steak rare memiliki lama pemanggangan yang lama. pada tingkat ini daging steak hanya dipanggang 3-5 menit.
Pada karakteristik daging steak yang dimasakn dengan tingkat kematangan sebagian besar masih mentah, masih berwarna merah, dan daging masih terasa berair (juicy).
2. Medium rare
Medium rare adalah satu tingkat di atas rare. Pada tingkat ini, daging steak telah matang di bagian luar, tetapi masih banyak daging yang mentah pada bagian tengah.
Tingkat juicy pada medium rare biasanya masih dapat dirasakan. Tekstur daging pada tingkat medium rare cenderung empuk dan lembut.
3.Medium
Setingkat di atas medium rare, tingkat kematangan daging lainnya adalah medium. Pada tingkat ini, daging telah matang pada bagian luar, tetapi masih tersisa bagian yang mentah pada bagian tengah.
Tingkat kemerahan daging pada medium adalah merah muda. Pada level ini rasa juicy dari daging masih bisa dirasakan.
4.Medium well
tingkat kematangan medium well adalah perpaduan antara daging yang cukup empuk dan sisa-sisa juicy yang masih terasa. Pada tingkat ini, warna merah daging telah tersisa sedikit di bagian tengah.
5.Well done
Tingkat kematangan daging steak yang terakhir adalah well done. Pada tingkat ini, daging steak telah matang secara sempurna.
Daging telah berwarna coklat dan tekstur daging terbilang keras. Sensasi juicy pada daging untuk level ini sudah tak terasa.
https://travel.kompas.com/read/2019/09/30/160007127/kenapa-orang-indonesia-gemar-makan-steak