Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejumlah Turis Asing Batal Mendaki Gunung Carstensz, Ada Apa?

Pembatalan tersebut dirasakan oleh sejumlah operator dan pemandu wisata yang melayani pendakian Gunung Carstensz.

"Rencana akhir September-Oktober, kalau saya hitung ada 21 grup ke Cartensz. Satu grup kira-kira ada lima sampai sepuluh orang. Total 21 grup itu cancel semua. Ada yang di-cancel ada yang ditunda," kata pemandu pendakian Gunung Carstensz dari operator Indonesia Explorer, Marcelino Sumolang saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/10/2019).

Menurutnya, sejumlah wisatawan mancanegara yang batal mendaki Gunung Carstensz berasal dari berbagai negara seperti Amerika, Jerman, China, Perancis, dan negara lainnya.

"Ada yang sudah di Bali lalu kembali ke negaranya. Ada yang sudah di bandara mau berangkat, tapi gak jadi. Padahal sudah punya tiket. Pembatalan ini sangat merugikan karena harus melakukan pengembalian total," ujarnya.

Direktur Utama PAT Adventure, Fandhi Achmad juga mengatakan terjadi pembatalan pendakian Gunung Carstensz terkait kondisi terbaru Papua yang baru-baru ini terjadi kerusuhan.

Bahkan wisatawan yang ingin mendaki sudah membatalkan diri sebelum adanya surat imbauan yang dikeluarkan oleh Polres Mimika Papua.

"Ada beberapa perjalanan yang harus dibatalkan, bahkan beberapa klien sudah mengundurkan diri sebelum surat ini dikeluarkan, karena mereka memantau situasi di Papua," ujar laki-laki yang akrab disapa Agi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/10/2019).

Agi menambahkan isu ketidakstabilan keamanan di Papua memang ditakutkan menyebar ke Timika. Timika merupakan titik awal pendakian ke Gunung Carstensz.

Perwakilan dari Carstensz Expedition, Denny Engka mengatakan kondisi pembatalan ini terasa merugikan untuk pelaku industri. Namun, ia menyebut keamanan operator dan wisatawan mancanegara menjadi pertimbangan utama.

"Tentu dari operator harus menginformadikan kepada tamu kita bahwa ijin tidak bisa keluar karena situadi politik, dan semua tergantung tamu jika akan di-reschedule," ujar Denny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/10/2019).

"Sudah ada rapat antara operator/travel agent dengan imigrasi, Mabes Polri, urusan orang asing dan instasi terkait bahwa ijin pendakian tidak bisa diproses sampai Papua kondusif. Dan surat himbauan keluar pas Wamena dan Oxibile pecah kerusuhan," lanjut Denny.


Sebelumnya, pada Senin (30/9/2019), Polres Mimika Papua mengeluarkan surat imbauau kepada operator wisata untuk mempertimbangkan kembali kegiatan pendakian Gunung Carstensz terkait adanya potensi gangguan keamanan dan menjamin keselamatan wisatawan asing.

Polres Mimika mengimbau untuk mempertimbangkan kembali kegiatan wisata pendakian ke wilayah Ilaga, Sugapa, Nduga, dan Base Camp Carstensz Pyramide.

Ia juga mengimbau seluruh pihak untuk terus berkomunikasi dengan TNI dan Polri untuk mendukung fungsi kontrol dan pengawasan terhadap mobilitas Warga Negara Asing (WNA) agar terhindar dari ancaman dan gangguan.

Gunung Cartensz dengan ketinggian 4.884 mdpl termasuk ke dalam tujuh puncak tertinggi di lempengan benua, bersama Gunung Everest, Asia; Kilimanjaro di Afrika dengan ketinggian 5.885 mdpl; Elbrus di Eropa dengan ketinggian 5.642 mdpl.

Kemudian, Aconcagua di Amerika Selatan dengan ketinggian 6.962 mpdl; Mckinley di Amerika Utara dengan ketinggian 6.670 mdpl, dan Vinson Massif di Antartika dengan ketinggian 5.535 mdpl.

https://travel.kompas.com/read/2019/10/01/141500327/sejumlah-turis-asing-batal-mendaki-gunung-carstensz-ada-apa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke