Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kopi Sarongge, Kopi Khas Cianjur dengan Rasa Segar dan Manis

Sarongge adalah sebuah kampung kecil di kaki Gunung Gede yang berbatasan dengan area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cianjur di ketinggian 1.000-1.600 mdpl.

Tosca Santoso, inisiator kopi Sarongge mengatakan, produksi kopi ini merupakan rintisan para petani kampung Sarongge. Disebut Kopi Sarongge merujuk tempat kopi-kopi dihasilkan di lahan pertanian atau perladangan kampung tersebut.

"Jadi biji-biji kopi ini dari perkebunan Sarongge. Jadi kita lebih branding ke sana. Negri kopi itu yang ngolah aja," kata Tosca Santoso pemilik Negri Kopi, sebagai pengolah dari kopi Sarongge saat ditemui Kompas.com di Cianjur, Jumat (11/10/2019).

Ada beberapa varian dari kopi Sarongge seperti Sarongge Full Wash, Saronge Honey, Sarongge Natural, Saronge Winey, Saronge Luwak, Sarongge Lanang, Sarongge 1535, Sarongge Rosidi, Sarongge Ki Hujan.

Varian tersebut terdiri dari kopi robusta dan arabika yang membedakan adalah cara pengolahan dan lokasi penanaman. Seperti Sarongge 1535, biji kopi untuk varian ini khusus dipetik dari kebun-kebun di atas 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Hal tersebut dikarenakan para petani kopi sarongge menanam arabica, bukan di hamparan kebun terbuka tetapi di bawah tegakkan hutan. Kopi Arabica di sini, ditanam dengan pola agroforestry. Mereka kembalikan kopi menjadi tumbuhan hutan.

"Yang inti sebenarnya agroforestry, jadi kita menanam kopi di bawah tegakan hutan. Jadi kalo lihat ada pohon puspa, pohon yang tinggi-tinggi itu juga ada pohon manggis, pohon apukat yang intinya untuk membuat si kopi tidak terpapar langsung dengan matahari," jelas Tosca.

"Karena kecepatan fotosintesisnya lebih lambat itu mempengaruhi rasa. Itu seperti kita membuat rendang yang cepat 1 jam dan yang 8 jam proses masaknya rasanya beda," tambahnya.

"Jakarta, Bogor, Bandung sedikit di Sukabumi. Itu peredarannya kita mulai dari Cianjur lalu lama kelaman barista-barista Jakarta pada datang lalu menggunakan dan cocok. Di Bali ada toko D Keranjang, itu kita titip di sana dan cukup laku juga," jelasnya.

Produk dari Negri Kopi ini, telah masuk di kafe-kafe di Jakarta, Fortunate Coffee, Gerilya Coffee, Kedai Tempo di Jakarta Timur. Kopi Sarongge sudah menjadi pemasok sekitar 30 kafe yang tersebar di beberapa daerah Jabodetabek dan Jawa Barat.

Tosca Santoso mengatakan di balik produksi kopi sarongge, sesungguhnya ada motif tertentu merintisnya usaha tersebut.

Pertama, untuk membantu perbaikan hutan Gunung Gede Pangrango; kedua, upaya melestarikan hutan; dan ketiga, upaya memperbaiki kesejahteraan masyarakat khususnya di Cianjur.

Petani Kopi Sarongge sadar bahwa benih yang mereka tanam akan menghasilkan tuaian sesuai kerja keras yang dilakukan.

https://travel.kompas.com/read/2019/10/12/185025127/kopi-sarongge-kopi-khas-cianjur-dengan-rasa-segar-dan-manis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke