Museum ini satu-satunya yang dikelola oleh pemerintah di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kota Lhokseumawe.
Sejumlah benda bersejarah tersimpan di museum itu, seperti pedang, kalung, alat penangkap ikan, Al-quran tempo dulu, tombak, koin emas, aksesoris emas, keramik, guci, dan kande (alat penerangan).
Namun, belum ada keterangan yang lebih rinci mengenai asal-usul setiap benda bersejarah itu. Hanya ditulis secara umum nama benda-benda bersejarah tersebut.
Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, menyebutkan koleksi museum itu harus ditata serapi mungkin, misalnya dengan menyebut sumber dan tahun dari benda bersejarah itu.
Dengan hal ini, pengunjung bisa menikmati layanan terbaik dari museum tersebut.
“Tadi saya sudah bilang ini harus ditata dengan baik. Ini kita maklumi saja, karena baru diresmikan dan dibuka untuk umum. Kekurangan di sana-sini harus diperbaiki secara berkelanjutan,” katanya.
Dia berharap, museum itu menjadi destinasi wisata terbaik di Kota Lhokseumawe.
Apalagi, letaknya strategis dengan halaman luas sehingga bisa menampung pengunjung dalam jumlah besar.
“Wisatawan mudah datang karena letaknya di pusat kota. Ini menjadi daya tarik tersendiri,” pungkasnya.
https://travel.kompas.com/read/2019/10/21/080800927/museum-terbaru-di-aceh-intip-koleksi-museum-lhokseumawe
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan