Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Desa Wisata Indonesia Mendunia, Yuk Simak Aktivitas Seru di Sana

Berkat kekayaan alam, adat istiadat, suku, tradisi, dan budaya, Indonesia dikenal dunia dan meraih beragam penghargaan. Baru-baru ini empat desa wisata masuk Top 100 Destinasi Berkelanjutan Dunia atau Sustainable Destinations Top 100.

Adapun empat desa wisata tersebut terdiri dari Desa Penglipuran (Bali), Desa Pemuteran (Bali), Desa Wisata Nglanggeran (Yogyakarta), dan Desa Pentingsari (Yogyakarta).

Penghargaan ini merupakan program tahunan Green Destinations Foundation yang bertujuan memamerkan cerita sukses dan praktik pariwisata berkelanjutan dari destinasi pariwisata di seluruh dunia.

Penasaran akan empat desa wisata tersebut? Yuk berkenalan lebih jauh:

1. Desa Penglipuran, Bali

Desa yang berisi masyarakat Bali Mula ini berada di dataran tinggi di sekitar kaki Gunung Batur, tepatnya di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, yang berjarak 45 kilometer dari Denpasar.

Suasana di desa tersebut amat tenang dan asri, selain itu juga udara yang sejuk karena berada di dataran tinggi.

Desa Penglipuran punya keunikan tersendiri. Rumah-rumah penduduk di sana tampak seragam di bagian depan rumah. Sepanjang lorong desa begitu rapih dan cantik karena arsitektur rumah yang khas.

Kamu bisa berjalan melalui lorong ini yang terus menanjak ke atas. Desa ini menerapkan konsep Tri Hita Karana (hubungan manusia dengan sesama, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan) dalam kehidupan sehari-hari.

Hal lain yang tak kalah uniknya adalah aturan tidak memperbolehkan kendaraan mobil atau motor masuk ke dalam desa. Sehingga kendaraan bahkan milik penduduk desa harus diparkir di lahan parkir.

Sementara untuk aturan adat, masyarakat di sana melarang laki-laki memiliki istri lebih dari satu.

Tak perlu khawatir untuk datang ke sana, sebab masyarakat di sana terkenal ramah wisatawan. Bahkan tak jarang mereka menawarkan wisatawan untuk mampir masuk ke dalam rumah. 

Asalkan tentu saja sebagai wisatawan, jangalah ketengan dan perilaku mengingat lokasi tersebut adalah tempat tinggal penduduk. 

2. Desa Pemuteran, Bali

Dahulu, Desa Pemuteran dikenal sebagai desa yang kumuh. Desa yang berada di tanjung ini terkenal dengan para nelayan yang menangkap ikan dengan bom dan potas. Mereka tidak ada pilihan lain untuk menjalani mata pencaharian.

Namun atas inisiasi Ketua Yayasan Karang Lestari, I Gusti Agung Prana, yang melihat potensi tersembunyi di balik kehancuran karang laut, Desa Pemuteran mulai mengembangkan destinasi wisata yang terletak di tanjung.

Munculah Pantai Pemuteran yang layak kamu kunjungi di Desa Pemuteran.

Singkat cerita, ia mencoba merehabilitasi sumber daya manusia di Desa Pemuteran untuk tidak merusak alam. Usaha tersebut berbuah manis. Ikan-ikan mulai mencium kehadiran terumbu karang.

Wisatawan mancanegara mulai berdatangan. Awalnya, wisatawan mancanegara berasal dari Amerika, Australia, dan Perancis. Mereka adalah wisatawan yang datang secara pribadi tanpa menggunakan agen perjalanan.

Kamu yang mendambakan kesunyian dan kesepian alam Bali begitu disarankan berkunjung ke Desa Pemuteran. Hingga kini, Desa Pemuteran telah memiliki hampir sekitar 1.000 kamar yang berbentuk hotel, resort, dan homestay.

Kamu juga bisa menikmati sensasi berjemur sembari membaca di Pantai Pemuteran. Sepi, tidak riuh dengan suara orang berjualan, suara-suara turis mabuk di tepi pantai atau gelak tawa yang terlalu kencang.

Untuk mencapai Desa Pemuteran, sebaiknya menyewa mobil beserta sopir yang menjemput kamu dari bandara atau hotel menuju Pemuteran. Tarifnya sekitar Rp 600.000 per mobil untuk 4 orang dan menempuh perjalanan sekitar 3,5 jam dengan pemandangan menarik di sekelilingnya.

3. Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta

Nglanggeran di Gunung Kidul, Yogyakarta beberapa tahun terakhir terkenal sebagai destinasi unggulan di Yogyakarta. Salah satu desa wisata yang terkenal adalah Desa Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk. 

Desa wisata ini terkenal dengan wisata gunung, embung, dan air terjun. Penduduk setempat juga membuka pintu rumah bagi wisatawan yang ingin menginap dan merasakan hidup layaknya penduduk desa lewat program live in. 

Konsep edukasi berbasis budaya diajarakan lewat program live in ini. Desa Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk juga pernah menjadi jawara dalam ASEAN's Community Based Tourism 2017.

Jarak Desa Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk dari Tugu Yogyakarta berjarak 30 kilometer, dapat ditempuh satu jam berkendara. 

4. Desa Pentingsari, Yogyakarta

Desa Pentingsari terletak di lereng Gunung Merapi, sekitar 22,5 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Mengangkat tema ‘Desa Ramah Lingkungan, Kebudayaan dan Pertanian’, desa ini menawarkan kegiatan wisata pengalaman dalam bentuk pembelajaran dan interaksi.

Kamu bisa melihat dan belajar tentang alam, lingkungan, pertanian, perkebunan, kewirausahaan, kehidupan sosial-budaya, dan berbagai seni tradisional.

Tak lupa kamu bisa melihat kearifan lokal yang masih mengakar di masyarakat Desa Pentingsari.

Selain itu, kamu juga akan melihat kolam ikan dan tanaman pangan yang berjejer di setiap rumah. Hal ini memang menjadi salah satu bagian dari kesepakatan bersama.

Saat ini, Pentingsari sudah memiliki beragam program wisata desa, seperti live in, kemah, trekking, atau out bound. Wisatawan juga bisa mengikuti kegiatan seni atau budaya seperti belajar gamelan, menari, membatik, membuat wayang rumput, membuat janur.

Kamu juga bisa belajar berkebun dan beternak seperti pengolahan kopi, jamur, cokelat atau terlibat dalam kegiatan peternakan kambing, sapi, atau perikanan.

Selain itu kamu bisa Bertani seperti membajak sawah, menanam dan memanen padi, atau mengenal bagaimana merawat tanaman herbal.

Untuk menuju ke Desa Pentingsari, kamu bisa naik bus jalur 12 dari Terminal Giwangan lalu turun di Bunderan UGM dan naik bus jalur Jogja-Kaliurang. Biaya bus jalur 12 dari Terminal Giwangan sekitar Rp 2.500, sedangkan bus Jogja-Kaliurang sekitar Rp 5.000.

https://travel.kompas.com/read/2019/10/29/134553827/4-desa-wisata-indonesia-mendunia-yuk-simak-aktivitas-seru-di-sana

Terkini Lainnya

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke