Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tempat Wisata Baru di Aceh untuk Mengamati Burung, Bur Mulo Forest Park

TAKENGON, KOMPAS.com – Baru-baru ini, sejumlah komunitas pengamat burung, Aceh Birder, menemukan sebuah objek wisata baru di Takengon, Aceh Tengah. 

Obyek wisata tersebut dinamai Bur Mulo Forest Park. Lokasinya tidak jauh dari sebuah tempat ekowisata Bur Telege yang berada di Kampung Hakim Bale Bujang, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.

Lokasi tersebut merupakan hutan wisata yang menyediakan keanekaragaman flora dan fauna, termasuk 91 spesies burung yang berada di kawasan desa tersebut.

Bur Mulo Forest Park adalah tempat bertenggernya puluhan jenis burung yang berhasil diamati oleh sejumlah pengamat burung.

Berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang berhasil diamati di hutan itu.

Keberadaan burung endemik Sumatera seperti Sumatran Bulbul atau Brinji Gunung Sumatera, Sumatran Flowerpecker atau Cabai Perut Kuning Sumatera, Sumatran Frogmouth atau Paruh Kodok Kepala Pucat, Sumatran Green Pigeon atau Punai Burung Sumatera, dan lainnya dapat ditemui di Bur Mulo Forest Park. 

Bukan hanya itu, hewan primata seperti Thomas Leaf Monkey atau Lutung Kedih dan Red Giant Flying Squirrel atau tupai terbang juga ada di sini.

Terdapat pula anggrek lokal yaitu Paphiopedilum bungebelangi Metusala section Barbata yang baru ditemukan sekitar tahun 2017.

Kawasan Bur Mulo Forest Park yang merupakan pegunungan, membuat flora dan fauna tumbuh dan berkembang biak dengan baik. 


Waktu terbaik berkunjung ke Bur Mulo Forest Park

Agus Nurza dari komunitas Aceh Birder yang ikut mendesain Bur Mulo Forest Park menyarankan, sebaiknya waktu yang tepat adalah pada pagi hari, saat matahari terbit. 

Hal ini disebabkan burung relatif aktif untuk bergerak dan mencari makan pada pagi hari.

“Sebaiknya datang pagi. Burung sedang sibuk mencari makan, sangat aktif. Udara juga sedang segar sekali," ujarnya, disebuah coffee shop di Takengon, Aceh Tengah, Jumat (29/10/2019).

Wisatawan yang akan menikmati pemandangan dan mengamati burung di tempat tersebut,  baiknya mempersiapkan peralatan kamera lensa zoom  yang baik dan teropong binokular atau monokular

“Akan tetapi, kalau tidak punya peralatan, tidak masalah, pengelola menyediakan teropong yang dapat disewa wisatawan," kata Agus Nurza, yang juga seorang dokter hewan yang sejak lama mendalami wisata burung di Aceh.

Ia mengaku banyak menerima sejumlah tamu, kebanyakan adalah pengamat burung internasional. Ia juga bertugas memandu para tamu yang hadir mengamati beragam jenis burung tersebut.

Awalnya, pengamatan burung dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) termasuk Bur Mulo Forest Park sudah dilakukan sejak 2013. Selanjutnya, pada tahun 2015 awal kunjungan tamu pengamat burung pertama merupakan wisatawan asal Jepang.

Terakhir, sekitar Agustus 2019, sejumlah wisatawan asal Amerika Serikat berkunjung ke lokasi ini.

”Selain dari luar juga dalam negeri," sambung Agus.

Agus menjelaskan, berdasarkan hasil pengamatan saat ini tercatat 91 Spesies burung di kawasan Desa Hakim Bale Bujang. Dari jumlah tersebut diantaranya 14 Burung endemik sumatra dan bersatus dilindungi.

Wisata pengamatan burung atau avitourism lanjut Agus, merupakan bentuk kegiatan konservasi burung yang dikemas dalam paket wisata pengamatan burung di habitat aslinya atau on the spot.

Avitourism selain berfungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya kehadiran burung di alam, juga bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi sekitar dan menjaga alam tetap lestari secara berkelanjutan.

Selain Bur Mulo Forest Park, di daerah sekitar juga terdapat obyek wisata Bur Telege dan Dermaga Lukup Penalam Dedalu. 

Potensi wisata dari daerah sekitar seperti kopi gayo, menenun kerawang gayo, seni budaya dan potensi-potensi yang dimiliki desa hakim bale bujang.

https://travel.kompas.com/read/2019/11/01/151500427/tempat-wisata-baru-di-aceh-untuk-mengamati-burung-bur-mulo-forest-park

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke