Salah satu alasannya adalah sektor pertambangan yang tak bisa bertahan lama.
Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan pun mengakui itu. Karena itu, ia berencana mengurangi ketergantungan pada pertambangan dan melirik potensi lain--pariwisata.
"Saat ini kita mencoba mengalihkan potensi perekonomian. Kita kembangkan melalui wisata," ujar Rudy.
Hal tersebut disampaikan pada acara peluncuran Calender of Event dan Visit Kalimantan Selatan 2020 di Kementrian Pariwisata, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Potensi pariwisata Kalimantan Selatan disebut-sebut cukup menjanjikan. Mulai dari festival, seni dan budaya hingga tempat-tempat yang menjadi destinasi unggulan.
Soal festival, misalnya, provinsi dengan Ibu Kota Banjarmasin itu memiliki acara Festival Budaya Pasar Terapung yang kini sudah memasuki tahun ke-11.
Festival dan destinasi wisata unggulan itu dipercaya menarik wisatawan lokal dan mancanegara.
"Pariwisata harus dikembangkan potensinya, karena kami yakin bisa sebagai salah satu potensi ekonomi daerah yang dapat dijadikan andalan untuk mengganti potensi ekonomi sumber daya alam," jelas Rudy.
Di sisi lain, ia mengakui jika sektor pariwisata akan lebih digali dan ditingkatkan, sehingga dapat dioptimalkan menghasilkan pendapatan daerah.
"(Pariwisata Kalimantan Selatan) masih memerlukan pembenahan dan perbaikan, khususnya dalam segi pengelolahan, pengembangan, dan pemasaran," ujarnya
Rudy berharap mendapatkan arahan dari sejumlah pihak, termasuk Kementrian Pariwisata, agar pariwisata Kalimantan Selatan dapat maju.
https://travel.kompas.com/read/2019/11/05/063000527/cita-cita-kalimantan-selatan--tak-tergantung-tambang-lirik-pariwisata