Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serunya Tunggangi ATV Jelajah Padang Pasir di Pelosok Australia

Sydneyers alias warga kota Sydney pun seringkali datang ke daerah yang mempunyai pantai indah ini sebagai tujuan wisata.

Salah satu andalan daerah yang bisa ditempuh dari Sydney sekitar tiga jam berkendaraa itu adalah menjelajah dengan all terrain vehicle (ATV) di padang pasir.

Kompas.com yang mendapatkan undangan dari Singapore Airlines dan Destination New South Wales, berkesempatan mencicipi petualangan tersebut bersama Sand Dune Adventures, salah satu operator quad di Port Stephen.

Berlokasi di Worimi Sand Dunes, Nelson Bay Road, Port Stephen, sekitar pukul 16.00, Ross salah seorang pemandu dari Sand Dune Adventures sudah menunggu kami.

Begitu kami datang dia pun langsung memberikan rompi dan helm.

Setelah itu, dia mengajak kami ke sebuah garasi berisi 8 kendaraan sepeda motor beroda empat itu.

Kami disuruh langsung naik ke ATV bermesin 400 cc merek Kymco.

"Posisi kaki harus tetap ada di atas dek ya, jangan sampai menjuntai ke bawah," ucap pria berusia 60 tahun itu.

Berbeda dengan motor biasa posisi gas berada di genggaman, gas ATV hanya berupa tuas kecil dan untuk menggerakkanya cukup dengan jempol jari kita.

Agak bikin kagok juga sih...

Setelah dirasa cukup, kami pun bersiap bersafari menyusuri semak belukar dan padang pasir di wilayah yang dikelola oleh suku Aborigin itu.

Diawali oleh rekan Ross yang berada di depan, kami pun langsung melaju.

Meski agak kagok karena harus menyesuaikan jempol, saya pun akhirnya bisa mulai menikmati perjalanan.

Lalu mulai sedikit memainkan gas setelah sebelummya hanya memanteng gas agar bisa jalan dan tidak tertinggal oleh pemandu saja.

Setelah menimang-nimang, akhirnya saya memberanikan diri untuk melewati turunan tersebut.

Eh ternyata oke-oke saja, merasa nyaman saya pun malah mengencangkan laju ATV.

Setelah itu kepercayaan diri saya pun semakin meningkat dan semakin nyaman mengendarai quad bike ini.

Selang sekitar 30 menit kemudian, kami tiba di semacam bukit. Sejauh mata memandang hanya pasir.

Kami pun parkir berjajar. Ross dan rekannya menurunkan dua papan seluncur. Wah saatnya meluncur di pasir rupanya.

Ross memperlihatkan bagaimana posisi awal melaju, saat melaju, dan bagaimana saat mengerem.

Setelah kursus singkat itu, kami langsung disuruh praktik meluncur ke bawah bukit yang lumayan curam.

"Duduk di papan, dorong pakai tangan untuk maju, setelah meluncur gunakan jari untuk memperlambat laju dan mengerem," ucap dia.

Memang, agak sedikit bingung di awal. Setelah ada rekan yang mau jadi "kelinci percobaan", yang lain termasuk saya pun mencobanya.

Setelah merasakan sensasi turun dari bukit ke lembah dengan papan seluncuran, ternyata banyak yang kecanduan.

Kami pun berulang kali meluncur ke ke bawah. Nah lalu bagaimana untuk naik kembali ke atas bukit? Apakah harus jalan kaki mendaki bukit setinggi puluhan meter?

Wah pegel dong...

Jangan khawatir, kita akan dijemput oleh pegawai Sand Dune Advetures dengan ATVnya.

Jadi, selain merasakan sensasi meluncur ke bawah bukit, kita juga akan merasakan naik ke atas bukit yang lumayan curam ini dengan membonceng di ATV.

Puas bermain sand boarding, menikmati pemandanan dan terpaan angin gurun pasir serta tentu saja berfoto-foto, kami pun kembali menunggangi ATV masing-masing dan melanjutkan perjalanan untuk kembali ke posisi semula.

Sekitar pukul 17.30 kami tiba di lokasi pemberangkatan. Total 1,5 jam waktu dalam paket yang kami coba ini.

Adapun tarif untuk bertualang di padang pasir ini menurut Ross berkisar antara 88-110 dollar Aus atau sekitar Rp 850.00-Rp 1 jutaan per orang.

"Bergantung musimnya, apakah lagi peak season atau bukan," ucap dia.

Ross bercerita, awalnya Sand Dune Advetures hanya mempunyai 6 ATV. Setelah 10 tahun berlalu, kini pihaknya mempunyai 100 ATV.

Sementara pendapatannya pun terus melonjak hingga 1,5 juta dolar Australia.

https://travel.kompas.com/read/2019/11/12/163000227/serunya-tunggangi-atv-jelajah-padang-pasir-di-pelosok-australia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke