Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Promosi Teh Asli Indonesia Lewat Indonesia Tea Brewing Championship

Event yang sudah diselenggarakan untuk kedua kalinya ini diselenggarakan bertepatan dengan SIAL Interfood 2019.

Humas AISTea sekaligus Ketua Juri pada kompetisi ini, Ratna Somantri mengatakan ITBC 2019 bertujuan untuk mempromosikan teh-teh specialty yang berasal dari perkebunan Indonesia. Selain itu ITBC 2019 dapat meningkatkan minat generasi milenial terhadap teh.

"Kita di sini ingin memperlihatkan bahwa teh itu sangat kaya dan bisa dibuat menjadi sesuatu yang lebih modern, lebih kekinian " jelas Ratna di Jakarta Internasional Expo, Kamis, (14/11/2019).

Pada penyelenggaraan ITBC 2018, terdapat dua kategori lomba yaitu classic tea dan mixology.

Sedangkan pada ITBC 2019, peserta diwajibkan menyeduh dua jenis minuman terdiri dari classic tea dan mixology (signature drink).

Tahun ini peserta ITBC juga terbilang lebih banyak, yakni 24 orang dengan 90 persen peserta  merupakan generasi milenial. 

Para peserta diminta untuk menyeduh teh, menjelaskan teh serta teknik seduh yang mereka pilih, dan menyajikannya kepada juri. Selain rasa teh, komunikasi juga jadi nilai penting di ITBC. 

Saat lomba khususnya pada tema classic tea, peserta hanya boleh menyeduh teh yang disediakan oleh panitia, semua teh berasa dari perkebunan teh Indonesia. 

Terdapat 12 jenis teh dari enam perkebunan Indonesia yaitu Harendong (Organic Sinensis Black Tea dan Sinensis Rolled Oolong ). Lalu ada Tobawangi (Imperial black tea dan Loose Oolong Tea), Bukitsari (organic OP Black Tea dan Silver Needle), Liki (Red Tea dan Silver Tip White Tea), Chakra (Leafy Grade Orthodox Black Tea dan Indonesian Sencha), dan Pasircanar (Silver Needle Red Tea dan Yellow Tea).

Sementara untuk signature drink, peserta diperbolehkan membawa teh sendiri. Namun, teh tersebut wajib berasal dari perkebunan Indonesia. 

"Untuk yang signature drink, selain pengetahuan tentang teh mereka harus tahu tentang bahan yang digunakan tadi ada beberapa yang mengunakan kencur ada yang menggunakan jahe. Bagaimana mereka mengolah bahan-bahan tersebut agar bisa mengekstrasi rasanya supaya maksimal dan kenapa mereka memilih bahan itu untuk dicampur dengan tehnya," ujar Ratna.

Ratna juga mengatakan kreativitas peserta dinilai dari minuman yang belum pernah dibuat sebelumnya, pemilihan bahan, dan metodenya.

Hasil seduhan teh kemudian yang dinilai nilai dari keseimbangan rasa teh dan bahan tambahan. 

Akan ada empat pemenang yang dipilih dari Indonesia Tea Brewing Championship 2019 terdiri dari juara utama, runner up, best classic tea, dan best signature beverage. Hadiah untuk pemenang pertama adalah diberangkatkan menjadi observer di World Tea Brewer Championship SIAL China di Shanghai pada Mei 2020.

https://travel.kompas.com/read/2019/11/15/091308327/promosi-teh-asli-indonesia-lewat-indonesia-tea-brewing-championship

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke