Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rasanya Naik Bus Eksekutif Premium Modifikasi di Tol Trans Jawa

UNGARAN, KOMPAS.COM – Bus berukuran besar itu melaju dengan kecepatan tinggi. Keadaan jalan Ttol Trans Jawa yang lengang memang sangat mendukung hal itu.

Apalagi kondisi jalannya terbilang cukup mulus, walau beberapa kali saya yang duduk di bagian belakang bus dibuat terloncat saat roda bus menemui bagian jalan yang bergelombang.

Pasca kunjungan media ke pabrik pembuatan bus milik Laksana Karoseri di daerah Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, saya dan beberapa kawan media lain berkesempatan untuk mejajal bus kelas eksekutif premium. 

Dengan menggunakan bus Mercedes Benz OC 500 RF 2542 yang sudah sedikit dimodifikasi, kami berencana meluncur ke Jakarta dari Ungaran.

Bus ini memiliki kursi dengan konfigurasi 2-2. Kursinya didesain khusus untuk perjalanan jarak jauh. Kursi terasa empuk dan cukup lega, dengan sandaran kaki di bagian bawah dan sandaran tangan di samping.

Tak hanya itu saja, bus tipe high deck ini cukup membuat sensasi berbeda. Penumpang dan supir berada di ketinggian yang berbeda, membuat penumpang khususnya yang duduk di bagian depan bus bisa merasa seakan sedang mengendari bus ini.

Untuk perjalanan kunjungan media ini, Laksana Karoseri dan PO.SAN sebagai mitra acara, telah memodifikasi bagian interior bus. Dengan menambahkan sofa di bagian belakang, membuat perjalanan menjadi lebih nyaman.

Sayangnya, sofa tersebut hanya ditambahkan sekali itu saja. Jika bus sudah siap beroperasi nanti, interior kursi penumpang akan kembali seperti standar dengan kapasitas penumpang maksimal 53 penumpang.

Rencananya, bus tipe ini akan digunakan sebagai bus yang melayani rute Bengkulu-Pekanbaru.

Awalnya, saya tak percaya ketika jadwal perjalanan mengatakan bahwa perjalanan Ungaran-Jakarta ini bisa ditempuh hanya dalam kurun waktu tujuh jam saja. Momok menakutkan perjalanan 15 jam saat berwisata ke Yogyakarta-Jakarta dengan bus dulu sangat menghantui saya.

Namun ternyata, hal itu pupus ketika bus kami mulai memasukan jalan Tol Trans Jawa. Sekitar pukul 11.40 WIB, kami memulai perjalanan panjang itu dengan masuk gerbang tol Bawen.

Jalan tol trans Jawa yang diresmikan pada 2018 lalu terlihat sangat lengang. Sesekali ada 2-3 mobil melaju selain bus yang kami tumpangi.

Semenjak masuk tol, bus langsung menancap gas. Dengan kecepatan sekitar 100-120 km per jam, perjalanan masih terasa nyaman.

Walaupun dengan kecepatan tinggi, suara bising bus tak terlalu terdengar ke dalam kabin. Hal iniembuat penumpang bisa dengan cepat terlelap.

Selama satu jam pertama, perjalanan terasa cukup membosankan. Pasalnya, pemandangan di di awal tak terlalu menarik untuk diperhatikan. Kanan dan kiri jalan hanya terlihat pegunungan.

Pemandangan baru terlihat menarik setelah mulai adanya penampakan sawah dan gunung dari kejauhan, serta perkampungan warga.

Namun, perjalanan ternyata berlalu cukup cepat. Hanya dalam waktu dua jam saja, rombongan kami sudah sampai di daerah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kami pun beristirahat di rest area KM260B untuk menikmati makan siang.

Rest area ini sendiri cukup memikat. Pasalnya, bangunan yang jadi tempat para pedagang telur asin berjejer menjajakan dagangan mereka adalah bangunan bekas pabrik gula yang sudah tidak terpakai.

Dengan desain bangunan tua dan dinding yang hancur di beberapa bagian meninggalkan kesan tersendiri. Pengalaman makan pun terasa lebih historis karena berada di bangunan yang juga punya nilai sejarah cukup tinggi tersebut.

Sekitar pukul 16.00 WIB, kami melanjutkan perjalanan. Kombinasi sasis bus, kursi empuk, dan kontur Tol Trans Jawa ini memang benar-benar membuat perjalanan terasa nyaman.

Jalur yang lurus tak berkelok-kelok, ditambah jalan yang masih cukup halus benar-benar memanjakan kami para penumpang. Saya masih belum merasakan lelah perjalanan.

Sayangnya, jalur di Tol Trans Jawa ini hanya tersedia dua jalur saja. Berbeda dengan jalur yang ada di tol Cipularang, Cikampek, dan Jakarta-Merak. Jalur tol ini minimal memiliki tiga jalur. Hal ini cukup berdampak pada proses salip menyalip kendaraan.

Normalnya, jalur di sebelah kiri adalah untuk bus, truk, dan kendaraan lambat lainnya. Lalu jalur tengah untuk kendaraan dengan kecepatan santai. Jalur kanan, adalah untuk kendaraan dengan kecepatan tinggi atau yang ingin menyalip. Dengan jalur yang hanya ada dua ini, membuat proses salip menyalip menjadi sulit.

Namun untungnya karena kondisi jalan masih sepi, perjalanan bisa berlangsung sangat cepat. Benar saja, sekitar pukul 17.30 bus kami sudah mulai memasuki tol Jakarta-Cikampek.

Perjalanan selama kurang lebih enam jam menggunakan bus seakan tak terasa. Kursi dan kondisi bus yang nyaman, membuat saya menikmati perjalanan ini.

Sampai akhirnya kemacetan mulai menghampiri ketika bus memasuki wilayah Karawang. Kemacetan khas tol Jakarta-Cikampek pun menyambut kami.

Rasa jenuh dan lelah mulai berdatangan saat bus kami tertahan antrian kendaraan dari Karawang hingga Bekasi.

Perut yang sudah diisi penuh di Brebes tadi mulai berulah. Makanan ringan yang tersedia sudah mulai habis. Untuk mengurangi rasa pegal yang mulai mendera, kami pun berpindah-pindah tempat duduk atau pergi ke toilet yang terletak di bagian bawah dekat pintu masuk bus.

Akhirnya, setelah perjalanan selama kurang lebih 8,5 jam kami pun tiba di Jakarta tepatnya di daerah Taman Mini Indonesia Indah pada pukul 20.30 WIB. Durasi perjalanan ini sudah jauh lebih singkat.

Sebelum Tol Trans Jawa resmi beroperasi, perjalanan dengan Semarang-Jakarta harus ditempuh selama kurang lebih 12-15 jam melewati jalur Pantai Utara atau Pantura. Kini, jarak tersebut bisa terpangkas hampir setengahnya.

Rasa lelah mulai dari perjalanan tadi mulai terasa. Walau begitu, saya merasa sangat senang bisa merasakan sensasi perjalanan darat menggunakan bus melewati Tol Trans Jawa.

Sensasi nyaman yang sebelumnya tidak pernah saya rasakan di perjalanan darat lintas Jawa, akhirnya bisa saya rasakan. Ternyata naik bus jarak jauh tidak seburuk yang saya bayangkan.

https://travel.kompas.com/read/2019/11/23/090000527/rasanya-naik-bus-eksekutif-premium-modifikasi-di-tol-trans-jawa

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke