Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akustik Kota Tua, Wadah Turis Karaoke Dadakan di Kota Tua Jakarta

Pengunjung juga bisa menikmati wisata dengan cara berbeda, yaitu dengan bernyanyi diiringi alunan musik. Inilah konsep yang dibuat kelompok bernama Akustik Kota Tua.

Berdiri pada 16 Juli 2018, komunitas yang berisi 18 anggota ini memiliki pemain musik sendiri di antaranya tiga pemain bass, tiga gitaris, tiga drummer, dan empat vokalis. Sisanya, ada tempat untuk bermain alat musik lainnya seperti biola.

Rio Lesmana (39), pengurus kelompok Akustik Kota Tua yang bercerita bagaimana sebuah panggung musik di tengah wisata Kota Tua ini dapat berguna untuk semua.

"Saya di sini sebagai vokalis juga pengurus, ini sifatnya lebih ke komunitas yang mana memang kita lebih ngangkat unsur musik. Hal yang diutamakan di komunitas ini adalah attitude, dan kebersamaan," kata Rio kepada Kompas.com, Rabu (27/11/2019) sore.

Rio melanjutkan cerita bahwa komunitas yang telah berusia 1,5 tahun ini merupakan pecahan dari beberapa kelompok musik yang ada di Kota Tua, seperti Musisi Kota Tua Bersatu (MKB), Musik Lesehan atau Mules, dan Komunitas Reggae Kota Tua (KRKT).

"Mereka usianya jauh lebih tua dari kami, kami ini pecahan mereka. Awal mulanya kita cukup simpel, berdiri di dekat toilet, dengan satu sound dan satu gitar, setelahnya nambah banyak teman di luar yang mau gabung," kenangnya.

Meski bernama akustik, komunitas musik ini justru menggunakan elektrik. Bukan tanpa alasan, menurut Rio ini merupakan sejarah berjalannya komunitas.

Ia bercerita bahwa dulunya, komunitas ini memang murni bermain musik akustik, namun seiring waktu alat-alat musik kian bertambah.

"Maka berubahlah konsep akustik menjadi konsep elektrik. Tadinya gitar biasa, lambat laun, sahabat bawa sahabat, temen bawa temen. Kita lihat dia mengerti apa yang kita mau, mengenai prosesnya, attitudenya, secara pertemanan di komunitas dia juga bisa dewasa, ya sudah masuk dan gabung menjadi elektrik," ujar Rio.

Lantunan musik pop dari Akustik Kota Tua mengiringi sore itu. Ada kalanya musik berganti ke genre lainnya. Vokalisnya pun bergonta-ganti. Setelah diketahui, rata-rata vokalis yang biasa bernyanyi adalah pengunjung. Mereka bisa meminta lagu kepada Akustik Kota Tua dan bernyanyi laangsung dengan mic. 

Gloria (20), salah satu pengunjung yang tampak antusias menyanyikan lagu permintaanya dengan diiringi musik dari Akustik Kota Tua.

Setiap pengunjung perlu membayar Rp 20.000 untuk diiringi setiap bernyanyi. Layaknya penyanyi profesional, Gloria menghayati betul nyanyiannya.   

"Jadi kita yang bayar terus kita yang nyanyi. Kita bisa request lagu, bisa kita yang nyanyi, tapi bisa juga mereka yang nyanyiin, bayarnya Rp 20.000 satu lagu," kata Gloria, mahasiswi asal Ambon yang kuliah di Jakarta.

Selain dapat menuntaskan hasratnya bernyanyi, Gloria juga mengaku senang karena dapat membantu perekonomian dari komunitas ini.

"Dengan membayar Rp 20.000 itu kita juga udah bantu mereka cari nafkah kan. Kalau yang di kotak itu pengunjung ngasih seadanya, yang penting sukarela membantu," lanjutnya.

Komunitas ini juga menyediakan kotak yang ditaruh di samping panggung. Fungsinya adalah jika ada pengunjung yang menaruh uang demi kelancaran panggung komunitas yang berada di depan Batavia Market ini.

Sikap sosial juga ditunjukkan komunitas ini. Hal ini terungkap melalui uang request dan uang sukarela dari masyarakat disisihkan untuk pemain dan anak yatim.

"Alhamdulillah, dari uang aspirasi yang kita dapat, itu kita sisihkan kecil. Jadi ada Rp 20.000 untuk anak yatim sehari, dan Rp 20.000 untuk uang kas. Uang kas itu kita keluarkan biasa kalau untuk pembelian senar gitar, perawatan alat, servis sound system, dan pembelian penambahan alat juga kita perlukan," jelas Rio.

Bunyi drum, gitar, bass, dan biola yang saling berpadu tak terasa semakin membuat syahdu suasana Kota Tua.

Terdengar lagu-lagu khas 2000an dan lagu kekinian mengiringi langit sore itu. Pengunjung semakin ramai berdatangan.

Tertarik melihat dan bernyanyi bersama Akustik Kota Tua? Datang saja ke wisata Kota Tua Jakarta, tepatnya di depan Batavia Market, area Museum Fatahillah Jakarta.

Pengunjung bebas meminta lagu apa saja, merasakan sensasi jadi penyanyi profesional, serta ditonton pengunjung Kota Tua langsung.

Pengalaman ini bisa pengunjung dapatkan pada waktu "manggung" mereka, yaitu pukul 16.00 hingga 21.30 WIB.

Terkecuali hari Sabtu dan Minggu, mereka biasa "manggung" lebih awal untuk menarik banyak pengunjung.

https://travel.kompas.com/read/2019/11/29/180000927/akustik-kota-tua-wadah-turis-karaoke-dadakan-di-kota-tua-jakarta

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke