Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agenda Tahun Baru di Yogyakarta, Menikmati Jazz di Embung Tonogoro

Pertunjukan akan berlangsung di ampiteater baru di Embung Tonogoro, Dusun Tonogoro, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pentas musik akan berlangsung pada pukul 19.00 hingga 00.00. Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan berbagai pelaku seni lokal maupun Yogyakarta menggelar kemeriahan pada pergantian tahun ini.

"Kita menggelar Malam Tahun Baru sekaligus meresmikan ampiteater yang baru yang ada pada embung Tonogoro" kata Kepala Bidang Promosi Wisata Dispar Kulon Progo, Yudono Hindri Atmoko via telepon, Jumat (27/12/2019). 

Musikus jazz asal Yogyakarta dan grup-grup musik dari Banjaroya akan mengisi pertunjukkan ini. Ada pula pertunjukkan kesenian tradisional.

"Ada anugerah desa wisata. Akan berlangsung juga menyalakan kembang api di sana saat ganti tahun," kata Yudono saat mendampingi Kepala Dinas Pariwisata Niken Probo Laras.

Embung Tonogoro merupakan bendung mini tadah hujan yang dibangun pada 2014. Bendung ini semula berfungsi untuk mengairi kebun-kebun warga di dataran tinggi Banjaroya yang kebetukan pula terkenal sebagai penghasil buah durian dan cacao dengan produk turunan yang beragam. 

Embung kini menjadi salah satu tempat wisata yang diminati wisatawan, apalagi pada musim durian. Panorama Yogyakarta dan Jawa Tengah dari ketinggian menjadi salah satu alasan pelancong mengunjungi Tonogoro.

Selain itu, banyak keasyikan lain yang membuat betah, seperti nyambi memberi makan ikan nila yang ada di bendungan atau bersantai di gazebo. 

Ampiteater kini melengkapi kawasan embung. Fasilitas baru ini diperkirakan mampu menampung sekitar 300 penonton.

Pengurus Kelompok Sadar Wisata Banjaroya, Rokhmadu Inuhayi mengungkapkan ampiteater akan menambah daya tarik embung dan Banjaroya pada umumnya lewat berbagai pertunjukkan dan atraksi yang bisa digelar kapan saja. 

Pengelolaan yang tepat diyakini akan membuat daya tarik Tonogoro semakin besar. 

"Potensi atraksi desa ada banyak, seperti Strek atau menari yang terinspirasi dari gerak bela diri silat, ini khas tempat kami," kata Inuhayi. 

Kemudian berkembang seni perbatasan seperti Topeng Ireng hingga Tari Angguk. Belum lagi desa berkembang kelompok-kelompok musikus muda. 

Pertunjukan dan atraksi menjadi sumber daya yang bila dikelola baik bakal menambah daya tarik Tonogoro.

"Semua akan mendukung jalur wisata menuju Suroloyo," kata Inuhayi.

Tonogoro berada di tengah berbagai destinasi besar. Destinasi Puncak Suroloyo hanya 8 kilometer dari embung. Destinasi Sedangsono bahkan hanya 3 km dari embung. 

Kota Yogyakarta hanya 30 km dari Tonogoro. Sedangkan Wates sekitar 40 km.

"Banjaroya ini salah satu penyangga Borobudur, jauhnya hanya 10 km," kata Inuhayi.

https://travel.kompas.com/read/2019/12/29/110700227/agenda-tahun-baru-di-yogyakarta-menikmati-jazz-di-embung-tonogoro

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke