Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gunung Bromo Bebas Kendaraan Selama Sebulan, Ada Apa?

Pasalnya, pada masa tersebut Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan menerapkan Bulan Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Month (CFM).

Menurut Kepala Balai Besar TNBTS, John Kenedie mengatakan pelaksanaan Car Free Month dilakukan untuk menghormati Wulan Kepitu yang diperingati oleh masyarakat Tengger.

"Wulan Kepitu adalah bulan ketujuh dalam kalender masyarakat Tengger dan merupakan bulan yang oleh sesepuh atau tokoh masyarakat Tengger dianggap sebagai bulan yang disucikan atau megengan wulan kepitu," kata John melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (9/1/2020).

Wulan Kepitu digunakan oleh sesepuh masyarakat Tengger melakukan laku puasa mutih yang bertujuan untuk menahan perilaku atau sifat keduniawian dan lebih mendekatkan diri dengan Tuhan.

CFM akan diberlakukan mulai 24 Januari 2020 pukul 00.00 WIB hingga 24 Februari 2020 pukul 00.00 WIB.

Melalui keterangan tertulis, John juga mengatakan CFM adalah salah satu implementasi 10 cara baru pengelolaan kawasan konservasi yaitu penghormatan terhadap adat budaya atau kearifan lokal masyarakat Tengger.

"Sekaligus merupakan momentum untuk memulihkan atau recovery ekosistem kawasan Bromo dan sekitarnya," tambahnya.

Meski kendaraan bermotor tidak diperbolehkan, aktivitas di lokasi tetap dapat dilakukan dengan menggunakan kuda (wajib menggunakan kantong kotoran kuda), sepeda, tandu, dan jalan kaki. Maka, wisatawan masih dapat berkunjung ke Bromo.

Wisatawan yang membawa kendaraan bermotor akan dibatasi hingga Pintu Masuk Coban Trisula Kabupaten Malang dan Pintu Masuk Senduro Kabupaten Lumajang di Jemplang, Pintu Tengger Laut Pasir Kabupaten Probolinggo di Cemorolawang, dan Pintu Masuk Resort Gunung Penanjakan Wonokitri Kabupaten Pasuruan di Pakis Bincil.

Selama berlakunya CFM, John mengatakan akan dilakukan pengamanan di pintu-pintu masuk dengan dukungan personil dari Balai Besar TNBTS, perwakilan adat masyarakat Tengger, TNI, Polri, dan mitra Balai Besar TNBTS.

Dengan diberlakukannya CFM untuk menghormati Wulan Kepitu, John berharap dukungan dari semua pihak terkait yaitu pelaku pariwisata, hingga wisatawan.


Perjalanan dari Jakarta ke Gunung Bromo Naik Apa?

Wisatawan dari Jakarta dapat menempuh perjalanan ke Gunung Bromo dengan menggunakan transportasi darat seperti kereta api dan bus. 

Jika naik kereta api, kamu bisa memesan kereta untuk tujuan Stasiun Malang. Ada banyak kereta baik dari Stasiun Gambir Jakarta dan Stasiun Pasar Senen menuju ke sana, seperti Mutiara Selatan (Gambir), Bima (Gambir), Gajayana (Gambir), Matarmaja (Pasar Senen), Jayabaya (Pasar Senen), Majapahit (Pasar Senen), dan Malabar (Pasar Senen).

Kamu bisa memesan tiket kereta dengan harga termurah yaitu KA Matarmaja Rp 150.000.

Setelah sampai di Stasiun Malang, kamu bisa melanjutkan perjalanan dengan naik angkutan umum ke Terminal Arjosari. Selanjutnya Kamu bisa menuju ke Terminal Arjosari naik angkutan umum.

Dari Terminal Arjosari, kamu bisa naik angkutan umum menuju Terminal Bus Bayu Angga Probolinggo lalu pindah naik angkutan desa ke Cemoro Lawang, Ngadisari.

Sementara untuk bus, kamu bisa naik bus Gunung Harta seharga Rp 300.000, Medali Emas Rp 300.000, dan Lorena Rp 320.000, dan melanjutkan dengan naik angkutan umum.

Harga tiket masuk kawasan Gunung Bromo

Sampai di pintu masuk Gunung Bromo, kamu harus membayar tiket masuk seharga Rp 29.000 untuk wisatawan nusantara pada hari kerja, sedangkan untuk hari libur Rp 34.000.

Sementara untuk wisatawan mancanegara harga tiket masuknya yaitu Rp 220.000 pada hari kerja dan Rp 320.000 untuk hari libur.

https://travel.kompas.com/read/2020/01/11/190200727/gunung-bromo-bebas-kendaraan-selama-sebulan-ada-apa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke