Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Ditiru, Turis Ditangkap karena Buang Air Besar di Machu Picchu

Dilansir Express pada Selasa (14/1/2020), pihak berwenang juga menemukan kotoran manusia di sebuah kuil suci Machu Picchu. Kelompok wisatawan ini diduga membobol daerah yang dibatasi untuk umum.

Selain itu, laporan media lokal juga mengatakan bahwa wisatawan itu secara ilegal menyelinap ke daerah Templo del Sol atau Kuil Sun di kawasan ini.

Polisi menemukan bagian yang patah karena terjatuh dari dinding dan menyebabkan lubang di tanah.

Sementara itu, Kepala Polisi Cusco, Wilbert Leyva mengatakan enam wisatawan itu ditangkap dan sedang diselidiki oleh Kementerian Publik atas tuduhan kejahatan terhadap warisan budaya.

Kepala Taman Nasional Arkeologi Machu Picchu, Jose Bastante menanyakan keberadaan para wisatawan itu untuk mempercepat penyelidikan dan meminta mereka segera bertanggungjawab.

Jika dinyatakan bersalah, keenam wisatawan itu akan menghadapi hukuman penjara hingga empat tahun.

Untuk menghentikan hal-hal tersebut dapat terulang kembali, kini kamera CCTV dipasang di titik-titik strategis Machu Picchu. Saat ini ada enam kamera di lokasi, dan dua berada di pusat budaya.

Namun setelah insiden ini terjadi, akan ada 20 kamera lagi yang dipasang. Bastante mengatakan kamera-kamera tersebut akan dipasang di tempat-tempat seperti Casa del Guardian, Intipunku, pintu masuk Huayna Picchu dan Puente Ruinas.

"Kami ingin mencakup tempat sebanyak mungkin," kata Bastante seperti dikutip Express.

Dideportasi

Dilansir New York Times, Pemerintah Peru akhirnya mendeportasi lima wisatawan dan menangkap orang keenam yang dituduh merusak sebuah kuil di Machu Picchu, reruntuhan Inca yang terkenal di Andes.

Kelima wisatawan itu dideportasi ke Bolivia pada Rabu (15/1/2020). Menurut laporan Kepolisian Nasional Peru, seorang wisatawan Argentina bernama Nahuel Gomez tengah menghadapi tuduhan melakukan kejahatan terhadap warisan budaya dan tetap ditahan di Peru.

Sementara itu, Kementerian Kebudayaan juga telah mengidentifikasi para pelaku itu di antaranya empat pria dan dua wanita dari Argentina, Chili, Brasil, dan Perancis.

Kementerian mengatakan ada bukti bahwa kelompok wisatawan itu telah menyelinap ke situs secara ilegal pada Sabtu malam, merusak dinding batu di Kuil Matahari dengan menyebabkan potongan jatuh sekitar 20 kaki dan memecahkan lantai. Kotoran manusia juga ditemukan di situs.

Kantor Kementerian Kebudayaan Cusco mengatakan bahwa Gomez telah mengakui menyebabkan kerusakan pada dinding kuil dan memasuki taman secara ilegal sebelum fajar.

Turis berulah di situs suci

Kejadian menjijikkan ini menambah perbincangan seputar pariwisata di situs-situs suci dan kuno.

Bulan Oktober 2019, pihak berwenang Australia memulai penutupan batu Uluru setelah banyak wisatawan yang merusak lingkungan.

Sementara itu, serangkaian penutupan UNESCO di seluruh dunia, termasuk Teluk Maya di Thailand dan Ngarai Fjadrarglijufur di Islandia menimbulkan pertanyaan apakah pariwisata berdampak negatif bagi keindahan alam.

https://travel.kompas.com/read/2020/01/17/160300127/jangan-ditiru-turis-ditangkap-karena-buang-air-besar-di-machu-picchu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke