"Sejak tahun 2019, kami produksi paspor elektronik dengan menggunakan bahan polycarbonat," kata Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumhm Ronny F Sompie di acara Festival Keimigrasian 2020, Sabtu (18/1/2020).
Ronny menambahkan, pihak imigrasi juga akan terus mengembangkan paspor elektronik.
Ditjen Imigrasi, kata Ronny, menyiapkan skema khusus jika permohonan e-paspor kian diminati, salah satunya adalah mengurangi keberadaan paspor non-elektronik.
"Apabila kebutuhannya memang cukup tinggi, maka kami mungkin akan mengganti jumlah paspor non-elektronik, kami akan kurangi. (Sementar) jumlah paspor elektronik akan kami tambah," jelasnya.
Minat besar terhadap e-paspor juga dapat dilihat dari penambahan jumlah kantor imigrasi (kanim) yang dilakukan Ditjen Imigrasi untuk penerbitan paspor elektronik. Penambahan kanim dilakukan mulai Desember 2019.
Penambahan tersebut terdiri dari 9 kantor yaitu (Batam, Surabaya, dan 7 Kanim di DKI Jakarta), menjadi 27 Kanim.
Kantor-kantor ini tersebar di wilayah Barat, Tengah, dan Timur Indonesia.
https://travel.kompas.com/read/2020/01/19/185000127/selama-2019-ditjen-imigrasi-layani-hampir-1-juta-buku-e-paspor