Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Belasan Penyu Sisik Jadi Daya Tarik Wisata di Dermaga Pulau Sebesi

Gugusan terumbu karang di beberapa pulau yang berada di perairan ini juga menjadi akuarium alam saat air laut surut. Ikan-ikan beraneka warna sering terperangkap di akuarium alam ini.

Salah satu keindahan tersebut kamu bisa temukan di Pantai Gubuk Seng di Pulau Sebesi atau Pulau Umang-umang.

Kekayaan ekosistem laut di perairan ini bertambah menarik dengan hadirnya belasan penyu sisik yang baru-baru ini muncul di Pulau Sebesi.

Penyu-penyu sisik itu berukuran besar, bahkan ada mencapai 1,5 meter. Diperkirakan, penyu-penyu sisik sudah berumur puluhan tahun.

Sejak tahun 2018, belasan penyu sisik berukuran besar menjadi penghuni Dermaga Pulau Sebesi. Sebelumnya, penyu-penyu ini hanya bisa ditemui di perairan Gunung Anak Krakatau.

Salah satu warga Pulau Sebesi, Yusuf (47) mengatakan, selama dia tinggal di Pulau Sebesi sejak 1995, ia tidak pernah melihat kehadiran penyu sisik di perairan Pulau Sebesi. Ia hanya melihat penyu-penyu itu saat melaut di dekat perairan Gunung Anak Krakatau.

"Enggak ada di sini (Pulau Sebesi) sebelumnya. Baru-baru ini saja, sebelum ada tsunami kemarin," katanya saat Kompas.com berkunjung ke Pulau Sebesi pertengahan September 2019.

Saat itu, kata Yusuf, warga heboh karena memang tidak pernah melihat penyu begitu dekat berenang ke pantai. Jumlahnya pun mengejutkan, karena mencapai belasan ekor.

"Awalnya ada yang mengangkut pisang ke kapal. Ada pisang yang jatuh ke laut. Begitu mau diambil, ternyata sedang digigit penyu," katanya.

Diduga, penyu-penyu sisik ini penghuni asli perairan Gunung Anak Krakatau yang pindah karena longsor menghancurkan ekosistemnya di perairan itu.

Longsornya Gunung Anak Krakatau ini juga yang membuat tsunami dan menghantam pesisir Kalianda dan Pandeglang tahun 2018.

Hingga kini, penyu-penyu itu masih berenang di sekitar dermaga Pelabuhan Pulau Sebesi.

Kehadiran penyu-penyu ini menjadi atraksi wisata tersendiri bagi warga lokal dan traveler yang datang berlibur ke pulau terdekat denganGunung Anak Krakatau  tersebut.

Biasanya, penyu-penyu ini muncul pada pagi dan sore sekitar pukul 16.00 WIB. Penyu-penyu ini pun cukup jinak dan berani mendekat jika diberikan pisang.

Yuda, pengunjung dari Bandar Lampung mengaku takjub dengan ukuran penyu-penyu tersebut. 

"Warga sini melarang berenang sama penyu-penyu itu," katanya.

Yuda juga mendapatkan tips menarik dari warga setempat. Jika ingin memberi makan penyu, sebaiknya menggunakan pisang mentah. Penyu akan mendekat.

"Jangan pisang matang, kalau yang matang pisangnya tenggelam. Kalau pisang mentah dia mengapung," katanya.

https://travel.kompas.com/read/2020/01/19/214600727/belasan-penyu-sisik-jadi-daya-tarik-wisata-di-dermaga-pulau-sebesi

Terkini Lainnya

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke