Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasar Buku Kenari, Nyaman tetapi Sepi Pengunjung

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak diresmikan sejak April 2019 oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Jakbook atau Wisata Buku Pasar Kenari sepi pengunjuk.

Pedagang di Jakbook merupakan pindahan dari sentra buku baru dan bekas Kwitang dan Pasar Senen. 

"Pernah selama tiga hari berturut-turut tidak menjual buku, Sabtu Minggu juga enggak tentu ramai, sama saja enggak tentu juga," jelas salah satu pedagang buku di Jakbook, Naomi (39) saat ditemui Kompas.com, Selasa (29/01/2020).

Naomi merupakan salah satu pedagang buku pindahan dari Pasar Senen.Ia mengatakan jika pendapatannya di Pasar Senen lebih baik dari pada saat di Wisata Buku Pasar Kenari.

Naomi mengaku jika beberapa bulan terakhir penjualan mengalami peningkatan, jika dibanding dengan bulan-bulan awal Jakbook dibuka. Pada awalnya wisata buku sangat sepi dan tidak banyak orang yang tahu mengenai keberadaannya.

Saat Wisata Buku Pasar Kenari mulai viral di media sosial banyak orang sudah mengetahui lokasi dan keberadaanya.

“Alhamdulillah kemarin sudah banyak masuk ke sosmed, tempat ini sudah ada orang-orang yang tahu, sudah banyak yang tahu dari Bekasi (misalnya),” ujarnya.

Ia juga mengaku tertolong dengan beberapa acara yang sempat dilaksanakan untuk promosi di Pasar Buku Kenari. 

Hal yang sama juga disampaikan oleh, Sumarlin, (40). Salah satu pedagang kios di Jakbook yang mengeluhkan keadaan sepi di Pasar Buku Kenari.

Sama seperti Naomi, Sumarlin adalah pedagang buku pindahan dari Pasar Senen. 

Tak jarang dalam sehari, Sumarlin tidak menjual buku sama sekali. Pria itu mengatakan jika pendapatan di Pasar Senen bisa mencapai sekitar Rp 200.000, jauh lebih besar dari di Pasar Buku Kenari

“Banyakan di Senen lah, kalo disini bisa lebih sering nggak ada pembeli. April nanti mulai dimintai uang sewa, yah saya masih bingung karena juga disini aja belum ada pendapatan di sini,” jelas Sumarlin.

Ia mengaku selama setahun, terhitung April 2019 sampai Maret 2020, penjual di Pasar Buku Kenari hanya dimintai uang kebersihan dan pelayanan sebesar Rp 288.000. Lewat satu tahun mereka sudah harus membayar uang sewa.

Baik Naomi dan Sumarlin mengaku menaruh harapan kepada pemerintah untuk lebih giat lagi mengadakan promosi mengenai Pasar Buku Kenari. Apalagi sebenarnya bagi penjual suasana Pasar Buku Kenari sebenarnya lebih kondusif dibandingkan tempat mereka berjualan dulu. 

Saat berkunjung ke Pasr Buku Pasar Kenari, Kompas.com memang merasakan kenyamanan lebih. 

Lantai tiga Pasar Kenari ini memiliki hawa yang sejuk dari pendingin ruangan dan staf kebersihan yang sigap membersihkan hingga ke sudut-sudut area pasar. Tak ayal membuat betah pengunjung yang ingin belanja buku

Namun sejauh mata memandang hanya terlihat sesekali pelanggan yang melintas dan mencari buku dari kios ke kios. Terlihat jika jumlah pedagang buku, petugas kebersihan masih lebih banyak dari pengunjung yang masuk.

https://travel.kompas.com/read/2020/01/31/083400627/pasar-buku-kenari-nyaman-tetapi-sepi-pengunjung

Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke