Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Curug Silawe Magelang, Sejuk, Indah, dan Menyegarkan

MAGELANG, KOMPAS.com – Suara deru air dan kicauan burung langsung menyambut Kompas.com begitu sampai lokasi.

Makin dekat ke sumber suara, keindahan-nya mulai menampakkan diri di balik rindangnya hijau dedaunan.

Suara deru air itu ternyata berasal dari air terjun menawan yang tersembunyi di sudut tebing dan dikelilingi perbukitan hijau.

Cahaya matahari membuat aliran airnya tampak berkilau bagaikan tirai vertikal yang menjulang tinggi sampai atas tebing. Tak ketinggalan, pelangi di kakinya membuat air terjun ini seolah merupakan tempat mandi para bidadari.

Air terjun seperti itu nyatanya tidak hanya ada dalam kisah dongeng sebelum tidur saja. Jika ingin menyaksikannya secara langsung, cukup datang ke Curug Silawe.

Curug Silawe berlokasi di Dusun Kopeng, Desa Sutopati, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Jarak tempuh dari Kota Magelang adalah sekitar 20 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.

Air terjun di tengah perbukitan hijau

Lokasi Curug Silawe cukup terpencil dan terpisah dari jalan utama provinsi, serta berada di kawasan perbukitan sebelah selatan Gunung Sumbing.

Saat Kompas.com berkunjung Minggu (19/1/2020) lalu, pemandangan berupa perbukitan hijau menjadi teman setia selama perjalanan.

Kondisi jalan cukup baik meski tidak terlalu lebar. Namun menjelang sampai lokasi, kondisinya berupa jalan cor khas desa dan cukup menanjak.

Akan lebih baik jika kendaraan yang digunakan cukup kuat menanjak jika ingin berkunjung ke Curug Silawe. Saat itu, Kompas.com mendapati beberapa pembonceng harus berjalan kaki karena motor tidak kuat menanjak jika digunakan berboncengan.

Setelah sampai lokasi, maka pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp 4.000 dan tarif parkir motor Rp 2.500.

Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju titik air terjun. Tenang saja, jalurnya sudah berupa tangga sehingga tidak licin dan tidak begitu jauh. Hanya butuh sekitar lima menit untuk mencapai titik air terjun dari area parkir.

Pagi itu sekitar pukul 08.30 WIB, masih belum ada pengunjung selain Kompas.com yang berkunjung, sehingga air terjun ini begitu tenang dan mendamaikan.

Kesegaran air dari Gunung Sumbing

Meski aliran air terjun terlihat deras, nyatanya arus sungai di bawahnya masih cukup bersahabat. Pengunjung bisa menikmati gagahnya air terjun ini sambil bermain air di kolam bawahnya dengan aman.

Selain tidak terlalu deras, kolam bawah air terjun juga tidak dalam, sehingga pengunjung yang tidak bisa berenang tak perlu khawatir tenggelam.

Air Curug Silawe juga terasa sejuk dan segar karena bersumber langsung dari Gunung Sumbing. Aliran air terjun ini juga tidak pernah kering, meski saat kemarau debit airnya berkurang.

Aliran air yang membentur bebatuan pun menimbulkan percikan yang mampu membiaskan cahaya matahari pagi dan membentuk pelangi. Keindahan itu seolah membuat siapa pun ingin mengabadikannya melalui lensa kamera.

Akan tetapi, perlu diperhatikan kalau angin yang mengandung titik air hasil benturan aliran curug dan bebatuan cukup kencang, sehingga mampu membasahi tubuh dan kamera dengan cepat.

Jika tidak waspada, maka angin air terjun bisa membasahi dan menyebabkan kerusakan pada kamera, terutama pada perangkat yang tidak tahan air.

Agar bisa mengabadikan momen secara leluasa, maka sangat dianjurkan membawa kamera action tahan air atau mengenakan waterproof case pada perangkat fotografi.

Sekitar pukul 09.30 WIB, baru ada pengunjung lain yang datang selain Kompas.com. Salah satunya bernama Bimo dari Magelang yang juga menjajal kesegaran air di kolam bawah curug.

“Air terjunnya bagus, mas. Airnya juga segar,” ujar dia sembari menenggelamkan seluruh tubuhnya di kolam bawah Air Terjun Silawe.

https://travel.kompas.com/read/2020/02/01/100000427/curug-silawe-magelang-sejuk-indah-dan-menyegarkan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke