Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

10 Makanan Ekstrem dari Indonesia, Berani Coba?

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia terkenal akan kekayaan kuliner yang berbeda setiap daerah.

Jika berkunjung ke suatu daerah, uniknya kita bisa menemukan makanan khas. Ada beberapa makanan khas yang terbilang biasa bahkan ekstrem bagi pendatang.

Namun bagi warga lokal, makanan tersebut terbilang biasa, lezat, dan bergizi. Berikut adalah 10 makanan ekstrem di Indonesia, dikutip dari Tribun Travel:

1. Paniki

Orang Minahasa memiliki makanan khas yang disebut paniki. Paniki merupakan kelelawar pemakan buah yang dimasak dengan santan.

Kelelawar pemakan buah memiliki bentuk tubuh yang sedikit lebih besar dari kelelawar pada umumnya.

Oleh karena itu, kelelawar jenis tersebut dipilih agar penyantap lebih puas dalam menikmati sup paniki. Biasanya kelelawar dibakar untuk dihilangkan bulunya.

Lalu dimasak dengan santan dan bumbu seperti bawang merah, bawah putih, cabai, serai, dan lainnya.

Selain Minahasa, daerah lain di Indonesia yang memanfaatkan protein kelelawar adalah daerah Gunungkidul di Yogyakarta, beberapa daerah di Kepulauan Maluku dan Kalimantan.

2. Didih

Didih disebut juga saren, adalah darah ayam bisa juga kambing atau sapi yang diolah dengan cara dikukus. Untuk menambah sedap didih hanya perlu menaburkan garam.

Makanan satu ini lebih mudah ditemui di daerah Jawa Timur, khususnya di penjual gulai.

3. Sabeta

Kuliner ekstrem berikutnya ada Sabeta yang terbuat dari bahan ulat sagu. Sabeta bisa disantap di beberapa daerah seperti di Maluku dan Papua.

Jika di Maluku, Sabeta disajikan dalam olahan sate, sedangkan di Papua Sabeta sering dimakan mentah-mentah.


4. Sate Biawak

Reptil yang hidup di rawa-rawa ini dijadikan makanan ekstrem bagi sebagaian orang Jawa.

Biasanya Biawak akan diolah menjadi sate maupun tongseng sesuai selera.

Beberapa orang meyakini jika daging Biawak bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit dan asma.

5. Belalang Goreng

Jika liburan ke Gunungkidul juga akan dengan mudan menemukan kuliner ekstrem belalang goreng.

Belalang goreng ini dulunya dijadikan lauk untuk pengganti daging ayam yang masih mahal harganya.

Belalang goreng yang digunakan didapat dari belalang kayu yang ukurannya lebih besar dari belalang di sawah.

Cara pengolahannya juga cukup teliti, bagian organ dalam belalang dibersihkan kemudian digoreng dan ditambahkan bumbu.

6. Botok tawon

Masih di Jawa, ada kuliner ekstrem Botok Tawon di daerah Banyuwangi. Botok Tawon terbuat dari sarang lebah atau dalam Bahasa Jawa disebut tawon.

Sarang lebah yang telah dipotong menjadi ukuran kecil kemudian dibungkus dalam daun pisang dan diberi bumbu botok dengan cabai.

7. Sambal tumpang

Sambal tumpang memanfaatkan tempe sebagai bahan utama. Uniknya tempe yang digunakan adalah campuran tempe yang sudah mau busuk dan tempe yang masih dalam kondisi baus.

Tempe lalu ditumis dengan berbagi bumbu dapur, santan, dan penyedap rasa. Hasilnya ada bau khas dari tempe busuk ketika disantap. Sambal tumpang terkenal dari kawasan Jawa Tengah.

8. Lawar merah

Lawar merah adalah salah satu makanan dalam budaya Bali. lawar merupakan sayuran yang disayat tipis kemudian dicampur aneka rempah dan bumbu dapur.

Lawar biasanya dilengkapi daging kelapa tua parut dan suwiran daging protein. Khusus lawar merah, dirisam dengan darah entah itu ayam atau babi. Lawar harus selalu ada dalam upacara keagamaan Hindu Bali.

9. Torpedo

Torpedo atau testis kambing ini dapat dipesan di rumah makan sate kambing daerah Jawa. Umumnya torpedo kambing akan ditaroh di piring dan ditutup daun pisang oleh penjual.

Ada kepercayaan di masyarakat menyantap torpedo dapat meningkatkan libido.

10.  Puthul

Merupakan sejenis kumbang yang banyak terdapat di dedaunan di awal musim penghujan. Oleh masyarakat Gunungkidul, Yogyakarta, puthul dijadikan sebagai bahan utama pembuatan makanan.

Hal ini dilakukan lantaran larva puthul dianggap sebagai hama sehingga berpotensi merusak pertanian warga. Sebelum digoreng, Puthul dibersihkan menggunakan air. Bagian sayap puthul yang cukup keras itu harus lepaskan terlebih dahulu dari tubuhnya.

Jika sudah bersih, puthul di beri bumbu bacem kemudian ditiriskan dan digoreng. Tak hanya menjadi hidangan konsumsi, puthul juga dijual oleh warga setempat sebesar Rp 40.000 per 1.500 ml botol air mineral.

Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul "8 Kuliner Ekstrem di Berbagai Daerah di Indonesia, Ada Botok dari Sarang Tawon,"

https://travel.tribunnews.com/2020/02/03/8-kuliner-ekstrem-di-berbagai-daerah-di-indonesia-ada-botok-dari-sarang-tawon. 

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Gigih Prayitno

https://travel.kompas.com/read/2020/02/03/220200327/10-makanan-ekstrem-dari-indonesia-berani-coba-

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

KEK Lido Baru Diresmikan Jokowi, di mana Lokasinya?

KEK Lido Baru Diresmikan Jokowi, di mana Lokasinya?

Travel Update
Jalur Trekking Loh Buaya di Taman Nasional Komodo Dibuka 1 April 2023

Jalur Trekking Loh Buaya di Taman Nasional Komodo Dibuka 1 April 2023

Travel Update
DAMRI Buka Rute Baru, Bisa Langsung Ponorogo-Tangerang PP

DAMRI Buka Rute Baru, Bisa Langsung Ponorogo-Tangerang PP

Travel Update
Terbang ke Kuala Lumpur Bisa dari Bandara Kertajati, Mulai Mei

Terbang ke Kuala Lumpur Bisa dari Bandara Kertajati, Mulai Mei

Travel Update
Teluk Tekaka, Spot Wisata dengan Panorama Indah Mirip Pulau Padar

Teluk Tekaka, Spot Wisata dengan Panorama Indah Mirip Pulau Padar

Jalan Jalan
5 Tips Berwisata ke Hutan Kota GBK, Perhatikan Jam Buka

5 Tips Berwisata ke Hutan Kota GBK, Perhatikan Jam Buka

Travel Update
Panduan Transportasi Umum ke Taman Suropati, Naik Transjakarta dan KRL

Panduan Transportasi Umum ke Taman Suropati, Naik Transjakarta dan KRL

Travel Tips
Menikmati Pagi usai Sahur di Spot Riyadi, Yogyakarta

Menikmati Pagi usai Sahur di Spot Riyadi, Yogyakarta

Jalan Jalan
KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

KEK Lido, Calon Wisata Baru di Bogor dengan Theme Park hingga Movieland

Travel Update
Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

Panduan ke Hutan Kota GBK: Jam Buka, Fasilitas, dan Aturan Masuk

Travel Tips
4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

4 Aktivitas di Taman Suropati Jakarta, Healing Sambil Baca Buku Gratis

Jalan Jalan
11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

11 Juta Orang Indonesia Liburan ke Luar Negeri, Jokowi: Banyak Devisa Terbuang ke Negara Lain

Travel Update
Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya

Jalan Jalan
Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

Cara ke Hutan Kota GBK Naik MRT, KRL, dan Transjakarta

Travel Tips
Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

Meriahkan Ramadhan 2023, Supermal Karawaci Gelar Sejumlah Program untuk Pengunjung

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+