Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wisata Bukittinggi, Contek Itinerary 1 Hari Jelajah Ngarai Sianok

JAKARTA, KOMPAS.com- Bukittinggi merupakan kota terbesar kedua yang berada di Sumatra Barat sekaligus menjadi kota wisata.

Banyak tempat wisata dan kuliner yang bisa kamu kunjungi di kota yang mempunyai ikon Jam Gadang ini.

Selain terdapat bangunan sejarah yang di jadikan tempat wisata, kota ini juga mempunyai tempat wisata modern ikonik, yang mungkin dapat menyegarkan pikiran kamu.

Kompas.com telah merangkum itinerary 1 hari jelajah kawasan Ngarai Sianok, mulai dari sarapan bebek sampai berburu oleh-oleh di pasar.

Sebelum berjalan-jalan menikmati keindahan daerah Ngarai Sianok yang dikelilingi pemandangan bukit hijau dan tebing, kamu dapat mengisi perut dengan makanan populer khas daerah Minang, Itiak Lado Mudo.

Itiak Lado Mudo yang mempunyai arti bebek sambal hijau ini merupakan makanan yang banyak dicari oleh wisatawan saat ke daerah Ngarai Sianok.

Berlokasi di Jalan Ngarai Binuang 41, hidangan legedaris ini berdiri sejak tahun 1980.

Olahan daging bebek empuk disiram sambal cabai hijau bercita rasa pedas dan asin khas Minang ini terasa cocok dinikmati jika dipadukan dengan nasi hangat dan lalapan.

Untuk dapat menikmati hidangan ini, kamu bisa merogoh kocek Rp. 45.000 per porsi. Tempat ini buka setiap hari pukul 07.00 – 17.00.

Setelah mengisi perut, tempat pertama yang perlu kamu kunjungi adalah Sianok Valley. Lokasi ini lebih indah ketika pagi hari ditambah dengan cuaca yang cerah, karena akan disuguhkan dengan kabut dan memiliki panorama Gunung Singgalang sebagai latar belakangnya.

Untuk memasuki kawasan ini pengunjung dikenakan biaya sekitar Rp 5.000

Tempat yang sekilas mirip Grand Canyon ini, memiliki lembah yang mencuram sekitar 15km, serta tebing-tebing yang berdiri gagah, ditambah udara sejuk khas pegunungan, sehingga menjadi magnet bagi wisatawan.

Berada di perbatasan Bukittinggi dan Kabupaten Agam, pemandangan Sianok Valley dihiasi tebing yang tandus.

Di kaki Gunung Singgalang terdapat perumahan penduduk, dan di bawah tebing ini terdapat lembah sungai.

Masih di sekitaran Ngarai Sianok, terdapat tempat yang menarik perhatian wisatawan, Rumah Pohon Inyiak.

Rumah Pohon Inyiak ini berlokasi di Ngarai Sianok, Kelurahan Kayu Kubu, Bukittinggi.

Saat pertama masuk kamu akan disambut dengan sebuah patung berkepala Singa dan badan meyerupai ikan, selayaknya sebuah patung yang menjadi ikon negara Singapura, Merlion.

Patung yang berada di tengah-tengah kolam ini salah satu tempat yang menjadi spot foto menarik bagi wisatawan, karena saat melihat patung ini seakan-akan kamu berada di Singapura.

Selain replika patung Merlion, ada spot foto yang tak kalah menarik untuk dikunjungi saat berada di Rumah Pohon Inyak.

Di sini kamu menemukan rumah yang bertempatkan diatas pohon, rumah rumput yang menjadikan ciri khas untuk berswafoto, sepeti rumah yang beratapkan jerami, Kapal Kuliner Inyiak, Rumah Gadang Lontiak, dan masih banyak lagi.

Tempat wisata ini buka setiap hari pada pukul 09.00 – 18.00, dengan membayar tiket sebesar Rp 5.000 (hari biasa) dan Rp 10.000 (akhir pekan).

Bangunan ini tampak seperti Great Wall yang berada di China, tetapi The Great Wall of Koto Gadang mempunyai fungsi menghubungkan antara dua desa pada zaman dahulu untuk mengirim kebutuhan logistik agar lebih mudah dilalui oleh penduduk.

Desa itu bernama Nagari Koto Gadang dengan Nagari Ngarai yang menuju pusat Kota Bukittinggi.

Meskipun tidak sepanjang yang berada di China, Great Wall Koto Gadang ini tidak kalah indah.

Dengan panjang 1,5 kilometer dan memiliki kurang lebih 320 buah anak tangga, Great wall ini membentang dari kabupaten Agam hingga Bukittinggi melintasi Ngarai Sianok. Sehingga kamu dapat menikmati pemandangan Ngarai Sianok.

Untuk mengunjungi lokasi ini tidak diperlukan biaya sepeser pun alias gratis. Tempat ini buka pada pukul 08.00-17.00.

Setelah berjalan-jalan dan menikmati pemandangan Ngarai Sianok, tak lengkap rasanya jika ke Bukittinggi tidak ke Pasar Atas untuk berburu kuliner dan oleh-oleh khas Bukittinggi.

Kuliner khas Bukittinggi yang populer ini bernama Nasi Kapau Uni Lis.

Nasi Kapau Uni Lis merupakan tempat makan populer di kalangan warga lokal maupun wisatawan, tempat ini berada di daerah Pasar Atas Bukittinggi.

Tempat makan legendaris ini sudah berdiri sejak 1970 dengan mempertahankan resep yang diwariskan secara turun temurun.

Dengan mendapatkan satu porsi nasi pulen yang hangat di sini kamu bebas memilih berbagai macam lauk. Di antaranya dendeng kering, dendeng basah, berbagai macam sayur, ikan, dan aneka sambal.

Untuk harga nasi dengan lauknya dijual Rp 25.000 – Rp 45.000. Warung ini buka setiap hari pada pukul 08.00 – 18.00.

Pasar Lereng merupakan tempat bagi kamu yang doyan belanja produk-produk berkualitas bagus tetapi ramah dikantong. Lokasi ini mudah ditemukaan saat kamu berada di Pasar Baru.

Pasar Lereng terkenal sebagai pasar yang menjual barang bekas. Rata-rata barang tersebut berasal dari Singapura, China, Korea Selatan, dan Jepang.

Di sini kamu dapat menemukan barang branded bekas seperti pakaian, sepatu, dan tas, tentunya dengan harga miring. Oleh sebab itu, pasar ini menjadi tempat belanja favorit bagi penduduk lokal dan wisatawan yang doyan berbelanja mencari produk impor.

Di samping itu, dengan harga murah kamu juga bisa menawar, sehingga budget yang kamu keluarkan tidak terlalu banyak.

Pasar ini buka setiap hari dari pukul 07.00 – 18.00

Rumah Sanjai merupakan tempat pusat oleh-oleh khas Bukittinggi yang ramai dikunjungi, apalagi menjelang musim libur tiba.

Tak lengkap rasanya jika sudah berkeliling wisata Bukittinggi tanpa membawa buah tangan khas Minang ini, yaitu Kripik Balado Sanjai.

Keripik Balado Sanjai merupakan kripik khas Padang yang berbahan dasar Singkong, lalu dilumuri saus cabai merah pekat ini memang selalu menjadi pusat perhatian jika sudah berada di Bukittinggi.

Berlokasi di Pasar Atas Bukittinggi, tempat ini menjual keripik mulai dari Rp 15.000, ada juga yang dijual kiloan.

Selain kripik Balado Sanjai terdapat berbagai macam kripik yaitu keripik jengkol, keripik delapan, keripik balado, sanjai hijau, bahkan dodol khas Bukittinggi pun tersedia.

Kripik ini sangat cocok untuk kamu bawa pulang sebagai oleh-oleh, karena kiripik ini mampu bertahan hingga satu bulan, tanpa memakai bahan pengawet.

Maka jika kamu memborong banyak, tak usah kawatir jika kripik itu rusak, karena kamu bisa minta mempackingnya menggunakan kardus dan ditata secara rapi.

Kamu bisa datang ke pusat toko oleh-oleh ini pukul 08.00- 17.00, dan buka setiap hari.

Merupakan salah satu sate Padang yang cukup populer di daerah Bukittinggi.

Sajian sate sapi disiram sambal khas Padang yang kental berwarna coklat kekuningan ini cocok dengan dampingan lontong atau ketupat, ditambah toping bawang goreng, membuat hidangan ini lebih gurih.

Sate Mak Aciak tetap mempertahankan rasa yang sudah diwariskan dari generasi sebelumnya.

Sate Mak Aciak berdiri sejak tahun 1950, kamu bisa menemukan tempat ini di Jalan Minangkabau No. 55 Benteng Pasar Atas Guguk Panjang Kota Bukittinggi Sumatera Barat.

Harga sate ini dipatok hanya Rp 20.000 per porsi. Buka setiap hari dari pukul 11.00- 22.00.

https://travel.kompas.com/read/2020/02/11/210000127/wisata-bukittinggi-contek-itinerary-1-hari-jelajah-ngarai-sianok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke