Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melalui Festival Pulau Penyengat 2020, Tanjungpinang Tegaskan Bebas Corona

KOMPAS.com – Gelaran Festival Pulau Penyengat 2020 di Tanjungpinang Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (19/3/2020) hingga Sabtu (21/3/2020) akan dimeriahkan kontestan dari Singapura dan Malaysia.

Kedua negara tersebut akan mengirim delegasi budaya dalam jumlah besar. Rencananya, Singapura akan menghadirkan 14 penari dan sejumlah kru sanggar.

Sementara itu, Malayasia akan mengirim 83 delegasi dengan rincian 49 persennya atau 39 orang sebagai penampil. Sisanya adalah keluarga dan kolega yang datang untuk berlibur.

Melihat fakta itu, Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengatakan, keikutsertaan kontestan mancanegara menegaskan Tanjungpinang Kepri bebas virus corona.

“Kehadiran Singapura dan Malaysia jadi momen luar biasa. Kalau ditarik ke situasi sekarang, mereka jadi penegas Tanjungpinang Kepri, bahkan Indonesia, bebas Virus Corona,” kata Buralimar dalam keterangan tertulis, Minggu (16/2/2020).

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Tanjungpinang Surjadi pun menyatakan kegembiraannya atas keikutsertaan Singapura dan Malaysia.

“Dukungan mereka luar biasa dan harus diapresiasi karena kami harus menjaga pergerakan wisatawan mancanegara (wisman) tetap kompetitif. Wabah virus corona yang melanda dunia tentu jadi sesuatu yang tidak mudah,” kata Surjadi.

Lebih lanjut, Singapura akan mengirim Sanggar Sriwana untuk tampil dua kali, yaitu pada hari pertama dengan menampilkan Dendang Anak Penyengat dan pada penutupan festival.

Sebelumnya pada festival tahun 2019, Singapura juga mengirimkan perwakilannya untuk menampilkan lima tarian.

Beberapa tarian yang ditampilkan diklaim berumur tua, seperti Tari Selendang Mayang dan Tarian Istana. Ada juga Tarian Selamat Datang, rasa baru dari Tari Zapin varian Gadis Melayu, dan Tari Nadi.

Sementara itu, pihak Malaysia akan mengirim Sanggar Majelis Kebudayaan Daerah Johor Bahru. Mereka akan menampilkan seni dan budaya khas Negeri Jiran, pada Jumat (20/3/2020) malam.

Meski begitu, penampilan seni dan budaya kedua negara harus tetap sesuai tema Festival Pulau Penyengat ke-5, yaitu Warisan Kebesaran Engku Putri Raja Hamidah.

Kehadiran Sangar Sriwana dan Sanggar Majelis Kebudayaan Daerah Johor Bahru akan membuat pergerakan wisatawan semakin bagus.

Pernyataan itu disampaikan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelengggara Kegiatan (Event) Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani.

“Kami yakin Kepri bisa menjaga performanya tahun ini. Meski dihadapkan dengan wabah virus corona, festival tersebut tetap merupakan momentum terbaik,” kata dia.

Kontribusi penting Singapura dan Malaysia

Singapura dan Malaysia memang menjadi pasar penting bagi industri pariwisata Tanjungpinang dan Kepri.

Mengacu data Badan Pusat Statistik, pada 2019 pergerakan wisatawan Singapura ke Kepri mencapai 1,31 juta. Angka tersebut memiliki porsi 48,52 persen dari total wisman di Kepri.

Sementara itu, Malaysia berada di peringkat dua dengan jumlah kunjungan sebanyak 302.837 orang atau berarti 10,57 persen dari jumlah total.

“Bergabungnya Singapura dan Malaysia menjadi nilai plus bagi Festival Pulau Penyengat 2020. Pamor dan kualitas event ini akan tetap terjaga,” kata Rizki.

Surjadi pun optimis pergerakan wisman akan positif karena penyelenggaraan Festival Pulau Penyengat 2020 tetap meriah dengan konten menarik. Terlebih, pesertanya lintas negara.

Beberapa acara pada Festival Pulau Penyengat 2020 antara lain Lomba Baca Gurindam XII, napak tilas, jong, pentas seni, dan pameran.

https://travel.kompas.com/read/2020/02/18/163024327/melalui-festival-pulau-penyengat-2020-tanjungpinang-tegaskan-bebas-corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke