Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Virus Corona, Jumlah Wisatawan Nusantara di Lombok Melejit Sampai 70 Persen

Salah satu tempat wisata yang terkenal menjadi daya tarik wisatawan mancanegara (wisman) yaitu Raja Ampat, Papua dan Lombok mengalami penurunan jumlah wisman sekitar 50 persen.

"Kalau untuk overseas kita mengalami penurunan karena takut untuk datang ke Lombok. Di kantor kami penurunan (jumlah) kurang lebih sampai 50 persenan karena virus Corona. Kalau domestik kita meningkat drastis kurang lebih 70 persen," kata Direktur Lombok Paradise Tours and Travel Heri Nurcahyono.

Adapun wisatawan nusantara (wisnus) yang datang ke Lombok tercatat paling banyak dari daerah Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Lanjut Heri, saat ini wisnus lebih memilih pergi berwisata ke Lombok karena enggan bepergian ke luar negeri. Ia mengakui jika beberapa grup peserta turnya adalah mereka yang membatalkan perjalanan wisata ke luar negeri.

"Grup-grup insentif yang mau melakukan perjalanan ke luar dengan adanya virus akhirnya dialihkan ke Lombok," ujarnya.

Meski terjadi peningkatan terhadap jumlah wisnus, Heri tetap berharap virus ini segera berakhir agar agen perjalanannya bisa menarik kembali wisman untuk datang ke Lombok.

Penurunan jumlah wisatawan mancanegara juga terjadi di destinasi wisata andalan Indonesia bagian Timur, Raja Ampat.

"Inbound dari luar ke sini itu berpengaruh banget sih. Karena kita juga jualan ke luar juga kan, itu jauh menurun (jumlah) bisa 50 persen. Sementara ini kita belum dapat wisatawan asing, baru domestik saja yang ada," kata Sales and Reservation Raja Ampat Wholesale Yayam Maryami kepada Kompas.com di sela-sela acara TTC Travel Mart Jakarta 2020, Senin (17/2/2020).

Ia menambahkan, efek virus Corona membuat agen perjalanan di Raja Ampat lebih menggencarkan untuk menarik wisnus.

Adapun daerah asal wisnus yang berkunjung ke Raja Ampat kata Yayam di antaranya Jakarta dan Surabaya. Karakteristiknya pun lebih didominasi oleh wisatawan milenial.

"Dari tamu domestik enggak ada pengaruhnya. Stabil-stabil saja dan yang paling banyak datang itu dari Jakarta dan Surabaya," terangnya.

Praktisi pariwisata Indonesia sekaligus pendiri TTC Indonesia Tedjo Iskandar mengatakan, Indonesia bisa memajukan pariwisatanya jika memerhatikan perkembangan wisnus.

Tedjo mencontohkan, jika ingin mengembangkan wisnus, Indonesia bisa menyasar destinasi wisata di Indonesia Timur seperti Raja Ampat, Lombok, Sumba, dan Makassar.

Namun, menurutnya agen perjalanan lokal diminta lebih kreatif guna lebih banyak menarik wisatawan nusantara.

"Tempat-tempat ngehits untuk anak muda, climbing walk, spot-spot Instagrammable, glamping tapi yang bersih tempat-tempat itu. Kalau seperti itu semua akan senang, enggak cuman anak muda, orang tua pun juga senang. Mereka (wisatawan) mampu membayar sedikit lebih mahal untuk tempat-tempat yang bagus," jelasnya.

https://travel.kompas.com/read/2020/02/18/173545427/dampak-virus-corona-jumlah-wisatawan-nusantara-di-lombok-melejit-sampai-70

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke