Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Makanan Rekomendasi di Bubur Cikini H.R Suleman, Ada Martabak yang Legendaris

JAKARTA, KOMPAS.com - Bubur Ayam Cikini H.R. Suleman berawal dari usaha martabak. H.R. Suleman yang keturunan India, pada 1960an melihat ada peluang bisnis di tengah tren makan bubur yang digandrungi warga Jakarta.

Akhirnya meski kedai H.R. Suleman lebih terkenal dengan sajian bubur, ia tetap mempertahankan martabak dan menambah varian makanan lain. 

Ada nasi goreng, mi godog dan mi goreng, selain itu juga ada sajian yang legendaris yakni. canai dan martabak telur. Berikut empat makanan rekomendasi di Bubur Ayam Cikini H.R. Suleman atau yang lebih dikenal Bubur Cikini :

Sudah hadir sejak tahun 1960-an, bubur ini tidak menggunakan pengawet dan bahan penyedap lainnya.

Aroma wangi dari bubur sangat tercium, karena sebelumnya bubur sudah ditanak bersama kaldu ayam kampung.

Telur matangnya pun juga tidak amis karena dari kuning telur ayam kampung.

"Kita semua pakai bahan yang alami, kaldunya ayamnya dan telur dari ayam kampung," ujar Jhony salah satu karyawan di Bubur Cikini, saat ditemui Kompas.com, Minggu (29/02/2020).

Bubur terdiri dari aneka isian yang dapat menambah citarasa, ada tongcai, suiran ayam kampung rebus, emping, dan cakue.

Kamu bisa menikmati semangkuk bubur dengan sate usus, ati, ampela yang ditusuk menjadi satu.

Selain itu kamu bisa mengkreasikan sendiri selera, dengan menambahkan kecap asin, sambal, dan saus tomat.

"Dari isi satu telur hingga isi enam telur, kalau yang mau isiannya tebal bisa pakai isi lima tau enam," ujar Jhony.

Makanan yang berasal dari India ini tidak disajikan dengan kuah namun hanya dengan acar bawang dan cabai. Rasa bawang merah sangat segar dan dapat menambah seru saat menyantap martabak.

Selain itu kulitnya yang garing dan telurnya yang lembut bisa membuat siapapun ketagihan. Isian telur diberi irisan daun bawang sehingga aromanya tambah wangi.

Hidangan ini merupakan hidangan pertama saat H. R Sulaeman menjalankan bisnisnya. Bisa dikatakan martabak Bubur Cikini lebih dulu dijual dibanding buburnya.

3. Canai

"Canai dari Bubur Cikini awalnya disajikan bersama kari, tetapi kini disajikan dengan gula pasir," jelas Jhony.

Roti canai cocok dinikmati sebagai hidangan penutup, rasanya yang manis bisa menjadi dessert yang pas seusai menyantap makanan berat lainnya.

Tekstur canai sangat garing dan tidak begitu tebal.

Roti canai disajikan hangat-hangat, sehingga gula pasirnya meleleh di atas roti, tekstur gula yang renyah serta renyah saat dikunyah seakan pecah di mulut.

Nasi goreng otok owok, salah satu nasi goreng yang unik dan patut dicoba.

"Nasi goreng ini mirip dengan nasigoreng mawut, jadi nasi dicampur sayuran dan mi," paparnya.

Selain nasi goreng otok owok juga ada mi goreng dan mi godok atau mi rebus. Kamu bisa meminta untuk ditambahkan telur dadar atau telur mata sapi.

Untuk menikmati hidangan ini pengunjung bisa langsung merapat ke Jalan Cisadane Nomor 121, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

Harga yang dipatok pada semua menunya dari Rp 22.000 hinga Rp 66.000, untuk martabak isi enam telur. Kedai Bubur Cikini buka dari pukul 06.00 hingga 23.00 WIB, setiap harinya.

Bubur Cikini H.R. Suleman merupakan rumah makan keempat dari liputan khusus bersambung "50 Tempat Makan Legendaris di Jakarta".

Artikel rekomendasi tempat makan legendaris di Jakarta ini akan tayang setiap Jumat selama 50 pekan ke depan. Nantikan kisah para perintis kuliner Jakarta berikutnya di Kompas.com

https://travel.kompas.com/read/2020/03/14/100700927/4-makanan-rekomendasi-di-bubur-cikini-h.r-suleman-ada-martabak-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke