Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kedai Kopi di Manggarai Timur, KopiBee Hadir bagi Kaum Milenial

BORONG, KOMPAS.com - Kedai kopi bertajuk KopiBee hadir bagi kaum milenial di Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kedai KopiBee ini berada di jalan utama Peot, Kelurahan Peot, Kecamatan Borong. Kedai KopiBee terinspirasi dari filosofi lebah atau madu.

Lebah selalu menghasilkan air madu yang sangat disukai oleh berbagai makhluk hidup termasuk manusia.

Kedai KopiBee ini dibuka oleh Maria Shelbiane Ninut (25) tepat Hari Valentine, 14 Februari 2020 lalu.

Saat itu launching bertepatan dengan merayakan hari Valentine yang diikuti kaum milenial di Kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur.

Sejak dibuka satu bulan lalu, kini Kedai KopiBee menjadi tempat nongkrong dan mengobrol dari kalangan milenial di Kota Borong.

"Saya pernah bekerja di perusahaan swasta selama 7 tahun. Selama 7 tahun itu, saya bekerja di Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Ngada. Selama bekerja saya tinggal di kost," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat, (14/3/2020) saat ngobrol santai sambil minum kopi arabika.

"Pengalaman tinggal di kost itu dimana saya selalu membeli makan di warung dan restoran dengan minum kopi khas Flores. Akhirnya saya memutuskan mandiri dengan membangun usaha sendiri dengan nama Kedai KopiBee," imbuhnya.

Shelbi, sapaan akrab oleh rekan-rekannya, adalah lulusan Sekolah Menengah Atas yang memilih bekerja di sebuah perusahaan swasta di Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai.

Berawal dari karier sebagai kasir di perusahaan swasta itu membuat dirinya belajar banyak tentang peluang-peluang untuk membangun sebuah usaha dengan mandiri.

Biji kopi yang dijual di KopiBee dibeli dari Kota Ruteng. Menurut Shelbi, ke depannya ia akan membeli biji kopi arabika dari Colol dan Bajawa.

Harga secangkir kopi di KopiBee tergolong terjangkau, Rp 5.000. Sementara untuk makanan di kisaran Rp 15.000.

"Saya suka minum kopi Arabika khas Flores. Untuk itu Kedai ini saya namakan Kedai KopiBee untuk kaum milenial di Kota Borong," jelas Shelbi.

"Kedai KopiBee bukan cafe melainkan sebuah warung bagi kaum milenial untuk berbagi cerita dan saling curahan hati sambil menikmati hidangan minum kopi yang sangat murah," imbuhnya.

Sebelum membuka usaha Kedai ini, lanjut Shelbie, saya melakukan survei singkat dimana di Kota Borong tidak memiliki tempat nongkrong dan mengobrol bagi anak milenial.

Namun harga minuman kopi di Kota Borong sangat mahal. Bahkan harga makanan juga terbilang mahal. Jadi untuk anak milenial tidak mungkin mereka bisa membeli minuman kopi dan makan tersebut.

"Saya berani membuka usaha kedai ini dengan mengambil sedikit keuntungan. Konsep saya agar ada anak-anak milenial memiliki tempat nongkrong dan ngobrol bagi sesama mereka," jelasnya.

"Jadi di kedai ini buah-buah lokal yang dibeli dari petani Manggarai Timur, seperti buah alpokat, buah kelapa muda, buah semangka, kecuali apel yang beli di supermarket. Buah pisang masak juga dibeli dari petani di Manggarai Timur untuk hidangan pisang goreng coklat dan juga hidangan kentang," lanjutnya.

Buku bacaan di Kedai KopiBee

Shelbiane menjelaskan, kedai KopiBee juga menyiapkan buku-buku bacaan bagi kaum milenial di Kota Borong.

Jadi kaum milenial sambil minum kopi juga diajak untuk membaca buku-buku yang tersedia di Kedai tersebut. Kedai KopiBee sambil berliterasi bagi pengunjung.

"Saya suka baca buku. Di sela-sela tak ada tamu di kedai ini, saya sendiri membaca buku, baik Novel, buku tokoh-tokoh inspirasi dunia. Saya alami sendiri bahwa semakin saya membaca banyak buku maka saya memiliki wawasan luas serta mengenal tokoh-tokoh yang mandiri dalam membuka usaha," ungkapnya.

"Saya sendiri juga mengatur waktu untuk memakai handphone. Jikalau saya membuka handphone hanya untuk mencari informasi tentang berbagi usaha yang sudah berkembang untuk menginspirasi saya dalam usaha mandiri ini," lanjutnya.

Seorang pengunjung Kedai KopiBee, Ambrosius Adir, Jumat, (14/3/2020) mengatakan, Maria Shelbiane Ninut bisa membuka usaha secara mandiri dengan modal keberanian untuk berusaha.

Hal itu dilakukan dengan membaca peluang yang berkembang di Kabupaten Manggarai Timur.

"Usaha Kedai KopiBee dari Shelbi menginspirasi kaum milenial di Manggarai Timur untuk mandiri dengan membuka usaha-usaha bisnis. Ini salah satu perempuan milenial yang berani membuka Kedai di Kota Borong," katanya.

"Usianya masih muda dan berani membuka secara mandiri dengan peluang-peluang yang berkembang di Manggarai Timur," tutupnya.

Seorang pengunjung milenial, Stefanus Dandung, Jumat, (14/3/2020) minum kopi Arabika dengan harga Rp 5.000 sambil baca buku.

"Kedai ini sangat bersih dan nyaman. Dinding-dinding Kedai ini bernuansa lokal dengan pelupuh bambu serta meja dan kursinya juga bagus. Apalagi di Kedai disediakan buku-buku bacaan yang gratis. Buku-buku juga sangat bagus," ujarnya.

https://travel.kompas.com/read/2020/03/15/225800127/kedai-kopi-di-manggarai-timur-kopibee-hadir-bagi-kaum-milenial

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke