Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cegah Virus Corona, Ini Cara Ikut Tur Virtual di 12 Museum Terkenal

KOMPAS.com – Merebaknya virus corona ( Covid-19 ) membuat sejumlah negara dan wilayah memberlakukan lockdown atau social distancing sebagai upaya mencegah penyebaran virus tersebut.

Jika kamu tinggal di daerah yang melarangan aktivitas di luar rumah, mungkin kamu akan merasa bosan.

Namun kamu tidak perlu khawatir, terdapat 12 museum menawarkan tur virtual yang bisa kamu ikuti dari rumah.

Melansir Travel and Leisure, Kamis (12/3/2020), berikut 12 museum terkenal yang menawarkan tur virtual yang telah dirangkum Kompas.com:

Museum yang terletak di jantung kota London ini mengajak pengunjung virtual untuk menjelajahi The Great Court. Selain itu, kamu juga bisa melihat Rosetta Stone dan beberapa mumi Mesir.

Jika kamu tertarik dengan koleksif artefak di sana, kamu bisa berkunjung ke britishmuseum.withgoogle.com.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, melalui laman tersebut kamu bisa melihat koleksi artefak dari Afrika, Amerika, Asia, Eropa, dan Oceania.

Beberapa artefak di sana dibagi menjadi lima kategori yakni Art and Design, Living and Dying, Power and Identity, Religion and Belief, dan Trade and Conflict. Artefak yang ada juga rata-rata berasal dari 2000 Masehi hingga kini.

Untuk melihat foto dan informasi artefak yang ada, kamu bisa langsung tekan bulatan warna-warni yang ada di sana.

Melalui laman Google Street View, kamu akan dibawa masuk ke dalam museum tersebut dan langsung berada di puncak tangga melingkar Guggenheim Museum yang terkenal.

Di sana, kamu bisa melihat banyak sekali koleksi seni Impressionist, Post-Impressionist, Modern, dan Kontemporer.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kamu bisa berjalan-jalan dalam tur virtual tersebut dengan mengarahkan kursor mengikuti tanda panah. Jika kamu perhatikan, di lantai akan ada tanda “X”.

Kamu bisa arahkan kursor ke tanda “X” tersebut untuk dibawa langsung ke depan instalasi seni.

Jika kamu arahkan layar tepat ke arah instalasi seni yang ada, di sudut kiri layar kamu akan melihat tampilan yang memiliki informasi seputar instalasi seni tersebut.

Jika kamu tekan tampilan tersebut, kamu bisa melihat informasi yang lebih rinci.

Berbeda dari yang lain, museum ini menyediakan dua pilihan tur virtual. Di tur pertama, kamu bisa melihat koleksi busana Amerika dari tahun 1740 – 1895. Kamu bahkan bisa melihat baju-baju era kolonial dan revolusi.

Sementara di tur kedua, kamu bisa melihat banyak koleksi seni Johannes Vermeer. Dia merupakan seorang pelukis asal Belanda periode Barok.

Berdasarkan pantauan kompas melalui tur virtual Johannes Vermeer, kamu akan diperlihatkan beberapa koleksi lukisannya yang disertai dengan nama dan tahun pembuatan.

Jika kamu ingin melihat lukisan secara dekat, kamu bisa klik dua kali pada gambar lukisan sembari membaca informasi rinci mengenai lukisan di kolom sebelahnya.

Museum ini memiliki satu tur virtual yang akan membawamu menjelajahi beberapa koleksi foto dan lukisan yang disimpan di sana melalui Google Street View.

Kendati demikian, berdasarkan pantauan Kompas.com, untuk koleksi lukisan mereka hanya menyediakan walking tour saja. Kamu hanya bisa melihat lukisan secara keseluruhan melalui ruang galeri.

Sementara untuk pameran foto, kamu bisa melihatnya secara rinci beserta informasi terkait.

Kamu juga akan dibawa lebih dekat dengan fitur automatic zoom tur virtual tersebut saat kamu memindahkan laman tampilan.

Kendati tidak melalui Google Street View, kamu tetap bisa menikmati tur virtual Louvre Museum melalui laman resminya.

Di sana, mereka menyediakan tiga tur virtual yakni Egyptian Antiquities, Remains of the Louvre’s Moat, dan Galerie d’Apollon.

Sebelum menjelajahi koleksi seni dalam museum tersebut, ada baiknya kamu unggah aplikasi Flash terlebih dahulu.

Jika belum tersedia di perangkatkmu, kamu tidak akan bisa mengakses tur virtual mereka.

Salah satu museum terpopuler di Korea Selatan kini bisa diakses di mana saja melalui tur virtual melalui Google Street View. Kamu akan dibawa menjelajahi enam lantai museum tersebut.

Tur virtual yang disajikan, berdasarkan pantauan Kompas.com, terdapat dari empat jenis.

Tur pertama akan membawamu melihat hasil karya pelukis Yoo Youngkuk dari tahun 1916 – 2002. Dia merupakan pelopor seni abstrak dan modern di Korea Selatan.

Selanjutnya di tur kedua, kamu bisa melihat beberapa karya milik Park Hyun-Ki yang merupakan pelopor penggunaan video dalam skema seni lokal Korea Selatan.

Sementara tur virtual ketiga akan membawamu menyaksikan koleksi seni lainnya. Sementara tur virtual keempat akan membawamu ke sejarah pembangunan museum tersebut.

Sebagai salah satu museum terbesar di Jerman, Pergamon memiliki banyak sekali instalasi seni yang ditawarkan bisa kamu lihat melalui tur virtual.

Jika kamu menyukai instalasi seni hasil penggalian bangunan Yunani kuno seperti Pergamon Altar, kamu bisa langsung menuju situs tur virtual Pergamon Museum.

Di sana, tidak hanya mereka menampilkan relief timbul dan patung, tetapi juga beberapa potongan artefak asal Yunani Kuno beserta informasi tahun pembuatan karya seni tersebut.

Apabila kamu ingin melihat seperti apa era keemasan dunia seni di Belanda, termasuk mengintip beberapa karya milik Johannes Vermeer dan Rembrandt van Rijn, kamu perlu mengikuti tur virtual museum ini.

Melalui laman Google Street View milik Rijksmuseum, kamu bisa berjalan-jalan mengelilingi museum tersebut sembari menikmati keindahan instalasi seni yang ada di sana.

Jika kamu ingin lebih mudah melihat instalasi seni beserta penjabarannya, kamu bisa langsung menekan salah satu gambar yang tertera di sisi bawah layar tanpa harus menjelajahi secara manual museum tersebut.

Apabila kamu adalah penggemar Vincent Van Gogh namun tidak bisa berkunjung ke Van Gogh Museum dalam waktu dekat, kamu bisa nikmati seluruh karya Van Gogh melalui tur virtual.

Di sana, kamu dapat melihat lebih dari 200 lukisan, 500 gambar, dan 750 surat pribadi milik Van Gogh melalui Google Street View.

Salah satu hal menarik yang juga bis akamu lihat adalah sebuah ruangan di lantai dasar yang dindingnya dipenuhi oleh lukisan wajah Van Gogh.

Tepat di depan dinding tersebut turut dilengkapi dengan lukisan self-portrait milik Van Gogh.

Selanjutnya, kamu juga bisa melihat lukisan paling terkenal milik Van Gogh yakni “The Bedroom”.

Jika kamu ingin melihat koleksi besar instalasi seni dari Eropa, kamu bisa langsung berkunjung ke laman Google Street View museum tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, museum tersebut menyediakan dua tur virtual. Tur pertama bertemakan Heaven, Hell, and Dying Well.

Melalui tur virtual tersebut, kamu bisa melihat beberapa lukisan asal abad pertengahan yang menggambarkan kehidupan pada masa itu.

Lukisan-lukisan tersebut dikumpulkan dalam tema tur pertama dari berbagai pelukis pada zamannya.

Sementara tur virtual kedua memiliki tema Eat, Drink, and Be Merry, lukisan yang ditampilkan beragam mulai dari abad pertengahan hingga renaisans.

Museum yang menjadi tuan rumah berbagai koleksi seni milik salah satu keluarga paling terkenal di Italia, de’Medicis, juga menawarkan pengalaman tur virtual melalui Google Street View.

Sama seperti museum lain, kamu bisa menjelajahi isi museum tersebut.

Selain itu, mereka juga menyediakan beberapa koleksi seni lain di luar tur virtual yang bisa kamu akses dengan mudah.

Salah satu koleksi yang cukup menarik adalah koleksi renaisans yang memiliki lukisan The Birth Of Venus.

MASP, atau Museu de Arte de Sao Paulo, adalah museum modern dan non-profit pertama di Brazil.

Melalui Google Street View, kamu bisa lihat sebuah ruangan yang dipenuhi dengan instalasi seni patung dan lukisan.

Untuk melihat informasi lebih rinci, kamu bisa langsung pilih salah satu gambar yang tersedia di bawah layar.

Namun jika ingin menikmati sensasi berjalan-jalan keliling museum secara virtual, kamu bisa menghampiri setiap museum secara manual melalui gerakan kursor.

Ikuti peliputan dari hari ke hari tentang wabah ini dalam Liputan Khusus Wabah Virus Corona dan Indonesia Positif Terinfeksi Virus Corona di Kompas.com.

https://travel.kompas.com/read/2020/03/17/210300627/cegah-virus-corona-ini-cara-ikut-tur-virtual-di-12-museum-terkenal

Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke