Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Starbucks Amerika Pakai Konsep 'Grab And Go' di Tengah Wabah Corona, Indonesia Bagaimana?

JAKARTA, KOMPAS.com  - Pelanggan Starbucks di Amerika dan Kanada sekarang ikut kebijakan baru yaitu konsep 'to go' dan tidak bisa duduk serta nongkrong di gerai Starbucks.

Beberapa gerai Starbucks akan ditutup sementara sebagai bagian dari serangkaian peraturan baru terkait selama wabah virus corona ( Covid-19 ).

Tempat duduk tak disediakan di semua area kafe dan teras selama setidaknya dua minggu.

Melansir New York Post, Rossann Williams, wakil presiden eksekutif Starbucks dan presiden bisnis yang dioperasikan perusahaan A.S. dan Kanada, mengatakan hal tersebut di hari Minggu.

Gerai-gerai tertentu di daerah dengan kemungkinan infeksi virus corona yang tinggi seperti di New York dan Seattle, akan ditutup sementara atau beroperasi pada jam tertentu saja.

Seorang juru bicara Starbucks tidak dapat memberi informasi spesifik  gerai mana saja yang tutup.

Ia menyarankan pelanggan untuk memeriksa aplikasi Starbucks mereka untuk melihat gerai mana yang masih buka.

Gerai Starbucks di lokasi yang ramai termasuk di dalam mall atau di kampus perguruan tinggi, juga akan ditutup sementara.

"Ini adalah waktu yang benar-benar belum dipetakan dan kami belajar bersama anda saat kami menavigasi Covid-19 bersama-sama," kata Williams dikutip dari New York Post.

Pada saat ini, pelanggan masih akan diizinkan untuk berjalan dan memesan di konter, melalui fitur "pesanan di depan" di aplikasi Starbucks.

Lalu juga menggunakan drive-thru atau memesan dengan delivery.

Starbucks mengatakan langkah baru ini terbukti efektif ketika diterapkan di China, di mana wabah virus corona pertama kali dimulai akhir tahun lalu.

Foto yang menunjukkan bagaimana keadaan Starbucks yang tidak seperti biasa juga viral di media sosial.

Dari Business Insider, beberapa foto memperlihatkan bagaimana gerai Starbucks terlihat sepi dan kosong.

Starbucks di Indonesia sendiri juga menjalankan kebijakan baru.

Kebijakan tersebut di antaranya membersihkan meja dan kursi di gerai setiap delapan menit sekali, sanitasi lebih menyeluruh setiap jamnya, dan menyediakan cairan sanitasi untuk tangan di setiap gerai.

"Kami menanggapi situasi tersebut dengan sungguh-sungguh. Kami sedang mempelajari langkah-langkah yang dijalankan oleh Starbucks China yang mungkin harus kami lakukan juga beberapa hari ke depan," kata Andrea ketika dihubungi Kompas.com, Senin (16/3/2020).

https://travel.kompas.com/read/2020/03/17/222900727/starbucks-amerika-pakai-konsep-grab-and-go-di-tengah-wabah-corona-indonesia

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengapa Idul Adha di Kudus Tidak Menyembelih Sapi? Simak Sejarahnya

Mengapa Idul Adha di Kudus Tidak Menyembelih Sapi? Simak Sejarahnya

Jalan Jalan
4 Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Surabaya, Ada Beragam Jenis Kurma

4 Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Surabaya, Ada Beragam Jenis Kurma

Jalan Jalan
Desa Wisata Bakal Jadi Andalan Baru Labuan Bajo untuk Gaet Wisatawan

Desa Wisata Bakal Jadi Andalan Baru Labuan Bajo untuk Gaet Wisatawan

Travel Update
Ekowisata Sungai Mudal di Kulon Progo Tutup pada Rabu, 7 Juni 2023

Ekowisata Sungai Mudal di Kulon Progo Tutup pada Rabu, 7 Juni 2023

Travel Update
Rute ke Padukuhan Wotawati dari Pantai Sadeng, Permukiman di Dasar Bengawan Solo Purba

Rute ke Padukuhan Wotawati dari Pantai Sadeng, Permukiman di Dasar Bengawan Solo Purba

Travel Tips
Panduan Lengkap ke OMAH Library, Hidden Gem di Tangerang

Panduan Lengkap ke OMAH Library, Hidden Gem di Tangerang

Travel Update
7 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Bandung 

7 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Bandung 

Jalan Jalan
Ada Aturan Baru untuk Turis Asing di Bali, Catat 5 Penting Ini

Ada Aturan Baru untuk Turis Asing di Bali, Catat 5 Penting Ini

Travel Update
Kunjungan Wisman ke Sulsel 69 Persen pada April 2023

Kunjungan Wisman ke Sulsel 69 Persen pada April 2023

Travel Update
Nyulo, Aktivitas Berburu Hewan Laut Saat Malam Hari di  Belitung

Nyulo, Aktivitas Berburu Hewan Laut Saat Malam Hari di Belitung

Jalan Jalan
Kompleks Taman Dadaha di Tasikmalaya Akan Direvitalisasi Jadi Wisata Baru

Kompleks Taman Dadaha di Tasikmalaya Akan Direvitalisasi Jadi Wisata Baru

Travel Update
INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

Travel Update
Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Jalan Jalan
Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Travel Update
5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+