Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Traveling ke Eropa, Uni Eropa Tutup Semua Perbatasan Schengen Selama 30 Hari

Ini menjadi salah satu langkah ekstrem untuk mencegah penyebaran pandemi virus corona.

Dilansir dari Schengen Visa Info, langkah ini diumumkan Selasa (17/3/2020) dalam konferensi pers yang dilakukan oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Konsul Eropa Charles Michel.

Mereka menjelaskan bahwa semua perbatasan akan ditutup selama 30 hari dan tidak mengizinkan perjalanan yang tidak penting.

“Dari empat prioritas yang ada, pertama adalah untuk ‘mencegah penyebaran virus’. Kami mendukung langkah yang ditawarkan oleh Komisi terkait pengelolaan perbatasan. Kami harus memastikan jalur obat, makanan, dan keperluan penting lainnya serta warga negara kami harus bisa pulang ke negara asalnya masing-masing,” ungkap Michel.

“Solusi paling memadai untuk para pekerja yang harus melintasi perbatasan nantinya akan dirumuskan. Untuk membatasi penyebaran virus ini secara global, kami setuju untuk membatasi akses terbatas yang terkoordinasi selama 30 hari untuk perjalanan yang tidak penting ke Uni Eropa. Hal itu sejalan dengan rencana yang diajukan oleh Komisi,” tambahnya.

Sementara itu, Presiden von der Leyen mengatakan bahwa rencana ini didukung oleh negara-negara anggota.

Mereka pun menunjukan pendekatan yang sama dan sejalan dengan kekhawatiran mengenai perbatasan eksternal.

“Topik yang besar pada hari ini tentu saja perbatasan internal serta konsekuensi pembatasan di sana. Sangat penting untuk kita kembali membuka situasi ini karena kita tahu bahwa terlalu banyak orang yang terjebak di dalam area Uni Eropa dan tidak bisa pulang ke negara masing-masing,” ujar von der Leyen.

Bagaimana Inggris?

Ia juga menambahkan bahwa Inggris tidak berencana untuk melakukan poin-poin pembatasan seperti yang Uni Eropa lakukan.

Namun von der Leyen tidak mau memberikan detil khusus mengenai bagaimana Irlandia akan melakukan langkah-langkah pembatasan terkait penutupan perbatasan eksternal.

Pengajuan penutupan perbatasan ini diumumkan oleh von der Leyen, Senin (16/3/2020). Ia mengungkapkan bahwa semakin sedikit orang bepergian, akan lebih mudah untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Pelarangan perjalanan ini akan berfek pada semua warga negara non-Uni Eropa yang akan berkunjung ke sana.

Kecuali penduduk jangka panjang, keluarga dari warga negara Uni Eropa dan diplomat, pekerja antar perbatasan, pekerja kesehatan, dan orang-orang yang membawa keperluan sehari-hari.

Presiden Perancis Emanuel Macron jadi pemimpin negara Uni Eropa pertama yang mengonfirmasi bahwa Uni Eropa dan Perbatasan Schengen akan ditutup.

Walaupun ia sempat mengatakan bahwa penutupan akan dilakukan pada Selasa (17/3/2020) siang kemarin, yang tidak terjadi.

Dalam siaran televisi yang disiarkan secara nasional, Presiden Macron mengonfirmasi bahwa Uni Eropa telah mengambil keputusan untuk menunda perjalanan antara negara-negara Schengen selama setidaknya satu bulan.

“Kita harus melindungi diri kita sendiri serta menghentikan penyebaran virus ini. Kita harus menjaga sistem kesehatan kita saat ini. Pagi ini, sebagai orang Eropa, kita mengambil keputusan. Pada siang hari besok (17/3/2020), perbatasan Uni Eropa dan Schengen akan ditutup. Semua perjalanan antar negara non-Eropa dan negara Eropa akan ditunda selama 30 hari ke depan,” ujar Macron.

Usulan ini pertama kali didiskusikan lewat sambungan telepon pada Senin (16/3/2020) antara Presiden Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan kepala Komisi Eropa dan Konsul Eropa.

Presiden Macron mengklaim bahwa negara-negara anggota telah bersama-sama menyetujui langkah tersebut.

Diskusi ini kemudian diikuti dengan pertemuan via video antara Komisioner Kyriakides dan Johansson dengan menteri Uni Eropa di bidang kesehatan dan urusan dalam negeri.

Dalam pertemuan tersebut, para komisioner menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengajuan tersebut.

Sementara itu, von der Leyen mengumumkan pengajuan tersebut mengatakan bahwa warga Inggris Raya tidak akan terkena pembatasan perjalanan walaupun saat ini Inggris sedang dalam proses meninggalkan Uni Eropa.

“Warga negara Inggris Raya adalah warga Eropa. Jadi tentu saja tidak ada pembatasan untuk warga negara Inggris Raya untuk bepergian di benua Eropa ini,” jelas von der Leyen.

https://travel.kompas.com/read/2020/03/18/130248227/jangan-traveling-ke-eropa-uni-eropa-tutup-semua-perbatasan-schengen-selama-30

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke