Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Roti Baguette yang Diburu Warga Perancis di Tengah Lockdown?

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga negara Perancis tidak begitu tertarik menambah persediaan tisu toilet layaknya negara di Eropa yang lain.

Mereka justru berbondong-bondong pergi ke toko roti untuk membeli baguette saat pengumuman pengurungan (lockdown).

Melansir laman Spoon University, baguette adalah kue khas Perancis yang memiliki bentuk panjang dan sedikit tipis.

Baguette Juga disebut sebagai “French Stick”, roti ini merupakan tipe roti kerak berwarna cokelat keemasan.

Baguette wajib memiliki kerak, sebab, kerenyahannya membuat aroma baguette lebih terasa saat dikonsumsi.

Pada umumnya, baguette harus memiliki berat sekitar 250 gram dan panjang 65 sentimeter saat dipanggang.

Bobot dan panjang tersebut membuat baguette kokoh saat diangkat. Bobot tersebut juga memungkinkan baguette memiliki tekstur kenyal di bagian dalam rotinya.

Fakta menarik lainnya seputar baguette adalah roti tersebut memiliki tiga jenis yaitu baguette biasa, baguette moulee, dan baguette farinee.

Kendati memiliki rasa yang sama, namun yang membedakan adalah cara roti tersebut dibuat.

Baguette biasa adalah roti khas Perancis berwarna cokelat keemasan yang mungkin sering kamu temui.

Sementara baguette moulee dibuat menggunakan oven industri, dan baguette farinee memiliki kulit yang dilapisi tepung sebelum dipanggang.

Alasan mengapa baguette begitu disukai karena sebenarnya roti ini memiliki bahan yang sederhana, hanya terdiri dari tepung, air, garam dan ragi.

Namun demikian untuk menciptakan baguette yang lezat, butuh kesabaran. Sebab roti baguette yang lezat melalui proses berhari-hari.  

Sejarah Baguette, ketika modernisasi turut berperan

Melansir Spoon University, roti baguette berasal dari Bahasa Italia yaitu "bacchetta" yang berarti "baton".

Modernisasi ternyata berperan [enting dalam terciptanya roti baguette.

Sejarah roti ini dimulai ketika Perang Dunia I. Kala itu toko roti kekurangan tenaga kerja yang berarti mereka harus menemukan cara memanggang roti lebih efisien.

Hingga kemudian pada 1920, oven uap diperkenalkan ke toko roti Perancis.

Oven uap ini memungkinkan pengrajin roti untuk mulai bereksperimen dengan berbagai cara memanggang roti.

Uap yang dihasilkan oleh oven memungkinkan kerak roti mengembang sehingga menghasilkan roti yang lebih ringan dan mengembang.

Permukaan roti juga jadi lebih mengilap karena penggunaan oven uap ini.

Dilansir dari Frenchaffair, pada 1920 juga sebuah undang-undang yang mencekal pengrajin roti bekerja antara pukul 22.00-04.00 disahkan.

Ini membuat pengrajin roti jadi mustahil membuat roti tradisional berukuran besar untuk dijual pagi hari. Padahal pagi hari merupakan waktu puncak penjualan toko roti. 

Akhinya baguette yang memiliki bentuk tipis memecahkan masalah tersebut, karena bisa disiapkan dan dipanggang jauh lebih cepat ketimbang roti berukuran besar seperti sourdough.

Jadilah baguette mengalahkan popularitas sourdough sampai sekarang. Sebelumnya sourdough adalah roti paling populer di Perancis. 

https://travel.kompas.com/read/2020/03/22/120600527/apa-itu-roti-baguette-yang-diburu-warga-perancis-di-tengah-lockdown-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke