Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serupa tapi Tak Sama, Beda Wedang Uwuh dengan Wedang Secang

JAKARTA, KOMPAS.com  - Sama-sama memiliki warna merah kecoklatan, wedang uwuh dan wedang secang sekilas terlihat mirip.

Wedang uwuh dan wedang secang merupakan minuman herbal yang sama-sama menggunakan jahe sebagai salah satu komposisinya. Wedang berasal dari Bahasa Jawa yang berarti minuman.

Wedang secang dan wedang uwuh biasanya cocok diminum pada saat hujan dan sore hari, berguna untuk menghangatkan badan.

Kedua minuman ini memiliki bahan-bahan yang berbeda. Chef Gatot Susanto, Corporate Chef Parador Hotels & Resorts menjelaskan perbedaan dari minuman hangat itu.

"Kalau wedang uwuh sama wedang secang ini gendrenya, gendre jamu. Cuma satu dari kayu-kayuan satunya dari rempah-rempah," jelas Chef Gatot, saat dihubungi oleh Kompas.com, Kamis, (27/3/2020).

Wedang uwuh dalam bahasa Indonesia memiliki arti minuman sampah. Sebab minuman ini terdiri dari campuran beragam rempah yang bila diletakkan dalam gelas terlihat berantakan.

Bahan-bahan wedang uwuh ada jahe, kayu secang, cengkeh, kayu manis, pala, serai, kapulaga, dan gula batu atau gula pasir.

Minuman ini bisa untuk menghangatkan badan, karena ada jahe dan kapulaga di dalamnya.

Wedang uwuh memiliki sejarah yang unik. Pada era Sultan Agung, Raja Mataram itu pergi mencari tempat untuk peristirahatan bagi keluarga dengan pengawalnya.

Kala itu ia bertapa dan minta dihidangkan minuman yang dapat menghangatkan tubuh.

Akhirnya pengawalnya menghidangkan minuman yang ditaruh di bawah pohon dekat Sang Raja betapa.

Namun karena dibiarkan cukup lama maka banyak ranting pohon yang jatuh masuk ke dalam minuman hangat itu.

Tidak disangka minuman tersebut dinilai enak dan dapat menghangatkan tubuh, lalu dikenal hingga kini.

Wedang uwuh sendiri dikenal sebagai minuman herbal khas Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Rempah pada wedang uwuh cenderung lebih lengkap dari wedang secang. Warna merah kecoklatan dari wedang uwuh sebenarnya juga berasal dari kayu secang.

Sementara wedang secang adalah minuman panas yang menggunakan serutan kayu secang sebagai bahan utama.

"Bahan utamanya kayu secang, biasanya campurkan dengan jahe, kapulaga, serai, daun pandan, kayu manis," jelas Gatot.

Daerah yang cukup populer dengan minuman herbal ini ialah Kendal di Jawa Tengah.

Kayu secang dapat ditemukan di pasar, sudah dalam bentuk serutan dan kering. Sehingga penikmatnya tinggal merebus bahan tersebut di rumah.

Kayu secang kering dan bahan membuat wedang secang di pasar biasa dijual dengan harga sekitar Rp 10.000. Satu bungkus bisa dibuat menjadi 6 gelas wedang secang.

Bahan wedang secang tersebut bisa disimpan dan awet sampai satu tahun.

Wedang secang memiliki khasiat untuk tubuh seperti, menghilangkan pegal linu, meningkatkan stamina, menjaga daya tahan tubuh, dan asam urat.

Mengutip berita Kompas.com, bila minum wedang secang secara rutin dapat membuat badan terasa segar dan bugar.

Cita rasa dari wedang secang manis dan sedikit pedas dari jahe yang membuat badan dan tenggorokan terasa hangat.

https://travel.kompas.com/read/2020/03/28/180100027/serupa-tapi-tak-sama-beda-wedang-uwuh-dengan-wedang-secang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke