Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jalan-jalan Virtual ke Kompleks Istana Raja Thailand, Ada Apa Saja?

Jika kamu sedang di rumah saja tapi ingin jalan-jalan, kamu bisa mencoba virtual traveling salah satunya ke kompleks Istana Raja Thailand alias Grand Palace.

Untuk mengakses virtual traveling ke Grand Palace, kamu bisa berselancar ke laman P4Panorama.com.

Setelah itu, kamu bisa klik untuk jalan-jalan menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) yang telah tersedia pada laman tersebut.

Grand Palace

Melansir laman resmi Grand Palace Thailand, kamu bisa menjelajahi kompleks Istana Agung yang didirikan tahun 1782 ini.

Tak hanya ruang kerajaan dan takhta, kompleks ini juga berisi sejumlah kantor pemerintah serta Kuil Buddha Zamrud yang terkenal yaitu Wat Phra Kaew.

Adapun Grand Palace memiliki cakupan luas 218.000 meter persegi dan dikelilingi empat dinding dengan panjang sekitar 1.900 meter.

Sebelumnya, istana ini berada di Thonburi tepatnya tepi barat Sungai Chao Phraya. Namun, karena berbagai alasan, Raja Rama I memutuskan untuk mendirikan ibu kota baru di seberang sungai.

Melalui perintahnya, sebuah istana kerajaan lalu dibangun untuk melayani tidak sebagai tempat tinggalnya tetapi juga sebagai situs kantor administrasi.

Sejak saat itu, kompleks tersebut dikenal dengan Grand Palace. Dua bangunan paling awal yang didirikan dalam kompleks yaitu Aula Tahta Dusit Haha Prasat, dan Phra Maha Monthian.

Kuil Buddha Zamrud atau Wat Phra Kaew

Tak lupa, kamu bisa juga mengunjungi Kuil Buddha Zamrud atau yang dikenal dengan nama Wat Phra Kaew.

Tradisi pembangunan kuil Buddha di kawasan istana kerajaan telah ada di Thailand sejak periode Sukhothai, sekitar 800 tahun lalu.

Aspek unik dari kuil ini adalah ia tidak memiliki tempat tinggal bagi para biksu Buddha.

Wat Phra Kaew juga memiliki patung Buddha yang terbuat dari baru giok. Patung tersebut memakai kostum emas asli dengan berat puluhan kilogram.

Kostum patung Buddha itu akan diganti setiap pergantian musim. Ketika pergantian kostum, akan dilakukan upacara yang dipimpin oleh Raja Thailand.

Bangunan ini didirikan oleh Raja Rama IV pada tahun 1855 untuk mengabadikan Relik Sang Buddha. Stupanya memiliki dasar lingkaran dan bentuk lonceng bergaya Ceylon.

Bangunan ini adalah perpustakaan Buddha, yang disebut Phra Mondop dalam bahasa Thailand.

Phra Mondop dibangun pada masa pemerintahan Raja Rama I pada tahun 1789 karena berisi sebuah lemari buku yang menampung tulisan suci Buddha.

Namun, kamu hanya bisa berkeliling di pinggir bangunan saja, dan tidak bisa masuk ke dalam untuk melihat interior dalam bangunan.

Terdapat tujuh bangunan penghubung di Phra Maha Montian di antaranya Phra Thinang Amarindra Winitchai Mahai Suraya Phiman, dan Hor Phra Suralai Phiman.

Kemudian Hor Phra Dhart Monthian, Phra Thinang Thepsatan Phiras, Phra Thinang Theppa-as Philai, Phra Thinang Paisal Taksin, dan Phra Thinang Chakrapat Phiman.

Lagi-lagi kamu hanya bisa mengelilingi sisi luar dari Phra Thinang di Phra Maha Montian melalui virtual traveling.

Sebelum ditutup pada 22 Maret 2020 hingga 30 April 2020 untuk mencegah penyebaran virus corona, Grand Palace biasa buka pukul 08.30 hingga 15.30 waktu Thailand.

Kamu akan dikenakan biaya sebesar 500 baht atau sekitar Rp 220.000 untuk masuk ke Grand Palace.

Sebelumnya, Pemerintah Thailand secara efektif menutup pintunya bagi orang asing non-residen yang ingin masuk selama keadaan darurat sejak Kamis (26/3/2020).

Kebijakan tersebut dikeluarkan guna mencegah penyebaran virus corona di Thailand.

https://travel.kompas.com/read/2020/04/01/222725927/jalan-jalan-virtual-ke-kompleks-istana-raja-thailand-ada-apa-saja

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke