Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Unik! Masker Jadi Oleh-oleh Khas Jepang

KOMPAS.com – Melihat masyarakat Jepang kerap menggunakan masker Jepang merupakan hal yang biasa.

Tidak hanya agar terlindung dari penyakit menular, tetapi juga agar mereka tidak terkena alergi serbuk sari, virus, dan pilek.

Mengutip Wow! Japan, masker juga dianggap sebagai penyelamat hidup para wanita yang sedang tidak menggunakan riasan wajah.

Masker yang digunakan oleh masyarakat Jepang terbilang cukup berbeda dari masker lain. Sebab, desain masker terus berubah dan disesuaikan dengan berbagai kebutuhan.

Jika kamu tertarik untuk berkunjung ke Jepang setelah pandemi global virus corona ( Covid-19 ) berakhir, berikut daftar masker unik yang bisa kamu bawa pulang sebagai oleh-oleh:

Masker dengan aroma herbal

Masker yang ditargetkan untuk para wanita tersebut memiliki aroma herbal yang lembut. Kamu juga bisa melepaskan wewangian tersebut dengan menekan kapsul kecil yang terletak di permukaan bagian dalam masker.

Selain memiliki aroma herbal, jika kamu sedang mengenakan foundation atau lipstik, keduanya tidak akan menempel saat kamu melepas masker.

Kendati dijual dengan aroma herbal, masker tersebut menyediakan tiga pilihan aroma lain yaitu mawar, lavender, dan grapefruit.

Untuk memunculkan aroma yang telah kamu pilih, kamu hanya perlu mengetuk secara ringan masker tersebut dan kamu bisa langsung menghirupnya.

Masker beraroma tersebut ditargetkan untuk wanita. Oleh karena itu, ukurannya terbilang cukup kecil.

Masker Pitta berwarna abu-abu

Terbuat dari poliuretan, sebuah bahan yang terkenal akan kelembutan dan elastisitasnya, masker Pitta dapat menempel dengan sempurna diwajahmu. Kamu juga tidak perlu khawatir karena kamu masih bisa bernafas dengan lega.

Masker tersebut memiliki desain yang nyaman dan pas sehingga kamu bisa memakainya untuk waktu yang lama. Karet kupingnya juga tidak akan membuatmu gatala.

Ditambah lagi, kamu bisa mencucinya sebanyak tiga kali dan masker tersebut tetap bisa menyaring 99 persen serbuk sari di udara.

Memiliki desain tiga dimensi yang penuh gaya dan berwarna abu-abu, kamu bisa mengenakan masker tersebut sebagai aksesoris busana.

Masker udara Frisk Peppermint

Masker berwarna putih tersebut diciptakan melalui kerja sama antara Frisk dengan sebuah merek tablet mint ternama.

Sesaat setelah kamu mengenakan maskernya, kamu bisa mencium aroma mint yang akan memberimu perasaan yang menyegarkan.

Tidak hanya itu, masker tersebut juga memiliki filter yang dapat menyaring 99 persen partikel serbuk sari. Jika kamu memiliki alergi serbuk sari, masker ini bisa kamu beli saat berada di Jepang.

Apabila kamu memiliki hidung tersumbat, sakit tenggorokan, atau hanya ingin menyegarkan pikiran sejenak saat bekerja atau belajar, kamu juga bisa memakai masker Frisk Peppermint.

Namun jika kamu ingin mencari aroma yang lebih tajam, kamu bisa beli tipe mint hitam.

Masker Fitty (R) Hot Marshmallow

Masker ini bisa kamu gunakan untuk melindungi diri dari udara dingin. Masker tersebut akan terasa seperti sebuah marshmallow yang menempel pada kulit.

Bahan-bahan dalam masker tersebut dapat menyerap uap yang keluar saat kamu bernafas dan menahannya di dalam. Sehingga area mulut dan kulit disekitarnya akan terasa hangat.

Suhu di dalam masker meningkat hingga 1.6 kali suhu di luar. Selama periode dingin atau berangin, masker tersebut tetap akan membuatmu hangat saat berangkat menuju tempat kerja atau sekolah.

Tidak hanya itu, masker tersebut juga bisa membantumu melawan pilek dan serbuk sari.

Masker Nepia Hana Celeb (Small Size)

Masker tersebut terasa nyaman saat disentuh dan kamu bisa menikmatinya sepanjang hari. Lipatan halus yang dibuat secara khusus menawarkan ruang yang cukup di sekitar mulutmu.

Selain itu, masker tersebut juga memiliki filter yang menangkal 99 persen partikel kecil termasuk virus, serbuk sari, dan polusi partikel bernama PM2.5.

Untuk mencari masker ini cukup mudah. Sebab, terdapat gambar penguin yang dicetak di kedua sisi masker sehingga mudah dibedakan dari masker lain. Selain ukuran kecil, masker tersebut juga memiliki ukuran biasa.

Mencegah virus corona, amankah masker selain masker bedah?

Pandemi global virus corona (Covid-19) hampir membuat ketersediaan masker bedah menurun, membuat sebagian tenaga medis kesulitan untuk melindungi diri.

Banyak masyarakat yang kemudian berinisiatif untuk membuat masker sendiri dari kain, walaupun tanpa wewangian seperti masker oleh-oleh di Jepang.

Melalui siaran pers mengenai Protokol Pemakaian Masker di kantor Graha BNPB, dokter spesialis paru RS Umum Pusat (RSUP) Persahabatan yakni dr. Erlina Burhan, Sp.P(K), M.Sc, pH.D mengatakan bahwa masker kain boleh dikenakan oleh masyarakat yang sehat di tempat umum.

Kendati demikian, mereka tetap harus menjaga jarak aman 1 – 2 meter. Sementara petugas kesehatan disarankan menggunakan masker bedah atau masker n95.

Hal ini dikarenakan masker kain dianggap tidak bisa melindungi seseorang dari partikel berukuran kecil. Untuk partikel berukuran 3 mikron, mereka hanya bisa memfiltrasi 10 – 60 persen.

Masker kain juga memiliki tingkat kebocoran tinggi.

“Perlindungan terhadap droplet, ya ada. Tapi tidak ada perlindungan terhadap aerosol atau partikel yang airborne (mengapung di udara),” ujar dr. Erlina, mengutip Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

Jika kamu ingin membuat masker sendiri, terdapat beberapa panduan yang disarankan oleh para ilmuwan yang mempelajari penyakit yang ditularkan melalui udara.

Kamu bisa menggunakan bahan kaus dan menjahit masker dengan pola yang menutup hidung dan mulut. Semakin tebal kainnya maka semakin baik.

“Coba pikirkan untuk menggunakan kaus katun tebal atau kain tebal,” tutur ilmuwan Virginia Tech yang juga pakar dalam penularan virus di udara, Linsey Marr, mengutip Kompas.com, Rabu (1/4/2020).

https://travel.kompas.com/read/2020/04/05/201144827/unik-masker-jadi-oleh-oleh-khas-jepang

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke