Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ragam Jenis Cuka, Kegunaan di Dapur, dan Manfaatnya untuk Tubuh

JAKARTA, KOMPAS.com  - Salah satu bumbu masak yang dimanfaatkan sebagai memberikan rasa asam yang khas adalah cuka. Selain menambah rasa, cuka memiliki banyak manfaat bagi tubuh.

Uniknya cuka ternyata memiliki beberapa jenis. Fakta tersebut dijabarakn dalam buku Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur (2016), karya penulis Made Astawan yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas.

Di Indonesia terdapat asam cuka glasial biasanya digunakan sebagai cuka dapur atau cuka meja, dan dicampurkan ke dalam masakan-masakan berkuah seperti bakso atau soto.

Sedangkan cuka fermentasi jarang digunakan karena harganya sangat mahal. Cuka jenis yang ini lebih banyak digunakan untuk memasak makanan barat.

Kedua cuka tersebut merupakan cuka yang beredar di pasaran. Cuka glasial berasal dari pemurnian asam asetat secara kimiawi.

Sementara cuka fermentasi dibuat dari ekstrak alkohol yang berasal dari buah-buahan, seperti sari buah apel, anggur, jeruk.

Bahan baku lain untuk membuat cuka fermentasi adalah pati dari kentang, jagung, dan gandum.

Vinegar merupakan nama lain untuk cuka fermentasi, nama ini lebih akrab bagi banyak orang.

Dari bahan bakunya, vinegar dapat dibedakan menjadi bermacam-macam jenis, seperti cider vinegar, sugar vinegar atau sirup tebu atau molases.

Ada juga malt vinegar atau serealea, whey vinegar atau sering disebut konsentrat whey.

Lalu juga ada fruit vinegar yang terbuat dari buah-buahan, spirit vinegar atau destilasi hasil fermentasi alkohol dan asetat. Serta rice vinegar, sakarifikasi pati beras dan fermentasi alkohol serta asetifikasi.

Apa pun cuka apel, cuka yang paling kuat dan sehat dibandingkan jenis cuka lain.

Cuka apel mengandung zat gizi yang sama seperti pada apel, yaitu pektin, beta karoten, kalium, termasuk enzim dan asam amino yang terbentuk selama proses fermentasi.

Selain sebagai bahan makanan, zat yang terkandung dalam cuka apel juga berfungsi untuk mengendalikan tekanan darah dan memperlancar pengiriman oksigen ke otak.

Cuka apel juga membantu memperlancar keseimbangan cairan tubuh. Kalsiumnya juga dapat menjaga kesehatan tulang, asam malatnya membantu menstimulasi proses pencernaan.

Melansir Cooking Light, cuka apel bisa digunakan sebagai dressing salad, sebagai campuran bahan makanan mustard green pesto, selai apel dan saus cranberry.

Selain cuka apel juga ada cuka anggur. Dikutip Food, para chef menggunakan cuka anggur untuk deglazing, marinasi daging, membuat saus dan sering digunakan sebagai bahan  dessert.

Cuka anggur sangat efektif untuk melawan sel kanker, dan mengandung resveratrol yang bermanfaat untuk mencegah hipertensi.

Sebuah publikasi pada 'Journal of Agricultural of Food Chemistry April' (2006), menunjukkan bahwa resveratrol pada anggur dapat meningkatkan aliran darah ke otak hingga 30 persen sehingga dapat mereduksi risiko penyakit stroke.

Cuka anggur merah umumnya digunakan di negara-negara Mediterania, menjadi bahan pokok yang umum di sebagian besar rumah makan di Perancis.

Semakin lama cuka anggur matang, semakin baik kualitasnya. Sebagian besar anggur merah dapat memiliki kualitas yang baik dalam waktu dua tahun.

Cuka anggur putih adalah cuka yang cukup tajam yang digunakan oleh koki Prancis untuk membuat saus hollandaise, béarnaise, vinaigrettes, dan sup.

Buku "Sehat Dengan Rempah dan Bumbu Dapur" karya Made Astawan yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas, bisa dibeli di Gramedia.com.

https://travel.kompas.com/read/2020/04/12/091000127/ragam-jenis-cuka-kegunaan-di-dapur-dan-manfaatnya-untuk-tubuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke