Hotel di Australia Ini Pekerjakan Robot di Tengah Pandemi Corona

Pelayanan kepada tamu yang dilakukan oleh robot adalah memberikan hand sanitizer kepada tamu.

Dilansir dari Traveller, pemilik hotel tersebut Jerry Schwartz awalnya tidak memandang peran robot tersebut penting.

Namun saat wabah corona datang, ia memutuskan untuk mempekerjakan robot tersebut agar mengurangi pertemuan kontak antar staf dan tamu.

Selain dua robot yang memberikan hand sanitizer, Dr Jerry Schwartz juga mengikuti sistem akses tanpa kunci, check-in dan check-out tanpa bantuan resepsionis, melainkan robot.

Teknologi ini dikembangkan di Selandia Baru oleh perusahaan teknologi perjalanan GuestTraction.

Dalam sistem kerjanya, robot akan melayani para tamu, mulai dari titik kedatangan hingga tamu bergegas pulang. Hal ini bertujuan memotong kontak langsung tamu dan para staf.

"Maskapai penerbangan dapat melakukan pemesanan dan check-in melalui telepon dan saya ingin meniru itu untuk menginap di hotel," kata Dr Schwartz, dikutip Traveller.

Ia mengungkapkan, ide itu sudah lama dimiliki, namun karena wabah corona, sistem ini penting untuk diterapkan untuk mengurangi kontak fisik.

Selain itu, Schwartz menambahkan, proses check-in dan check-out hotel yang panjang adalah salah satu aspek yang dapat membuat tamu frustrasi.

Kemudian bisa membayar dan dengan kartu kreditnya dan bisa langsung mengambil "kunci digital" yang disediakan.

"Masalahnya adalah, kunci digital memerlukan banyak fungsi berbeda untuk akses ke setiap fasilitas," kata Dr Schwartz.

Misalnya, kunci digital harus terhubung dengan lift untuk membawa tamu ke kamar, membuka kunci pintu, sebagai akses ke kolam renang, pusat kebugaran, lobby, spa, toko suvenir, restoran dan bar.

Setelah teknologi baru ini berhasil diterapkan, Dr Schwartz percaya Sofitel Sydney Darling Harbour akan menjadi hotel besar pertama di Australia yang menawarkan layanan dengan robot.

Namun hotel-hotel Cina sudah menggunakan robot untuk membersihkan kamar-kamar hotel dengan satu properti yang menawarkan operasi televisi yang diaktifkan dengan suara.

Sebab mereka menyadari, remote tv bisa menjadi barang di hotel yang paling banyak ditunggangi kuman.