Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Pandemi Corona, Paspor Jepang Tak Sekuat Sebelumnya?

KOMPAS.com - Jepang memiliki paspor terkuat di dunia. Namun pada masa pandemi corona ( Covid-19 ), hal tersebut tidak menjadi keuntungan atau kekuatan lagi bagi pemegang paspor Jepang.

Dikutip dari News.com.au, Henley and Partners mengeluarkan kembali peringkat kekuatan paspor tahun ini.

Namun adanya lockdown di sejumlah negara dan larangan perjalanan membuat perjalanan internasional tidak dapat dilakukan.

Henley and Partners yang menerbitkan peringkat pada Januari 2020, menempatkan paspor Jepang di posisi nomor satu. Pemilik paspor jepang dapat mengunjungi 191 negara dengan bebas visa.

Namun, sekitar 3,5 miliar atau setengah populasi global sedang lockdown sehingga peringkat itu dianggap tidak berarti. Hal tersebut diungkap oleh pihak Henley and Partners.

"Secara teori, warga negara Swiss dapat melakukan perjalanan ke 185 tujuan di seluruh dunia tanpa memerlukan visa terlebih dahulu. Namun beberapa minggu terakhir kebebasan bepergian bergantung pada faktor-faktor di luar kendali kami," jelas Group Chairman Henley and Partners Christian H. Kaelin, dikutip dari News.com.au.

Mereka juga menerangkan jika hal ini sama seperti yang dirasakan oleh warga negara dengan pemegang paspor rendah di peringkat bawah.

Lalu posisi paspor dunia tidak berubah. Salah satunya Australia di peringkat global tidak berubah sejak Januari. Paspor Australia tetap di peringkat kesembilan bersama dengan Kanada.

Warga Australia dapat melakukan perjalanan ke 183 tujuan dengan bebas visa.

Namun akses itu sekarang hanya teoretis, karena Pemerintah Federal melarang perjalanan ke luar negeri kecuali dalam beberapa keadaan.

Selain itu Singapura berada di posisi kedua pada peringkat saat ini dengan akses bebas visa ke 190 tujuan. lalu urutan ke tiga ada Korea Selatan dan Jerman di tempat ketiga dengan 189 tujuan bebas visa.

Italia, Finlandia, Spanyol dan Luksemburg berada di tempat keempat dengan 188 tujuan. Henley and Partners mendasarkan peringkatnya pada data eksklusif dari International Air Transport Association.

Spesialis hubungan internasional Parag Khanna, pendiri firma penasihat strategis FutureMap, mengatakan begitu larangan bepergian mereda, tren perjalanan baru mungkin muncul.

"Begitu karantina meningkat dan harga maskapai berada di titik terendah, mengharapkan lebih banyak orang di seluruh dunia untuk dan membeli tiket satu arah ke negara-negara yang cukup terjangkau untuk memulai yang dikunjungi,” jelasnya.

https://travel.kompas.com/read/2020/04/15/141612827/dampak-pandemi-corona-paspor-jepang-tak-sekuat-sebelumnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke