Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Orang Hong Kong Sering Pakai Masker? Ternyata Sejak Kejadian Ini...

KOMPAS.com – Kendati sulit dipercaya, tetapi terdapat satu waktu di mana tidak ada seorang pun di Hong Kong yang mengenakan masker di tempat umum.

Kecuali kamu seseorang yang cukup tidak beruntung dan menemukan dirimu di rumah sakit, masker hanyalah bahan guyonan semata.

Mengutip South China Morning Post, Minggu (22/3/2020), enam minggu setelah kejadian World Trade Centre pada September 2001, Central’s Pottinger Street menjual topeng karet berwajah Osama bin Laden untuk Halloween.

18 bulan setelah itu saat perang di Irak segera dimulai, seorang pekerja televisi di Kuwait bernama Raymond Wong mengenakan gas mask untuk memberi laporan seputar senjata kimia.

Hal itu terjadi pada minggu kedua Maret 2003. Para tenaga medis di Prince of Wales Hospital di Sha Tin terlanjut jatuh sakit secara misterius.

Segera setelah itu, terjadi sindrom pernapasan akut berat (SARS) yang diungkap sebagai senjata biologis yang nyata.

Dalam tiga bulan setelah muncul, SARS akan membunuh 299 orang di Hong Kong, dan 274 orang di seluruh dunia.

Walaupun virus corona ( Covid-19 ) kini mendominasi secara global, namun Hong Kong SARS merupakan pengalaman yang lebih mematikan.

Dalam keputusasaan, kota berubah menjadi lautan masker. Dahulu, sama seperti sekarang, Hong Kong kekurangan pasokan masker.

Sama seperti sekarang, dahulu mereka juga tidak memiliki bukti kuat bahwa mereka memberikan perlindungan penuh.

Meskipun kamu mengenakan masker secara rutin saat berada di luar, tetapi virus tersebut tetap bisa menghampirimu di rumah.

Single cluster terburuk pada saat itu terjadi di Amoy Gardens, Ngau Tau Kok yang membunuh 42 penghuninya melalui kamar mandinya.

Kendati demikian, terdapat sebuah kepercayaan bahwa masker akan melindungimu meski kamu mengenakannya menggantung di telinga, berada di bawah dagu, atau lembab karena napas yang dipenuhi kuman.

Setelah SARS, pemerintah harus membujuk masyarakat untuk melepaskan masker. Masker mungkin sebuah penopang di antara komunitas masyarakat, namun mereka bukanlah pemandangan yang baik untuk pariwisata.

Pada saat itu, kepercayaan pada administrasi Tung Chee-hwa menguap. Terdapat sebuah pawai yang menentang pemberlakuan undang-undang keamanan nasional.

Pawai tersebut terjadi pada 1 Juli 2003. Tepatnya delapan hari setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menghapus Hong Kong dari daftar kota yang terdampak SARS.

Pawai yang diikuti oleh kerumunan setengah juta orang tersebut merupakan protes pasca-penyerahan kedaulatan atas Hong Kong terbesar.

Sepanjang protes tahun lalu yang dimulai guna menentang amandemen undang-undang lain, bendera kolonial Inggris berkibar di atas kerumunan. Sekali lagi, masyarakat mengumpat di balik masker mereka, termasuk gas mask.

Beberapa hari ini, terlihat beberapa masker berwarna biru pucat yang secara sengaja dibuang di sepanjang jalan dari Kennedy Town menuju Victoria Road.

Meski begitu, masih terlihat seorang ibu yang mengenakan masker kepada anaknya yang menangis sembari merapihkan masker di wajah anaknya.

https://travel.kompas.com/read/2020/04/15/151547527/kenapa-orang-hong-kong-sering-pakai-masker-ternyata-sejak-kejadian-ini

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke