Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemenparekraf Adakan Program #BeliKreatifLokal dan Lauk Kering untuk Bantu UMKM

Dua langkah tersebut di antaranya program #BeliKreatifLokal dan Lauk Kering.

Program #BeliKreatifLokal dikhususkan untuk membuka kesempatan bagi para pelaku usaha agar tetap bisa memasarkan produk-produknya di masa pandemi.

Berdasarakan siaran pers Biro Komunikasi Kemenparekraf, program #BeliKreatifLokal  diutamakan untuk pelaku ekraf yang berada di zona merah yaitu Jabodetabek.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya dalam pernyataannya di Jakarta, Minggu (12/4/2020) menjelaskan pihaknya akan melakukan seleksi terbuka dalam program ini.

Lanjutnya, #BeliKreatifLokal bertujuan untuk mendukung pelaku ekraf subsektor kuliner, fashion, dan kriya di kawasan zona merah agar mampu meningkatkan omzet penjualan. 

Caranya dengan optimasi promosi lewat platform e-commerce terintegrasi.

"Program ini merupakan penguatan usaha ekonomi kreatif di tengah pandemi," jelas Nia.

Dalam pelaksanaan program #BeliKreatifLokal, Kemenparekraf menjalin kerja sama dengan mitra dari platform marketplace dan transportasi yakni Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blue Bird, Gojek, dan Grab.

Selain itu, Kemenparekraf juga memberikan tempat bagi 500 pelaku ekraf terpilih yang produknya bisa dipasarkan secara cuma-cuma.

Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para pelaku ekraf, seperti lokasi usahanya harus di sekitar Jabodetabek, akun sosial media tidak boleh mode private.

Tambahnya, jumlah followers (pengikut) dari akun pendaftar program tak lebih dari 10.000 akun.

Program ini juga dikhususkan hanya untuk pelaku ekraf di bidang kuliner, fashion, dan kriya.

Bagi yang ingin mendaftar dapat dilakukan secara gratis melalui bit.ly/BeliKreatiflokal_form.

Namun percobaan Kompas.com, formulir online belum dapat diakses sampai berita ini diturunkan.  

Jadi ada baiknya diakses melalui informasi di nomor WhatsApp 081382376126 dan melalui email di belikreatiflokal@kemenparekraf.go.id

Adapun pendaftaran dapat dilakukan terbuka mulai April hingga Mei 2020. Masa aktivasi programnya akan berlangsung dari Juni hingga Desember 2020.

Program Kemenparekraf berikutnya adalah Lauk Kering. Program ini dikhususkan untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pariwisata yang terimbas Covid-19.

"Kita juga menyiapkan lauk siap saji, lauk kering seperti dendeng, abon biar awet dan sebagainya, itu program kita untuk membantu pariwisata," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio di kantornya di Jakarta, Kamis, seperti dikutip ANTARA.

Ia menyampaikan hal tersebut usai rapat terbatas dengan tema "Mitigasi Dampak Covid-19 Terhadap Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif" melalui video conference yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, program tersebut adalah bagian dari realokasi anggaran Kemenparekraf sebesar Rp 500 miliar.

"Realokasi itu hanya untuk masa sekarang tanggap darurat. Beberapa sudah kita jalankan seperti mempersiapkan di hotel-hotel di Jabodetabek untuk tenaga medis," kata Wishnutama. 

"Namun ini bukan hal yang sederhana karena SOP kesehatan dari Kemenkes dan WHO harus tetap dipenuhi," ujarnya.

Lanjutnya, hotel-hotel ini harus sanggup memenuhi persyaratan kesehatan agar tidak menimbulkan masalah baru seperti menyebabkan petugas medis sakit.

"Nah ini hal-hal yang jadi prioritas kita di Kemenparekraf, lalu berbagai macam aktivitas seperti kita akan melakukan gerakan masker kain itu juga memberdayakan UMKM kita," jelasnya.

Ia menargetkan dalam waktu dekat ada 1 juta amsker yang dapat dihasilkan UMKM. 

Ia juga mendorong pemerintah daerah untuk ikut bekerja sama karena anggaran Kemenparekraf terbatas dan mengalami penyesuaian anggaran.

Untuk diketahui bersama, APBN 2020 anggaran Kemenparekraf yang sebelumnya Rp 4,477 triliun berkurang menjadi Rp 4,269 triliun atau berkurang Rp 207,469 miliar.

https://travel.kompas.com/read/2020/04/17/200900127/kemenparekraf-adakan-program-belikreatiflokal-dan-lauk-kering-untuk-bantu

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Catat, Tarif Parkir Resmi di Yogyakarta Saat Libur Akhir Tahun

Catat, Tarif Parkir Resmi di Yogyakarta Saat Libur Akhir Tahun

Travel Update
10 Wisata Kuningan yang Hits, Cocok buat Liburan Tahun Baru 

10 Wisata Kuningan yang Hits, Cocok buat Liburan Tahun Baru 

Jalan Jalan
Antisipasi Gunung Alami Erupsi Saat Didaki, Bawa Barang Ini

Antisipasi Gunung Alami Erupsi Saat Didaki, Bawa Barang Ini

Travel Update
Jadwal Batam ke Singapura Desember 2023, Ada Tambahan Saat Akhir Pekan

Jadwal Batam ke Singapura Desember 2023, Ada Tambahan Saat Akhir Pekan

Travel Update
Sempat Sepi, Machu Picchu Bakal Naikkan Angka Batas Pengunjung

Sempat Sepi, Machu Picchu Bakal Naikkan Angka Batas Pengunjung

Travel Update
Mengetahui Titik Berkemah di Gunung Marapi Sumatera Barat

Mengetahui Titik Berkemah di Gunung Marapi Sumatera Barat

Travel Update
Panduan Main ke Rumah Hantu Solo, Wisata Horor di Hotel Terbengkalai

Panduan Main ke Rumah Hantu Solo, Wisata Horor di Hotel Terbengkalai

Travel Tips
BRI Citilink Online Travel Fair, Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

BRI Citilink Online Travel Fair, Diskon Tiket Pesawat hingga 80 Persen

Travel Update
4 Jalur Pendakian Gunung Marapi di Sumatera Barat, Ada yang Cuma 3 Jam

4 Jalur Pendakian Gunung Marapi di Sumatera Barat, Ada yang Cuma 3 Jam

Travel Tips
11 Aturan Main ke Rumah Hantu Solo, Dilarang Bawa Makanan dan Minuman

11 Aturan Main ke Rumah Hantu Solo, Dilarang Bawa Makanan dan Minuman

Travel Tips
Penerbangan di Bali Akan Ditambah Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Penerbangan di Bali Akan Ditambah Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Travel Update
Thailand Akan Rayakan Songkran Sebulan untuk Gaet Turis Asing

Thailand Akan Rayakan Songkran Sebulan untuk Gaet Turis Asing

Travel Update
5 Tips Main ke Rumah Hantu Solo, Jangan Pakai Sandal 

5 Tips Main ke Rumah Hantu Solo, Jangan Pakai Sandal 

Travel Tips
Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

Catat, Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar 8-10 Desember

Travel Update
AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

AP II Prediksi Jumlah Penumpang Pesawat Naik 8 Persen Saat Nataru

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke