Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mencoba Bertahan, Hotel Berbintang di Bali Turunkan Harga Semurah Kos-kosan

JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi corona (Covid-19) menggempur industri pariwisata Indonesia hingga menyebabkan beberapa hotel menurunkan harga menjadi seharga kamar kost.

Seperti Jambuluwuk Oceano Seminyak Hotel di Bali menurunkan harga menjadi Rp 5 juta nett untuk menginap selama 30 hari di kamar Deluxe.

Umumnya yang biasa menginap adalah perantau, ekspatriat, maupun turis asing yang ada di Bali.

“Promo ini kami buat sebagai strategi terkait apa yang bisa kita jual. Hampir semua hotel di Bali memiliki tren yang sama (menawarkan harga yang murah untuk menginap selama 30 hari),” kata Marketing Communication Corporate Manager Jambuluwuk Martha W Thomas saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/4/2020).

Harga yang ditawarkan tersebut hanya untuk kamar, tidak termasuk perlengkapan dalam kamar maupun air mineral.

Terdapat fasilitas pembersihan ruangan dan penggantian handuk setiap dua kali dalam seminggu.

“Makanan tetap harus bayar. Tapi kayak fasilitas olahraga, sauna, jacuzzi, dan kolam renang jadi free. Kalau punya anak, fasilitas playground yang tadinya berbayar jadi bisa dipakai gratis,” kata Martha.

"Sebelumnya Jambuluwuk tidak pernah memberikan promo menginap selama 30 hari," lanjutnya.

Penurunan harga tersebut merupakan salah satu cara agar para pegawai hotel tetap memiliki pendapatan.

“Kalau di Bali, banyak bule yang stay di kos-kosan. Kalau mau gym, semua sudah ditutup. Kolam renang umum dan pantai juga sudah tidak bisa. Jadi kita ambil momennya di situ,” tutur Martha.

“Kita harus berpikir apa yang bisa dilakukan. Di Jakarta, tren delivery makanan lebih kencang. Kalau di Bali mungkin iya, tapi saingan kami bukan dengan sesama hotel melainkan vila,” tambahnya.

Vila disebut Martha sebagai saingan karena dengan harga sewa bulanan yang ditawarkan, para pelanggan sudah mendapatkan semua fasilitas layaknya rumah sendiri. Hal tersebut tentu berbeda dengan hotel.

“Promo dikeluarkan agar karyawan tidak ada yang dirumahkan. Kalau berbicara soal untung, sebenarnya tidak. Hitungannya kita rugi dari segala macam hitungan. Cuma promo dilakukan supaya kita jangan sampai ada yang kena PHK,” kata Martha.

Tepatnya Rp 3,6 juta nett per bulan untuk menginap 30 hari di kamar tipe Deluxe periode Mei 2020.

Harga tersebut termasuk kamar, serta fasilitas pembersihan kamar, dan penggantian handuk selama dua kali dalam seminggu.

Untuk fasilitas lain, mereka tidak mengambil biaya untuk penggunaan seluruh fasilitas dalam hotel tersebut.

Senada dengan Martha, Executive Public Relations Swiss-Belhotel Rainforest Kuta Gladys Monica, mengatakan bahwa kebijakan tersebut dilakukan agar hotel tetap bertahan.

"Sebelumnya tidak ada promo seperti ini. Normalnya per bulan dulu kisaran Rp 11 juta. Kita bikin promo ini karena pada akhir Maret, okupansi di hotel sekitar 10 persen," kata Gladys saat dihubungi Kompas.com.

Dia menambahkan bahwa sebelum munculnya kebijakan tersebut, mereka tengah mempertimbangkan kemungkinan besar hotel ditutup.

Namun setelah melalui berbagai macam pertimbangan, mereka memutuskan untuk menggodok kebijakan tersebut sebagai strategi untuk tetap bertahan.

"Selain itu, promo diadakan karena kita tahu di Bali banyak perantau. Siapa tahu ada orang yang mungkin harga kostnya jauh lebih mahal. Melalui promo ini, dia bisa dapat fasilitas hotel dan listrik," tutur Gladys.

Diminati masyarakat

Martha mengatakan bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh Jambuluwuk Oceano Seminyak Hotel diminati oleh masyarakat.

Mulai dari para wisatawan mancanegara (wisman) yang terjebak dan tidak bisa pulang, hingga masyarakat setempat.

“Di Instagram kita banyak yang bertanya soal promo ini, mereka interested. Ada yang baru bertanya, ada yang sudah mulai stay, ada bule-bule (yang sudah memanfaatkan promo) yang visanya masih lama,” kata Martha.

Menurutnya, ada kemungkinan bahwa peminat tersebut kian bertambah jika libur sekolah diperpanjang dan tanggal masuk kembali masih belum pasti.

“Mungkin mereka bosan di rumah, akhirnya kerja di hotel yang bayarnya murah. Kapan lagi, kan. Bahkan kadang-kadang ada awalk-in guest yang tiba-tiba datang,” tutur Martha.

Kendati diminati banyak orang, Martha tidak menampik bahwa adanya keputusan menurunkan harga tersebut merupakan sesuatu yang dinilai berisiko.

Sebelumnya, Martha melihat hotel-hotel lain yang melakukan hal serupa. Apakah tanggapan dari warga positif atau negatif.

“Kita takut mau bikin promo di tengah pandemi seperti ini. Takutnya promo kamar tidak sesuai dengan keadaan seperti ini. Tapi kenyataannya ternyata ramai,” katanya.

Sama halnya dengan Martha, Gladys mengatakan bahwa kebijakan penurunan harga untuk menginap 30 hari seharga kamar kost tersebut ramai diminati publik.

Swiss-Belhotel Rainforest Kuta mengeluarkan paket menginap sebulan lainnya dengan harga yang terbilang cukup murah.

"Saat baru pertama kali diunggah di Instagram (paket pertama yang harganya Rp 3 juta per bulan) langsung banyak yang nanya," kata Gladys.

Gladys menuturkan bahwa paket tersebut awalnya ditargetkan kepada wisman.

Kendati demikian, hingga saat ini respon akan peluncuran paket murah tersebut lebih banyak didapatkan dari wisatawan Nusantara (wisnus). Mulai dari mereka yang berada di Jakarta, hingga di Bali.

Mereka hanya menyediakan kamar saja dan tidak menyediakan perlengkapan lain, termasuk air mineral dan teh atau kopi. Tersedia akses Wi-Fi dan kolam renang.

Sementara Eden Hotel Kuta Bali menurunkan harga menjadi Rp 4 juta nett untuk menginap selama 30 hari.

Harga hanya untuk kamar, tidak mendapatkan perlengkapan apapun, dan tidak mendapat sarapan.

Ada juga Lv8 Resort Hotel dengan harga mulai dari Rp 8 juta nett. Tersedia jasa pembersihan kamar dua kali seminggu dan Wi-Fi.

https://travel.kompas.com/read/2020/04/21/131600727/mencoba-bertahan-hotel-berbintang-di-bali-turunkan-harga-semurah-kos-kosan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke